PART 3

156 6 0
                                        

Kinan mengerjapkan matanya. Ia mencoba melihat sekitar, fikirannya masih mencoba mencerna dimanakah dia saat ini. Ia bisa melihat bahwa ia tidak berada di dalam kamarnya. Ruangan ini terasa begitu asing.

Namun, Setelah sekian detik ia masih merasakan kebingungan. Akhirnya semua ingatannya kembali. Ia bisa mengingat apa yang telah di lalui nya tadi malam. Kinan langsung mengarahkan matanya pada tubuhnya. Ia bisa melihat dirinya yang masih dalam keadaan telanjang bulat. Kinan langsung menarik selimut untuk menutupi tubuhnya. Rasanya begitu malu melihat dirinya yang dalam keadaan telanjang bulat seperti ini.

Kinan akhirnya mencoba untuk bangun dari ranjang ini. Ia harus secepatnya membersihkan dirinya dan secepatnya pergi untuk menyelesaikan semua yang di perlukan untuk melakukan operasi mamanya. Rasanya sudah tidak ada waktu lagi untuk menyesali semuanya. Ini semua adalah jalan paling cepat agar dia dapat membuayai operasi mama yang harus segera dilakukan.

Namun ketika ia akan menggerakkan tubuhnya. Ia bisa merekasakan tubuhh nya yang terasa benar-benar begitu nyeri, apalagi pada bagian paling pribadinya terasa begitu menyakitkan. Kinan akhirnya memutuskan berdiam sebenatar dulu, karena rasanya ia belum sanggup menggerakkan tubuhnya ini. Namun mengingat keadaan Mama, akhirnya Kinan memutuskan untuk tak terlalu lama merenungkan rasa sakitnya ini.

Ketika mencoba kembali menggerakkan tubuhnya. Kinan bisa mendengarkan suara kamar mandi yang terbuka dan ia bisa melihat seorang laki-laki yang terlihat sudah rapi keluar dari arah sana. Ia tahu ternyata laki-laki itu masih di sini, padahal ia kira dirinya sudah pergi ditinggalkan.

Kinan yang melihat pandangan laki-laki itu menatapnya begitu intens ke arahnya langsung mengikuti arah pandang nya. Kinan yang bisa melihat dengan jelas beberapa bagian tubuhnya terlihat langsung menarik selimut untuk menutupi ketelanjangannya itu. Sungguh ia merasa begitu malu dan risih dengan tatapan laki-laki yang semalam sudah merenggut kesuciannya. Kinan benar-benar merasa sangat canggung, apalagi melihat laki-laki itu menatapnya dengan dalam seolah ingin kembali menelannya hidup-hidup. Ia sangat mengenal tatapan itu, karena ia pun menyaksikan tatapan itu tadi malam ketika ia meneyerah kan sepenuh nya tubuhnya di bawah kendali laki-laki yang ia ketahui bersama Mas Damar.

" Sebaiknya kamu langsung membersihkan tubuhmu secepatnya. Setelah ini ada yang akan saya bicara kan dengan kamu" Ucap Damar memandang kinan dengan dalam.

Damar merasa ada yang berbeda dengan tubuhnya, ia harus mencoba mengendalikan dirinya dan nafsunya. Ia benar-benar tergoda untuk menyentuh wanita itu setelah mereka melakuakannya semalam. Rasanya ia benar-benar tak pernah merasakan hal yang sama. Apalagi menginginkan dengan begitu besar perempuan seperti yang sedang ia rasakan saat ini. Tubuhnya langsung bereaksi hanya dengan melihat beberapa bagian tubuh wanita itu. Damar merasakan sangat sulit mengendalikan dirinya.

Ia yakin, wanita tersebut harus secepatnya menjauh darinya. Atau ia bisa lepas kendali lagi. Ia tak ingin membuat wanita yang ia ketahui bersama Kinan itu takut padanya. Apalagi Damar sangat mengetahui wanita itu baru pertama kali melakuakan hubungan dengan sorang laki-laki. Damar merasa benar-benar menginginkan semuanya, padahal ia sudah tahu dari awal wanita ini tidak memiliki pengalaman apapun, mami yang tempat ia memesan wanita sudah terlebih dahulu menjelaskan semuanya. Namun Damar medasakan keinginan yang begitu besar tuk menyentuh wanita itu kembali.

***

Damar yang melihat Kinan telah selesai membersihkan diri dan terlihat wanita itu sudah menggunakan pakaian yang menurutnya cukup sopan, ia memberikan kode pada wanita itu untun bisa duduk di seberang sofa tempat ia menunggu wanita itu.

"Kamu bisa duduk di depan ku, ada yang ingin saya katakan kepadamu" Ucap Damar memandang dengan cukup intens wanita di hadapannya. Ia cukup terpesona dengan wajah polos wanita yang menemaninya tadi malam. Ternyata wanita itu begitu cantik, bahkan menurutnya Kinan ini lebih cantik ketika wajahnya tak terpoles dengan make up yang tebal. Damar rasanya sudah gatal ingin membicaakan semua rencananya.

" Apa yang ingin anda katakan. Seharusnya anda sudah pergi dari ruangan ini. Saya pun tidak bisa menemani anda setelah ini. Saya harus secepatnya pergi" Ucap Kinan tak sabar dengan semuanya. Ia ingin secepatnya pergi ke rumah sakit. Menemui dokter dan membicarakan rencana operasi mamanya. Ia tak bisa membuang-buang waktunya lebih lama lagi.

" Saya ingin menawarkan kesepakatan padamu. Bagaimana jika kamu menjadi wanita saya. Saya akan memberikan semua yang kamu butuhkan. Saya akan memenuhi semua keinginan kamu. Asal kamu mau menjalin hububgan dengan saya" Ucap Damar langsung. Ia bisa melihat wanita di hadapannya seketika terkejut mendengar semua perkataannya.

"Maaf saya tidak menerima penawaran anda. Saya tidak berminat. Saya harus segera pergi" Ucap Kinan berdiri. Ia memang cukup terkejut dengan perkataan laki-laki di hadapannya ini. Namun ia tak mau ambil pusing memikirkan semuanya, karena ia pun melakukan hal ini hanya karena ia membutuhkan uang untuk ibunya, ia tak pernah ingin menjadi wanita simpanan untuk mendapatkan kekayaan. Apalagi ia benar-benar tidak pernah mengenal latar belakang Mas Damar. Meski ada timbul sedikit rasa sakit hati, namun Kinan tidak berhak marah karena memang di termasuk wanita yang menjual keperawanan nya untuk mendapatkan uang.

Kinan akhirnya memutuskan keluar dan meninggalkan ruangan itu. Ia merasa tak perlu mendengarkan perkataan selanjutnya laki-laki di hadapannya itu. Ia harus segera menemui tante dan secepatnya bertemu dengan dokter.

Damar yang mendengar perkataan dan melihat Kinan langsung pergi meninggalkannya terlihat menghela nafas. Ia tak menduga wanita itu akan menolaknya. Ia sangat tahu alasan wanita itu menjual tubuhnya. Ia fikir mayang akan tergiur dengan penawaran yang ia tawarkan.

Saat ini ia akan membiarkan wanita itu pergi. Ia mungkin sangat ingin memiliki wanita itu hanya karena ia masih teringat bagaimana mereka melakuakannya tadi malam. Rasanya ia sangat menyukai tubuh wanita itu. Padahal ia tak pernah merasakan hal ini pada siapapun.

"Sepertinya aku harus melupakan semuanya. Masih banyak wanita yang bisa ku dapatkan" Ucap Damar ikut berdiri. Ia pun memutuskan meninggalkan ruangan tersebut. Masih banyak permasalahan yang sudah menunggu di depannya.

***

Damar merasakan tubuhnya begitu lelah. Setelah seharian berkutat dengan pekerjaan yang terasa tak ada habisnya. Ia memutuskan untuk kembali ke apartemennya. Ia merasa hanya membutuhkan ranjangnya untuk merebahkan tubuhnya.

Mala

"Mas aku butuh kamu, tolong pulang mas, perutku terasa nyeri, anak kita membutuhkanmu"

Suara pesan masuk membuat Damar dengan malas mengambil ponselnya. Ia langsung membaca pesan yang masuk. Ia cukup tertegun dengan pesan yang masuk ke dalam ponselnya. Namun ia langsung melempar kembali ponselnya ke atas ranjang. Rasanya ia sudah sangat bosan mendapatkan pesan yang sama. Entah mengapa ia tahu wanita itu hanya memanfaatkan kandungannya hanya untuk menarik perhatiannya.

Ia harus segera membersihkan dirinya, rasanya sudah tak sanggup dengan badannya yang terasa lengket. Apalagi entah mengapa setelah sekian minggu, fikirannya dipenuhi dengan wajah wanita yang ia hanya tahu bernama Kinan. Rasanya Damar sudah tak tahan lagi. Ia langsung memasuki kamar mandi. Karena mengingat kinan rasanya ingatan tentang malam itu terus berputar di kepalanya. Ia masih sangat mengingat bagaimana wajah wanita itu ketika mereka menyatu.

"Bagaimana bisa aku merasa begitu menginginkan wanita itu, sialnya aku benar-benar merasa tak bisa melupakannya" Batin Dimas bertanya-tanya pada dirinya.

Meski ia tahu memang wajah Kinan begitu cantik namun ia merasa masih banyak wanita yang lebih cantik dari kinan. Tapi hanya wajah wanita itu yang terus terbayang di dalam fikirannya. Damar merasa akan gila jika terus-terus an seperti ini.

.

Jangan Lupa Like dan Comment ya. Thanksss

SERPIHAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang