PART 4

120 6 0
                                        

Kinan menatap dokter dan petugas rumah sakit lainnya yang terlihat sedang memeriksa mamanya. Kinan merasa snagat bersyukur, setelah melalui proses operasi yang panjang, ibunya berhasil melalui semuanya. Ia benar-benar sangat bersyukur semua hal di mudahkan. Ia rasanya tak sabar menunggu ibunya siuman dari pengaruh bius pasca operasi.

"Dokter terimakasih banyak. Kinan benar-benar sangat berterimakasih. Dokter telah menyelamatkan mama saya" Ucap Kinan menatap dokter laki-laki yang terlihat selesai memeriksa keadaan mamanya.

Dokter Lukman menatap wanita di depannya. Ia sebenar nya memiliki hal yang ditanyakan pada Kinan. Namun ia merasa ia tak memiliki hak, karena bagaimana pun ia yakin kinan belum ingin menceritakan padanya. Karena ia tahu tanpa ia bertanya, jika Kinan sudah ingin menceritakan sesuatu, pasti wanita di depannya ini yang sudah ia anggap anak akan menceritakan semuanya padanya tanpa ia menyakan terlebih dahulu.

"Kinan, semua ini karena Tuhan yang masih memberikan keberhasilan pada operasi itu. Saya hanya sebagai pernatara" Ucap Dokter Lukma mengelus rambut kinan. Ia benar-benar sangat bangga pada anak ini, Kinan benar-benar menjaga mamanya sepenuh hati. Ia benar-benar sangat salut dengan seluruh usaha Kinan selama ini. Ia sangat tahu bagaimana perjuangan Ibu dan Kinan selama ini saling menguatkan, apalagi Kinan yang selalu tegar menemani sang Ibu yang sakit parah.

"Berapa lama lagi mama bisa sadar dok?" Ucap Kinan mengalihkan tatapan ke pada mamanya yang terlihat belum ada tanda-tanda sadar. Ia hanya merasa tidak sabar kembali melihat mama nya membuka matanya, dan mamanya akan memandangnya dengan pandangan penuh kasih sayang. Kinan benar-benar sangat menyukainya.

"Sebentar lagi mama kamu akan sadar. Ia telah melewati masa kritisnya. Kamu hanya perlu bersabar ya" Ucap sang dokter mencoba menenangkan. Ia sangat tahu apa yang di rasakan kinan. Ia hanya bisa tersenyum teduh ikut menatap wanita yang terbaring di atas ranjang.

"Saya sudah sangat ingin bertemu dengan mama lagi dok, Tuhan Masih begitu baik pada ku, masih memberikan keselamatan kepada Mama, kinan merasa tidak sabar melihat tatapan mama lagi" Ucap kinan memandang wajah ibunya dengan pandangan sedih. Setelah ini, ia berharap kehidupan mereka semakin baik. Ia beharap akan selalu bisa membahagian mamanya. Kinan benar-benar sangat takut kehilangan wanita yang sangat ia cintai ini. Karena ia belum banyak melakukan apapun untuk mamanya.

****

Kinan melangkah kan kakinya ke luar ruangan ibunya, wajahnya saat ini sangat berbeda dengan beberapa hari yang lalu. Sangat terlihat semangat hidupnya sudah kembali. Kinan benar-benar tidak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

Setelah seharian berbincang dengan sang Ibu, Kinan memutuskan utuk mencari makanan. Meski ibunya hanya masih bisa memberikann tanggapan tersenyum dan mengangguk mendengar semua perkataannya. Namun Kinan cukup puas setelah ia dengan nyata melihat nya perlahan membaik. Ia begitu bersyukur pada Tuhan masih memberikan kesembuhan pada orang tua satu-satunya. Kinan merasa begitu baik padanya, meski jika teringat apa yang telah ia lakukan tuk mendapatkan biaya perawatan mama, Kinan merasa begitu berdosa.

"Mbak, Nasi kuningnya satu porsi ya" Ucap Kinan memesan makanan favoritnya di kantin rumah sakit ini. Ia sudah sering kali membeli makanan tersebut, dan ia cukup puas dengan rasanya yang sangat enak, apalagi dengan harganya yang murah membuat Kinan langganan untuk membeli makanan itu jika ia mampir makan di kantin ini.

Setelah memesan makanaannya, Kinan memutuskan untuk duduk di bagian pojok kantin, karena bagian ini di desain untuk tempat makan bagi yang sendiri.

Kinan akhirnya mencoba membuka ponselnya sembari menunggu kedatangan makanannya. Ia menemukan begitu banyak pesan dari para teman-temannya, yang memberikan ucapan selamat atas keberhasilan operasi mamanya. Kinan membalas satu persatu ucapan dan doa mereka. Ia merasa sangat terharu karena masih banya yang begitu baik dan peduli padanya.

Namun pesan masuk di ponselnya dari Tante pemilik bar tempatnya bekerja membuat kinan tertegun.

Tante Lusi

"Kinan, Selamat atas keberhasilan operasi mama kamu. Tante sangat senang mendengarnya"

"Oh iya, tante juga ingin mengatakan bahwa beberapa kali Damar menanyakan terus keberadaanmu, tante merasa ia tertarik pada kamu Kinan"

Ia benar-benar terkejut dengan isi pesan terakhir tante, Kinar tak menyangka laki-laki kembali mencarinya. Padahal ia sudah menolak dengan tegas semua penawaran laki-laki itu. Kinan benar-benar tak habis fikir dengan alasan laki-laki itu terus mencarinya.

Kinan

"Tante, Terimakasih atas doa dan bantuannya untuk mama, bersyukur sekali mama sudah siuman dan aku sudah bisa berbincang pelan-pelan dengannya"

"Tapi tentang Damar, Kinan sudah tak ingin memiliki hubungan apapun lagi dengannya. Tante tau alasan aku melakukannya malam itu. Seperti yang pernah aku katakan, aku akan kembali kerja seperti biasanya tante, hanya menyiapkan minuman untuk tamu saja"

Kinan mengirimkan balasan kepada Tante, ia sudah mengatakan ia tak ingin melakuakannya lagi. Mulai sekarang ia hanya ingin kembali hidup seperti biasanya dan mencoba melupakan kenangan malam itu. Kinan benar-benar merasakan tak ada yang spesial dari yang mereka lakukan. Kinan benar-benar tak tahu mengapa laki-laki itu terus melakukan semua ini. Padahal ia sudah dengan tegas menolak semuanya. Kinan berjanji setelah ini, ia tak akan menjual tubuhnya kembali. Karena perbuatannya kemarin adalah perbuatan dosa besar dan ia tak ingin mamanya tahu semuanya.

****

Damar merasa tak bisa berdiam diri lagi. ingatan tentang wanita bersama kinan itu selalu terbayang di fikiranya. Ia merasa harus segera bertemu dengan wanita itu. Damar harus mencari keberadaan wanita itu.

Setelah sebulan berlalu, Damar akhirnya kembali melajukan kendaraanya ke Bar itu. Ia tak pernah tahu pengaruh Kinan akan sebesar ini padanya. Padahal jika diingag-ingat wanita tersebut tak memiliki keistimewaan yang berlebih, ia hanyalah wanita yang masih perawan dan tergolong cantik. Namun Damar yang dikelilingi Banyak wanita sudah sangat biasa melihat dan beberapa kali tidur dengan wanita cantik. Dan Damar tidak pernah terbayang-bayang seperti ini.

"Saya hanya ingin di layani minum oleh wanita yang bernama Kinan" Ucap Damar mendudukkan dirinya pada table yang telah ia reservasi terlebih dahulu. Malam ini ia benar-benar harus melihat Kinan, atau ia akan pusing memikirkannya seperti hari biasanya.

Setelah melihat pelayan tadi menganggukkan kepalanya dan terlihat akan memanggil Kinan. Perasaan Damar menjadi sangat bersemangat. Ia bena—benar sudah tak sabar bertemu dengan wanita itu kembali.

"Ada yang bisa saya bantu"

Suara yang cukup ia kenali membuat Damar tertegun. Damar mengarahkan pandangan nya ke wanita yang terlihat berdiri kaku. Rasanya jantungnya berdetak cepat, hanya dengan melihat keberadaan wanita itu. Yang ia tahu adalah Kinan. Damar benar-benar merasa kam perasaan yang entah mengapa terasa sangat menyenangkan untuk ia rasakan.

"Duduklah Kinan" Ucap Damar tersenyum. Ia sangat puas melihat wanita itu langsung duduk di sampingnya.

.

Jangan Lupa Like dan Comment ya. Thanksss

SERPIHAN HATITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang