heard her story

2.8K 255 3
                                    

RAISHA°•°•°•°•°•°

Tok tok tok

"Raisha, buka bentar" terdengar suara panggilan dari luar kamar, aku yang baru saja terbangun segera berjalan dan membuka pintu kamar nya tersebut

Ternyata Lulu, dada ku tiba-tiba kembali sesak setelah melihat nya berdiri didepan kamar ku "Boleh masuk?" tanya nya, dengan pasrah aku mengangguk kecil dan melangkahkan kaki ku menuju kasur dan duduk di ikuti oleh nya

Aku melirik ke pintu yang sudah ia tutup, beberapa saat hanya diam dan tidak ada yang memulai pembicaraan

"Gausah ditangisin" ucap nya tiba-tiba, kurasa memang terlihat sembam dimata ku karena sebelum tidur aku menangis

"Mama papa kamu kesini besok lusa tapi kakak kamu engga, mau jalan-jalan kebandung sama teman katanya" jelas Lulu

Semoga saja si Oniel Oniel itu bisa tutup mulut atas masalah yang sedang terjadi

"Kita anggap semua ga pernah terjadi ya? aku minta maaf" ucap Lulu menunduk membuat getir dihari ku

"Kita salah ya kak?" tanya ku menatap nya, dia hanya diam dan mengigit bibir nya "Iya, kita salah" gumam nya membuat ku semakin sesak

"Aku juga salah sayang sama kamu? bohong kalau aku ga sakit sekarang, kita jalanin diam-diam gabisa? kamu ga sebodoh itu kan kalau tau fakta aku suka sama kamu?" tanya ku

"Kita gabisa sha ini salah, kita lupain kejadian kemarin dan anggap semua gak terjadi apa-apa! kita juga emang gada hubungan lebih kan? hanya berbuat kesalahan aja" ucapan Lulu berhasil membuat air mata ku jatuh membasahi pipi ku

"Beneran gabisa?" lirih ku menahan tangisan "maaf" gumam nya langsung berdiri dan meninggalkan kamar ku

Tak ingin larut dalam tangisan karena sekarang mata ku sudah benar-benar sakit karena air mata yang terus keluar

Aku membuka ponsel ku dan menceritakan sepenggal kisah ku hari ini di grup chat kami, mereka benar-benar ikut kaget dengan masalah ini dan bilang bahwa akan berkunjung kerumah Oma

Aku melarang, tapi mereka tetap kekeh akan ikut bersama orang tua ku sebagai hari berlibur mereka

Lihat saja nanti, kalau datang ya syukur kalau tidak ya sudahlah

Aku pun merasa jenuh berkumpul dengan orang dewasa yang munafik disini, lebih baik berkumpul dengan umur sebaya ku

Aku terus mengirim pesan bersama teman-teman ku hingga tak sadar telah tertidur dengan ponsel yang masih berada di tangan ku

Drttt drttt drttt

Aku terusik karena dering ponsel yang sedari tadi berbunyi dan menganggu tidur manis ku

Aku membuka mata dan mengambil ponsel ku yang entah dimana lalu langsung mengangkat telfon yang entah dari siapa karena nyawa ku belum terkumpul semua

"WOYYY"

Aku reflek menjauhkan ponsel dari telinga ku karena teriakan itu membuat telinga ku berdenging

"Kita mau siap-siap berangkat kesana nih hehe, see you siang nanti"

Setelah mengatakan itu sambungan telfon langsung dimatikan nya, aku segera mengecek ternyata yang tadi menelfon adalah Ella namun suara nya jelas-jelas Callie

"Terserah mereka lah" gumam ku termenung dan mencoba mengumpulkan niat untuk segera mandi

Setelah aku sudah rapi dan wangi, aku segera turun ke bawah dan membantu Tante-tante ku yang cantik ini memasak

Lebih tepat nya membantu liat, karena tenaga 2 orang dewasa sudah cukup untuk menyiapkan masakan yang ada

Rumah sekarang terasa sepi karena tidak ada Eli dan Lulu, kedua nya entah kemana sekarang

Aku memilih memakan buah semangka yang disiapkan Tante Feni untuk ku

"Teman-teman kamu mau nginep sini kan kata Mama kamu?" tanya Tante Feni kepada ku

Ya memang benar tapi aku bahkan tidak diberitahu Mama soal hal tersebut, mungkin Mama lebih dahulu memberi tau kepada Tante ku ini

"Iya tan, gatau sama mama papa atau mama papa nyusul besok" ucap ku masih fokus memakan semangka

"Lama banget si Lulu nyusul pangeran nya" ucap Oniel yang muncul dari pintu samping dapur dengan membawa buah semangka "Sayang, ini aja belum habis loh" ucap Indah

"Mau gimana lagi, dikasih sama pak RT ya gabisa nolak dong" bela Oniel, sejak kejadian tadi malam aku memilih untuk sedikit pendiam

Setelah selesai makan ia merasa bosan, teman-teman nya pun pasti datang siang kan? Jadi ia memilih untuk izin jalan-jalan ya walaupun entah kemana

Ketika ia melewati pertigaan yang ada jalan menuju villa, Raisha langsung membelokan motor nya menuju jalan tersebut. Maksud nya untuk bermain ke villa agar tidak bosan

Sesampainya disana ia melihat villa yang kosong namun ada mobil yang entah punya siapa "Lagi ada yang nyewa kah ini?" gumam nya berjalan ke halaman belakang

Belum sampai ke halaman belakang ternyata ada Pakde "Pagi pakde" sapa Raisha ramah, pakde yang melihat itu pun nampak bingung "Kamu siapa? temen nya non Eli?" tanya pakde

"Raisha pakde! keponakan teh Eli, loh emang ada dia?" tanya Raisha "Ada itu, loh berarti kamu anak e sopo?" tanya pakde penasaran "Si Shanji Shanji itu hehe" tengil Raisha "Oalahhh udah gede ya! Tinggi kayak Shanji"

Setelah percakapan singkat ia segera ke halaman belakang dan melihat Eli dan Gita yang sedang berenang "Ih sayang jangan dorong-dorong ihhhh"

Raisha hanya diam dan memilih duduk di kursi pinggir kolam sembari melihat kedua insan tersebut "Duh dunia punya berdua ini mah" ucap Raisha, sontak Eli dan Gita pun kaget

"Heh anak hantu, ihh kaget astagaaaa" kesal Eli "Lah bocil, tiba-tiba teleportasi aja kesini" ucap Gita naik dan mendekat ke Raisha diikuti oleh Eli

"Bosen dirumah jadi jalan-jalan eh ada orang nya ternyata" ucap Raisha memakan keripik yang entah punya siapa di atas meja

"Lulu kemana emang?" tanya Eli duduk di kursi panjang dengan Raisha "Tadi malem di sidang sama Om Oniel, ya you know aku harus gimana?"

"Demi apa kalian kena juga?" ucap Gita yang di angguki oleh raisha "Cerita-cerita dong, orang dewasa siap mendengar kan" ucap Gita yang berhasil mendapatkan dorongan dari Eli

"Pade zaman dahuluuuu"

PLAKK

"AHAHAHA LUCU-LUCU"

Penantian (LURAH)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang