Langit yang cerah dan kicauan burung mengiringi acara pernikahan yang sakral tersebut, tak banyak tamu undangan. Hanya kerabat terdekat
Acara pernikahan di gelar di La Ferme Du Lac Vert terletak pada danau Montriond di Morzine, sepasangan kekasih yang tengah berdiri setelah mengucapkan janji suci kini tersenyum lebar dengan mata indah yang saling memandang satu sama lain
"You always beautiful darling" ucap Sisca mengelus tangan Anin
"Kamu lebih, lebih, lebih, lebih cantik sayang" balas Anin langsung menyatukan dahi mereka lalu mengecup singkat Sisca
Dari kejauhan seseorang menatap mereka dengan senyum getir nya
"I still love you, aku seneng kamu bahagia juga Abin" ucap nya berusaha menahan air mata yang akan keluar dari kedua mata nya. Gracia, dia tidak bisa menyangkal bahwa perasaan nya tetap ada kepada Anin
Hanya saja, semua harus menjalankan kehidupan seperti biasa seperti tidak terjadi apa-apa. Bahkan beberapa kali ia menangis karena merindukan Anin
"Mama jangan nangis disini" ucap seseorang dari belakang langsung merangkul pinggang Gracia
"Dek!?" kaget Gracia
"Raisha ngerti perasaan Mama, makasih udah berjuang buat bertahan demi Raisha sama Callie" ucap Raisha membuat Gracia semakin tak bisa menahan tangisannya
Merasa bersalah, Raisha segera membawa sang mama pergi dari sini terlebih dahulu agar orang-orang tak melihat Gracia yang tengah menangis
"Mommy, bunda selamat ya! Lulu seneng banget" ucap Lulu memeluk kedua nya dengan bahagia
"Makasih sayang" balas Anin dan Sisca bersamaan langsung memeluk anak kesayangan mereka "Mana Raisha?" tanya Sisca kepada Lulu
"Eh, tadi disitu" tunjuk Lulu ke arah meja di pojok "Gatau, ke toilet mungkin"
Acara berjalan dengan lancar hingga sore hari, tentu acara nya akan sampai malam namun akan dimulai pukul 8 nanti. Jadi kini semua beristirahat di hotel yang sudah di sediakan
"Nanti kita nikah disini juga ya" ucap Raisha mengeratkan genggaman tangan nya kepada sang kekasih
Mereka berdua memilih tetap disini, duduk di tepi danau yang tenang tersebut sembari membayangkan masa depan mereka berdua
"Aku mau nya di tepi pantai sayang" balas Lulu cemberut "Yaudah iya" pasrah Raisha tersenyum
"Tapi masih lama ya, aku kerja dulu baru kita nikah" ungkap Raisha "Gapapa kan? kamu mau nunggu kan?" tanya nya
"I will sayang, kamu juga masih kekecilan buat nikah cepet" balas Lulu dengan kekehan nya "Mana ada! udah siap nikah kalau bisa" ujar Raisha
"Habis kuliah berarti kamu pulang ke Indonesia dong?" tanya Lulu memastikan lalu di jawab anggukan saja oleh Raisha, mendapat jawaban itu membuat Lulu sedikit membatin
"LDR nya makin jauh lagi dong" ucap Lulu "Kan masih lama sayang, kamu ajuin aja pindah ke Indonesia'' ungkap Raisha dengan tenang
"Aku lagi yang ngalah? udah capek-capek tiap bulan bolak-balik 2 negara, ini disuruh pindah tempat kerja" ketus Lulu membuat Raisha sedikit bersalah
"Yaudah deh, gausah di bahas dulu nanti berantem" ucap Raisha mengecup lembut pipi Lulu
"Ayo, aku mau tidur dulu" ajak Lulu langsung berdiri, Raisha yang tau sekarang mereka sedikit panas karena pembahasan singkat barusan memilih mengikuti kemauan sang kekasih
Mereka memilih kembali ke hotel, Raisha yang sebenarnya sekamar sama Callie tapi memilih ikut Lulu ke kekamar wanita tersebut
"Eh Muthe, ngapain tuh?" tanya Raisha saat melihat Muthe yang sedang berkutat pada laptopnya tersebut
"Buat tugas ppt kak, bantuin dong" ucap Muthe dengan wajah yang memelas, tentu dengan senang hati Raisha membantu sebisa nya
"Wah akhirnya, makasih kak Raisha" ucap Muthe dengan heboh langsung mencium kedua pipi Raisha, Lulu yang melihat nya pun sedikit kaget namun tak bisa cemburu karena itu adalah sepupu mereka
"Kak Lulu, liat deh kuku Muthe" ucap Muthe memamerkan kuku nya "Ih lucu nya, bintang-bintang" ujar Lulu mendekat
"Kok bintang? ini tomat kak!" kesal Muthe "Hah?!" Raisha langsung memegang kedua tangan Muthe untuk memastikan, ya benar saja jika di perhatikan sedikit mirip tomat
Tapi lebih mirip bintang-bintang berwarna hijau dengan background merah terang
"Yaudah ah males, Muthe mau minta make up in kak Callie" ucap Muthe berdiri langsung mengemasi beberapa barang dan baju nya untuk dibawa menuju kamar Callie
Raisha dan Lulu hanya bisa tertawa melihat tingkah lucu sepupu mereka tersebut "Bener-benar kayak teh Feni" celetuk Lulu
"Mau deh punya anak kayak Muthe" ucap Raisha memeluk pinggang Lulu yang tengah rebahan di kasur nya
"Nanti dia disini beberapa tahun lagi tapi" ucap Lulu mengelus perut nya
"Kamu mau hamil?" tanya Raisha mendongakan kepala nya, Lulu hanya mengangguk sambil tersenyum
Raisha mendengar itu hanya terdiam karena memikirkan percakapan nya yang pernah terbuat bersama Chika, bahwa Lulu jika hamil akan sulit
Pinggul nya yang kecil dan tubuh nya yang lemah tersebut memungkinkan sulit jika ia harus hamil, dan melahirkan normal seperti wanita lain
"Kalau aku aja gimana?" ucap Raisha membuat kekehan muncul dari mulut Lulu "Suka-suka kamu sayang, kita berandai-andai aja dulu" ucap nya
"Hehe, kalau kamu tiba-tiba punya adek gimana?" ucap Raisha tiba-tiba, mendengar itu Lulu langsung terfikir
"Bunda gak ada bilang mau program sih, tapi seingat ku Mommy pengen ngerasain hamil jadi kemungkinan bisa aja sih tiba-tiba aku punya adek" ungkap Lulu dengan senyuman lembut
"Gasabar deh, pas Mommy sama bunda pindahan kamu disini atau udah kesana?" tanya Raisha
"Kayak nya udah kesana, tolong bantuin mereka ya sayang" ucap Lulu mengelus punggung sang kekasih, sentuhan lembut yang sangat Raisha sukai
Rasa ingin dirinya terlelap namun sayang ia tak ingin melewatkan keromantisan yang tak sering-sering ia rasakan dengan tidur
Mati-matian ia menahan kantuk nya namun nihil, Raisha tertidur dalam pelukan sang kekasih dengan pulas
Lulu hanya bisa tersenyum mendengar dengkurang kecil dari Raisha, ia tau gadis tersebut pasti lelah karena beberapa hari kurang tidur. Tugas dan membantu persiapan pernikahan ini
"I love you sayang"
~•|•~
Hi sayang
Habis ini end ya
KAMU SEDANG MEMBACA
Penantian (LURAH)
Fantasy"Lebih baik menyakiti satu hati dari pada kedua nya" -L