Tak mungkin? Itulah yang awal nya kedua insan itu rasakan dan mereka alami sepanjang hubungan percintaan mereka
Banyak badai kecil dan besar yang telah mereka lalui bertahun-tahun. Saling percaya dan mencintai itulah kunci mereka tetap bersama hingga sekarang
Banyak pelajaran yang satu sama lain mereka dapat, seperti Raisha yang sekarang harus berfikir agar tak mementingkan ego nya sendiri. Kini ia mengalah dan memilih untuk tetap stay di eropa
Tepat nya di Swiss, dan Lulu akhirnya bisa di pindah tugas kan di negara yang sama dengan sang kekasih
Suasana kota kecil tersebut masih sama, di pagi hari tentu Lulu terlebih dahulu bangun dan membereskan rumah dengan cekatan
Namun kini buka hanya sosok Raisha yang harus ia urus. Melainkan seorang gadis kecil, buah hati mereka yang telah beranjak umur 6 tahun tersebut
Seperti yang sudah di rencanakan dan di pertimbangkan, Raisha lah yang menjalani program tabung karena ia sangat takut jika harus terjadi apa-apa kepada istri mungil nya tersebut
"Mama kamu bangunin sayang" perintah Lulu setelah selesai menyisir rambut panjang gadis kecil tersebut, dengan senang hati gadis tersebut langsung berlari menuju kamar sang Mama
Dengan susah payah ia naik ke atas kasur untuk menggapai tubuh Raisha
"Mama wake up" ucap gadis tersebut menggoyang-goyangkan bahu Raisha dengan pelan "Emhhh? iya bentar Lily" racau Raisha menarik selimut nya kembali menutupi kepala nya
"Mama, nanti bubu marah" ungkap gadis tersebut berhasil membuat gelak tawa Raisha keluar dengan lembut, dengan mata sayu nya ia menatap anak kecil nya yang bernama Lily Sheva Natio
"Iya sayang, udah mandi?" tanya Raisha memastikan walau dengan mata yang masih merem melek "Sudah, Lily sudah wangi" ucap nya dengan riang
"Mama mandi dulu kalau gitu, Lily mau nunggu Mama?" tanya Raisha mulai duduk dan menarik Lily kedalam pangkuan nya "Iya Mama"
Tak terlalu lama bagi Raisha untuk membersihkan tubuh nya yang lengket karena🤭
Dengan mengikuti langkah putri nya yang kecil itu, ia berjalan perlahan menuju dapur dengan menggenggam tangan Lily
Raisha mendekati Lulu yang sedang membuat adonan roti "Rajin amat sih" ucap Raisha langsung mengecup leher jenjang sang istri yang bebas dari rambut karena sedang di ikat
"Awas ih, susah gerak nya" protes Lulu saat Raisha memeluk nya dari belakang
"Lulu juga mau peluk" teriak Lily tiba-tiba sudah dengan tas di punggung nya, Raisha sontak menoleh dan terkekeh
"Mau kemana sih Lily?" tanya Raisha langsung menggendong anak nya tersebut dan mendudukan nya di pantry
"Want to go to school Mama" jawab nya dengan senyuman polos, mendengar jawaban itu membuat Raisha kembali terkekeh di ikutin oleh sang istri
"Minggu depan baru masuk sekolah nya sayang" ucap Lulu menoel dagu Lily "Bunda jangan, Lily udah dandan" kesal Lily membersihkan wajah nya
"Jadi Lily mau sekolah sekarang?'' tanya Raisha mengalihkan perhatian anak nya dari wajah nya sendiri, yang ditanya hanya mengangguk antusias
"Kita ke ruang tv buat belajar, ayooo" ucap Raisha langsung menggendong putri kecil nya tersebut "Gooooo" teriak Lily kegirangan
"Aku ajak tinggal dulu ya" ucap Raisha mengecup singkat bibir dan pipi sang istri yang tengah fokus membuat roti
"Awas aja kalau nangis" balas Lulu menyodorkan pisau ke arah Raisha
Raisha pun fokus bermain dengan Lily di ruang tamu hingga siang hari, saat Lulu memeriksa mereka untuk mengajak mereka makan siang ternyata ia mendapati kedua nya telah tertidur di ruang tamu
Dia menarik kain rajut yang ada di atas sofa dan membentangkan nya di tubuh mereka yang tertidur di karpet bulu
Ia tersenyum, tangan nya mengelus kedua kepala gadis nya yang terlelap di dalam mimpi. Saat akan beranjak dari duduk nya, tangan nya di tarik oleh Raisha
"Laper" ucap Raisha dengan lemas menatap sayu ke arah Lulu "Kenapa? sakit?" tanya Lulu memastikan langsung mengecek suhu tubuh Raisha yang untung nya normal
"Laper sayang" ucap Raisha kembali ''Yaudah makan yuk" Lulu segera menarik perlahan Raisha agar bangun dari tidur nya dan menuju ke dapur
"Lily ga makan?" tanya Raisha saat mereka berada di dapur "Sebelum mandi tadi udah makan ayam" jawab Lulu menyiapkan makanan untuk Raisha
"Nih, aku mau mindahin Lily dulu ya" ucap Lulu langsung berlalu menuju ruang tamu untuk memindahkan anak nya ke dalam kamar
Raisha merasa heran kenapa sang istri belum juga kembali sampai diri nya selesai makan, saat akan menyusul ternyata Lulu sudah mendekat kepada nya "Sorry, tadi Lily bangun jadi aku bacain dogeng bentar" ucap Lulu mengecup singkat Raisha
Ia hanya mengangguk dan menarik pinggang Lulu agar mereka berjalan menuju ruang tamu
"Sayang" panggil Lulu saat Raisha dengan fokus pada pertandingan baseball di tv "Apa sayang?" jawab Raisha tanpa mengalihkan fokus nya
"Emhhh, kalau aku ngisi lagi gimana?" ucap Lulu langsung membuat Raisha menatap nya dengan tajam "Are you kidding me?" ucap Raisha
Bukan tanpa alasan jika Lulu berucap seperti itu, saat awal program ia kekeh bahwa ia yang akan mengandung hingga Raisha mengalah dan tetap ekstra menjaga sang istri. Namun, saat mereka mengira semua berjalan dengan lancar hingga hari persalinan telah tiba
Bayi yang telah menghidup udara segar tersebut meninggalkan sebelum orang yang melahirkan nya menggendong atau melihat nya sekali karena Lulu langsung koma hingga dua minggu setelah melahirkan
Raisha benar-benar frustasi saat istri nya koma apalagi di tambah putri kecil nya harus merenggut nyawa saat baru berumur 4 hari itu
Saat Lulu sadar pun ia sangat tak terima dengan kepergian putri nya, beberapa bulan Raisha harus membantu Lulu lepas dari depresi karena kehilangan buah hati nya hingga ia memilih mengajak Lulu untuk program kembali namun kali ini kembali ke rencana awal
Bahwa Raisha yang akan mengandung hingga lahir lah putri kesayangan mereka sekarang, Lily Sheva Natio
Ini bukan kali pertama Lulu membujuk Raisha untuk progam hamil lagi, namun pendirian Raisha tetap kukuh. Ia tak ingin kejadian yang lalu kembali terjadi, bahkan bisa saja resiko nya lebih besar dari yang pertama menurut Chika
Namun, Lulu tetap keras kepala
''Aku gamau kita berantem lagi karena ini? denger sayang, aku gamau Lily kehilangan kamu dan aku juga gamau kehilangan kamu" tegas Raisha
Mendengar kata-kata itu kembali, Lulu hanya bisa frustasi kembali
"Aku cuman pengen ngerasain jadi seorang ibu" ucap Lulu membuat Raisha teriris "Kamu seorang ibu sayang, why you say like that huh?" Raisha segera menarik tubuh mungil Lulu kedalam dekapan nya
"Ruby pasti sedih kalau ngeliat kamu disini terus-menerus kayak gini, dan aku gamau kamu nganggep kalau Lily cuman anak aku. Dia anak kamu juga sayang, kamu yang lebih banyak ngerawat dia dari pada aku" ungkap Raisha menahan tangisan nya
"Sorry" lirih Lulu mengeratkan pelukan nya kepada Raisha "Lily mau peluk"
Seorang gadis kecil langsung berusaha melompat memisahkan pelukan sepasang kekasih tersebut agar ia bisa berada di tengah-tengah kehangatan mereka "Sini sayang"
Keluarga kecil harmonis yang memang tak selalu berjalan dengan mulus dan tak akan selalu di terima keberadaan oleh sebagian orang di dunia ini karena menyalahi norma aturan yang ada
Namun, cinta mereka yang kuat sungguh sulit membuat satu sama lain terpisah walau sedetik pun
Sama-sama belajar akan pelajaran hidup yang ada hingga sama-sama dewasa dalam segala hal, kata cinta yang tak pernah tertinggal setiap hari membuat hubungan itu semakin erat
Perjalanan cinta mereka akan terus berjalan sampai maut memisahkan
END
SAYA PAMIT UNDUR DIRI
TERIMAKASIH YANG SUDAH SETIA
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian (LURAH)
Fantasy"Lebih baik menyakiti satu hati dari pada kedua nya" -L