"Sayang" panggil Raisha saat masuk ke dalam kamar mencari sang kekasih, ia baru saja pulang dari kuliah nya hari ini
"Lagi mandi" teriak Lulu dari dalam kamar mandi, mendengar itu Raisha memilih mengganti pakaian nya dan menunggu di kasur dengan menonton tv
"Padahal aku mau jemput kamu" ucap Lulu saat keluar dari kamar mandi dengan handuk selutut nya
"Dosen nya gak ada, jadi pulang aja" balas Raisha tanpa menoleh karena fokus pada film yang sedang ia tonton sekarang hingga tak sadar sang kekasih kini sudah duduk disamping nya lengkap dengan piyama yang membalut tubuh mungil nya
Lulu langsung menyandarkan kepala nya di dada Raisha dengan memeluk erat pinggang sang kekasih "Kangen sha" ungkap Lulu dengan lembut
Melihat itu, Raisha tersenyum lembut dan mengelus tangan Lulu yang ada di perut nya "Me too babe" balas Raisha
"Aku belum siap'' ungkap Lulu menenggelamkan wajah nya di tubuh Raisha "Kamu bisa sayang" Raisha mengecup lembut kepala Lulu
"Kamu tau kan, aku sekarang takut sama yang nama nya pernikahan?" suara Lulu kini bergetar membuat Raisha ikut bersedih mendengar nya
"Ga semua nya akan sama yang ada di fikiran kamu, yang sakit itu hanya ujian dari tuhan" ujar Raisha
"Ayo, aku gamau kamu sedih kayak gini! mana sayang aku yang rewel?" lanjut Raisha mengecup singkat bibir Lulu
"Kamu yang rewel tuh, bukan aku'' tak terima Lulu langsung duduk tegap
"Iya deh iya" pasrah Raisha berusaha menarik kembali tubuh Lulu agar mereka kembali berpelukan "Sini sayang, aku kangen tau" ungkap Raisha dengan manja "Bocil'' bisik Lulu sebelum mengeratkan pelukan nya
Pelukan hangat yang sangat nyaman bagi mereka berdua, suara detak jantung dan hembusan nafas hanya terdengar di telinga mereka hingga rasa nya akan terbawa ke bawah alam sadar
Hingga dikejutkan oleh ketukan pintu, sontak kedua nya sama-sama menatap pintu tersebut
"Lulu, makan dulu" suara Sisca terdengar dari luar "Iya Mom, Lulu nyusul bentar lagi" balas Lulu lalu tak ada balasan lagi
[INDONESIA, BANDUNG]
Semua saudara dari keluar Raisha kini telah berkumpul di rumah eyang, selain kumpul keluarga ada hal lain yang mereka akan bicarakan
"NIKAH?" teriak Oniel tak percaya
"Kang, yang bener aja? kamu yang awal nya nolak besar-besaran tentang hubungan itu" ungkap Feni menatap sang kakak dengan heran
"Kalian kira ini ga berat? sulit bagi saya dan kita semua, tapi ini kehidupan dia" balas Shanji pasrah
"Minggu depan kita akan berangkat ke Swiss, mau ikut silahkan yang engga juga silahkan" ucap Shanji sebelum pergi dari ruang tamu menuju kamar
Gracia yang duduk di samping Shanji kini menjadi tatapan semua orang yang berada disitu meminta penjelasan
"Kang Shanji hanya nurutin kemauan dia" ungkap Gracia
"Jangan bilang yang ini juga udah tau dia?" tunjuk Feni ke arah keponakan nya yang berada di anak tangga bersama Ella, yang di tunjuk hanya menunjukan senyum lebar nya
Gracia hanya memberikan ekspresi tersenyum seolah mengatakan iya
Oniel yang mengetahui ini cukup kecewa dan memilih kembali kerumah dan menyuruh sang istri tetap disini karena ia sedang tak ingin di ganggu
"Wajar mereka kecewa, pasti mereka merasa gagal menjadi seorang kakak atau saudara bagi kita dan mereka" ungkap Gracia "Kalian siap-siap aja ya, nanti harus Sabtu kita berangkat ke Jakarta" ucap Gracia
Merasa tak ada lagi yang penting, callie segera mengajak sang kekasih dan Muthe untuk naik ke lantai atas karena bosan mendengar pembicaraan dari orang dewasa
"Aku ga polos-polos banget, kenapa semua jaga omongan depan aku sih?" kesal Muthe melempar diri nya ke sofa
"Gaboleh, masih kicik" ledek Ella
"Muthe udah punya pacar" balas Muthe membuat Callie menatap nya dengan tajam "Saha?" tanya Callie
"Crispy" jawab Muthe penuh senyum "Crispy? ayam crispy? HAHAHA" ledek Ella tertawa sampai terduduk ke lantai
"Itu panggilan sayang aku, nama nya Cristy" balas Muthe tak terima
"Cowo kenal dimana?" tanya Callie
Mendengar pertanyaan itu Muthe hanya tersenyum lalu tertawa dengan memainkan rambut nya pelan
"Malah ketawa" ungkap Ella
[SWISS, BERN]
"Empat hari lagi aku kesini kok sayang, cuman buat izin cuti dulu" ungkap Lulu mencoba membujuk sang kekasih yang kembali pundung
"Kamu mau ikut aja kesana sama aku?'' tawar Lulu memegang kedua pipi Raisha
Mendengar tawaran menarik yang tak boleh ia lewat kan, gadis tersebut langsung mengangguk dengan penuh semangat
"Aku serius nih" ucap Lulu memastikan "Aku juga serius sayang" balas Raisha penuh harap kepada sang kekasih
"Yaudah kamu siap-siap in baju dulu sana, aku mau bantu bunda ke dapur" ucap Lulu langsung di angguki Raisha
Lulu pun pergi dari kamar untuk menuju dapur karena sebelum moment konflik nya dengan Raisha, ia melihat bunda nya tengah berada di dapur
"Mom, bunda mana?" tanya Lulu ketika melihat tidak ada bunda nya melainkan Sisca yang tengah menggoreng ayam
"Lagi beli roti sama Chika buat kamu" balas Sisca dengan santai
"Hari Minggu mereka kayak nya udah sampai kesini, kamu hari itu udah pulang kesini kan?" tanya Sisca memastikan
"Hari Jum'at Lulu udah kesini kok sama Raisha" balas Lulu membantu Sisca menyiapkan makanan untuk mereka
Saat tengah menatap makanan ke meja makan ''Berarti Raisha ikut kamu ke Berlin?" tanya Sisca langsung di angguki oleh Lulu
"Hati-hati, jangan aneh-aneh nanti" ungkap Sisca "Iya Mom, janji kok ya paling dia nya aja yang aneh-aneh" balas Lulu dengan kekehan
"Lulu" sontak gadis tersebut menoleh
"Makasih udah nerima Mommy dihidup kamu ya, maaf udah buat keluarga kamu hancur" ucap Sisca menatap lekat Lulu
"Hancur? bukan nya Mommy yang buat hidup bunda kembali hidup, jangan ngomong kayak gitu Mom! Lulu yang harus nya terimakasih udah nemenin bunda dan nganggep Lulu kayak anak Mommy sendiri" ungkap Lulu
Mendengar itu, air mata Sisca tak lagi tertahan kan. Ia segera membalikan badan nya agar tangisan nya tak terlihat oleh Lulu
"Don't cry please, nanti bunda marahin aku" ucap Lulu mendekat ke Sisca lalu memeluk nya
"Makasih udah jaga dan sayang sama Lulu"
~•|•~
Hi sayang
Double up deh wkwk, Lulu sama si bontot aktif ya bund
Enjoy the story, love 💗
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian (LURAH)
Fantasy"Lebih baik menyakiti satu hati dari pada kedua nya" -L