Setelah semua pergi ke kamar masing-masing kini ruang tamu dan dapur yang tadi sangat ramai di isi oleh banyak celotehan wanita-wanita tersebut sekarang kosong
Lulu dan Raisha pun pergi ke kamar, ya kamar siapa lagi? dibilang gausah kaget kalau si L itu tiba-tiba disono
Raisha yang sedang di kamar mandi tengah mencuci wajah nya agar segar sebelum tidur, sedangkan Lulu tengah berkutat pada laptop nya di atas kasur
"Sayang" panggil Raisha yang ternyata sudah berada di samping Lulu dan langsung bersandar di pinggang kanan Lulu dengan menatap laptop wanita tersebut yang entah mengerjakan apa
"Apa sayang?" tanya Lulu melepaskan tangan kanan nya dari laptop lalu mengelus rambut hingga punggung gadis tersebut dengan lembut
"Langsung tidur?" tanya Raisha balik, mendengar itu Lulu menatap sebentar gadis tersebut "Aku lagi dapet sayang jadi gabisa" balas Lulu
"Ya terus kenapa?" heran Raisha "Kan berdarah gabisa dong" jelas Lulu
Mendengar itu Raisha duduk tegap dan menatap Lulu dengan intens
"Pasti mikir nya ke lain ya? dasar orang dewasa" dumel Raisha terkekeh dan langsung berbaring di samping Lulu
"Ya kan biasa nya kamu gitu" balas Lulu dengan santai dan kembali fokus pada pekerjaan nya kembali
"Sayang" kini buka Raisha yang memanggil melainkan Lulu, namun tak ada jawaban dari nya sama sekali
"Ih sayangg" kesal Lulu menatap Raisha yang pura-pura tertidur "Haha apasih?" tanya Raisha langsung duduk dan menghadap wanita tersebut
"Aku mau jujur, tapi...." ucap Lulu dengan ragu membuat Raisha penasaran "Tapi apasih?" tanya gadis tersebut
"Tapi jangan marah tapi ya?" Lulu pelan-pelan meletakan laptop nya tersebut ke nakas samping kasur
"Ya apa dulu?" Raisha semakin penasaran "Janji tapi!" pinta Lulu
"Ngomong dulu astaga" Raisha menatap nya dengan datar "Yaudah,, emhhh" ragu Lulu membuat Raisha kesal
"Aku kerja di Jerman" ucap nya pelan tanpa berani menatap Raisha "Terus?" tanya Raisha masih bingung
"Ya aku bakal pindah kesana, kamu gapapa? tapi aku bakal sering main kesini kok janji" tutur Lulu meyakinkan
"Gapapa sih, tapi bakal kangen" balas nya memonyongkan bibirnya
"Tapi berangkat nya enam hari lagi sayang" ucap Lulu membuat Raisha terdiam menatap nya tajam
"Six days? you serious babe?" kaget Raisha tampak tak percaya "Dan kamu baru bilang sekarang?!" lanjut nya
"Maaf sayang, dadakan banget dari sana nya" ujar Lulu menggenggam kedua tangan Raisha "Bohong" ucap Raisha
"Engga sayang, sumpah aku ga bohong!" ucap Lulu membela diri, gadis tersebut hanya menatap tajam kedua mata Lulu untuk mencari kebenaran
"Yaudah terserah'' ucap Raisha mencoba melepas genggaman tangan Lulu dan berbaring membelakangi tubuh wanita tersebut yang masih terdiam
"Gausah nyentuh, aku ada kelas pagi jadi mau tidur" ucap Raisha menarik selimut dan memejamkan mata mencoba untuk tidur dan menenangkan fikiran nya
Lulu memilih mengalah agar gadis tersebut bisa berfikir dengan jernih dan supaya tidak ada pertengkaran di antara mereka setelah ini. Ia ikut merebahkan diri nya di samping gadis tersebut dan hanya memandang punggung Raisha dengan lekat hingga terlelap
🌄
Pagi hari telah tiba-tiba, semua orang dirumah sudah bangun dan baru saja selesai sarapan bersama. Raisha dan Lulu yang saling diam membuat yang lain sedikit canggung
Mereka mengerti apa yang sedang terjadi sekarang, mereka harus memberikan ruang dan waktu untuk kedua wanita tersebut
"Kunci mobil aku mana kak?" tanya Raisha ke Chika yang berada di dapur, yang ditanya hanya menatap diam
"BILAAAAA, ANTERIN RAISHA CEPET" teriak Chika ke arah pintu samping meneriaki wanita yang tengah beraktifitas seperti biasa, apalagi jika bukan menyirami tanaman
"Lah kok, apasih kak?" bingung Raisha lalu tersadar mobil nya belum bisa dipakai
[Belum kan ceritanya? gatau pokok nya aku mau belum]
Lulu yang baru saja masuk ke dapur hanya plaga plogo menatap Chika dengan sebungkus bibit bunga di tangan nya tersebut
"Anterin Raisha sana, cepat ihh" perintah Chika, mau tak mau Lulu harus menurut dan memang ia mau juga sih hehe
"Gamau, aku bawa aja mobil nya" tolak Raisha "Mau dipake siang ini" balas Chika membuat gadis tersebut kesal
Akhirnya, mau tak mau Raisha tetap akan di antar oleh Lulu pergi ke kampus
[Sumpah ga mood banget nulis nya]
Sepanjang perjalanan tak ada yang memulai percakapan, Raisha masih bergulat dengan fikiran nya karena ia merasa ini tidak benar sampai dia mendiami Lulu hanya karena tadi malam
Sedangkan Lulu memang memberi waktu gadis tersebut untuk bisa menerima fakta dan menenangkan diri nya sendiri
Sampai tak terasa kini mobil yang mereka naiki telah berada di depan kampus Raisha dan bekas kampus Lulu sewaktu dulu
Mereka masih saling diam, Raisha seperti enggan turun dan ingin berbicara sesuatu membuat Lulu menatap penasaran pada gadis tersebut
"Apa?" tanya Raisha saat menyadari Lulu menatap nya sedari tadi "Kenapa ga turun?" tanya Lulu
"Emhh kangen" ucap Raisha tiba-tiba tanpa menatap Lulu, mendengar itu dari gadis tersebut membuat Lulu memerah seketika "Kangen?" tanya Lulu memastikan kembali
Yang ditanya hanya mengangguk pelan seperti malu-malu, mungkin ia menyesal sudah mendiami orang yang ia sayangi tersebut selama beberapa jam
"Ututututu sayang aku" Lulu menarik Raisha kedalam kedapan nya
"Ihhh, malu hehe" Raisha hanya diam dipeluk Lulu, bibir nya tersenyum sempurna merasakan kehangatan ini
"5 hari lagi aku berangkat, jangan ngambek-ngambek kek tadi lagi ya? nanti moment nya dikit deh" ucap Lulu
[HAHA BENTAR LAGI KARAM, BARU JUGA MUNCUL DIPERMUKAAN YA?]
"Harus banget di ingetin berapa hari lagi kayak gitu?" kesal nya mencubit lengan Lulu dengan pelan
"Aww, kan biar inget kamu nya" ucap Lulu mengecup singkat bibir Raisha, wajah gadis tersebut memerah bak kuku tomat Muthe padahal ini bukan pertama kali ia dicium apalagi hanya di kecup tapi kenapa sekarang ia merasa melayang seperti baru saja jatuh cinta
Mungkin ini efek samping akan di tinggal Lulu pergi ke Jerman? maybe wkwk
"Yaudah deh, aku keluar ya" ucap Raisha mengemaskan tas nya dan menatap lekat Lulu yang masih setia menatap nya sedari tadi
"Semangat kuliah nya sayang"
~•|•~
Pendek? Lama up?
Bodo
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian (LURAH)
Fantasy"Lebih baik menyakiti satu hati dari pada kedua nya" -L