PROLOG

233 9 0
                                    

Aku mentap tajam seorang laki-laki yang terlihat mengemasi seluru barang-barangnya. Ia terlihat terburu-buru, sama sekali tidak memperdulikan wanita yang tersungkur memgang kakinya. Wanita itu terlihat memohon untuk tak ditinggalkan.

"Tolong Mas jangan pergi. Aku akan menjadi istri yang lebih baik lagi. Tolong jangan tinggalkan aku dan Kinan" Ucapnya memohon pada laki-laki itu. Namun sang suami terlihat tak peduli dan terus memasukkan barangnya.

"Aku sudah mengatakan semuanya padamu. Aku sudah tidak bisa bertahan lagi. Tolong jangan seperti ini" Ucap laki-laki itu bersiap untuk pergi. Ia telah membawa seluruh barang penting miliknya.

Sang laki-laki melangkahkan kaki bersiap untuk pergi. Namun ketika ia membuka pintu kamar nya, ia tertegun melihat seorang anak mematung di hadapannya. Sungguh sebenarnya ia sangat berat meninggalkan rumah ini. Namun wanita yang ia cintai telah menunggunya untuk menyongsong hari bahagia mereka. Apalagi ada anak lain yang telah menunggu dirinya.

"Pa" Ucap Kinan kecil. Sungguh ia tak tahu harus berkata apa pada ayahnya.

"Kinan disini sama mama ya. Tolong kinan jaga mama dengan baik" Ucap sang ayah. Kemudian berlalu pergi meninggalkan rumah mereka.

Kinan hanya berbalik dan melihat sang ayah sampai menghilang di pintu rumah mereka. Ia langsung masuk ke dalam kamar sang mama.

"Ma ada kinan. Kinan ngga bakalan ninggalin mama" ucapnya memeluk sang mama. Sungguh ia tak tahu mengapa ayahnya setega ini pada mereka.

SERPIHAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang