Aku melangkahkan kaki memasuki sebuah ruangan. Setelah 2 tahun ini. Tempat ini seperti rumah kedua bagiku. Karena disini aku bisa menemui orang yang begitu ku cintai. Dia adalah mama ku. Seseorang yang berbaring dengan tenang di hadapanku saat ini.
Aku menatap mama yang terbaring tak berdaya di ranjang. Rasanya begitu sedih melihat orang yang paling ku cintai di dunia ini terbaring lemah tak berdaya. Mama terlihat begitu pucat dan benar-benar tak terusik dengan kedatanganku. Sungguh begitu menyakitkan.
"Mbak ada yang harus di sampaikan oleh Dokter Lukman. Mbak bisa menemuinya di ruangan beliau setelah ini" Ujar perawat yang terlihat telah selesai mengecek keadaan mama. Perawat yang bernama Kak Sri hanya bisa mengelus pundakku sebelum ia keluar ruang perawatan. Aku bisa melihat pancaran kasihan dari kedua matanya. Dan aku benar-benar merasa sangat ketakutan.
Aku yang mendengar perkataannya hanya bisa terdiam dan mengangguk. Aku bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh Dokter yang merawat mama selama ini. Rasanya masih belum sanggup mendengar semua kenyataan yang akan di paparkan. Ingin sekali aku menolak semua kenyataan ini.
"Tuhan jangan ambil dia. Hanya dia yang ku punya di dunia ini Tuhan" Doaku dalam hati.
***
Dokter Lukman yang ada di hadapanku terlihat terdiam lama semenjak aku duduk di hadapannya. Aku bisa melihat dia mengambil beberapa kali nafas sebelum mengatakan semuanya.
" Kinan, operasi nya harus segera kita lakukan. Kondisi ibu kamu sudah tak memungkinkan untuk menunggu lagi, saya akan segera menjadwalkan operasinya, Kinan bisa menyelesaikan semuanya"
Aku bisa melihat raut wajah dokter lukman yang terlihat kasihan menatapku. Beliau adalah dokter yang sekian lama merawat mama selama ini. Beliau sangat tahu betapa aku kesulitan.
"Baik dok, segera saya akan menyelesaikan pembayaran Administrasinya. Saya mohon lakuakan perawatan yang terbaik untuk mama saya"
Aku menatap yakin dokter di hadapanku. Aku benar-benar harus melakukannya secepatnya. Mama tak bisa menunggu lagi. Aku tak ingin kehilangan mama, beliau adalah satu-satu nya harta dan orang yang paling ku cintai di Dunia ini. Aku akan melakukan semuanya untuk mama.
"Maaf kan saya Kinan, untuk bagian ini saya tidak bisa membantu banya"
"Tidak apa dokter. Saya sudah sangat berterimaksih dengan semua kebaikan dokter selama ini. Saya benar-benar tak bisa membayangkan jika tidak ada dokter yang menolong kami. Mungkin saat ini saya sudah tidak bersama mama"
Ucapku menatap pada Dokter Lukman. Aku sangat tahu ia sudah membantu sebisanya selama ini pada kami. Dan aku sudah sangat berterimakasih dengan semua kebaikannya.
Setelahnya aku langsung ke langsung keluar dari ruangannya. Setelah tak ada lagi yang ia ingin katakan padaku.
Aku menyusuri lorong rumah sakit yang telah begitu fimilir ku telusuri. Setelah selama dua tahun mama benar-benar tak sadarkan diri, ini lah tempat yang selalu ku jadikan tempat pulang. Karena dimanapun mama berada, disana lah rumahku.
Namun pangkahku terpaku pada satu titik dengan pemandangan di hadapanku. Di depan sana begitu menyakitkan orang yang ku benci terlihat sangat bahagia.
Aku langsung bergerak menyembunyikan diri ketika ia terlihat berjalan ke arahku. Karena seumur hidup pun aku tak akan pernah bisa memaafkan nya.
Aku benar-benar menyandarkan tubuhku pada sebuah dinding. Rasanya semua kebencian dalam tubuhku mengur membuat hatiku berdenyut menyakitkan.
Semua bayangan kelam yang telah begitu lama ku kubur silih berganti terbayang di hadapanku. Apalagi melihat wanita itu bisa tersenyum begitu bahagia membuat masa lalu itu kembali menghantamku.
"Ternyata mereka hidup bahagia" Batinku berkata penuh kebencian.
Aku benar-benar membenci setiap kali perasaan ini muncul. Karena aku akan teringat semua yang telah kami lalaui. Aku terbayang bagaimana kesakitan mama selama ini, setelah ia akhirnya menyerah dan hanya terbaring tak berdaya.
Aku melangkahkan kaki ku kembali setelah mereka pergi, karena aku harus secepatnya melihat mama. Atau aku akan berakhir seperti dirinya. Dan aku benar-benar tak ingin.
"Mama Kinan benar-benar butuh mama" Bisikku melangkah dengan cepat. Karena aku tahu hatiku benar-benar tak pernah baik-baik saja setelah semua kesakitan yang pernah kami alami.
***
" Tante aku akan menerima semua tawaran tante selama ini, malam ini aku bisa melakukannya" Ucapku pada wanita di depanku.
Ia yang mendengarku terlihat tersenyum jumawa. Aku sangat tahu arti senyumnya itu.
"Persiapkan diri kamu, malam ini kamu lah primadonanya sayang" Ucapnya. Setelah itu aku bisa mendengar ia menelpon entah siapa.
Aku langsung berbalik keluar meninggalkan ruangannya. kakiku benar-benar bergetar setelah aku berhasil menutup pintu ruangan Tante. Rasa takut itu langsung menyerang diriku. Namun aku benar-benar tak bisa mundur lagi. Semua ku lakukan demi mama yang terbaring tak berdaya.
"Mama maafkan Kinan. Setelah ini kita akan bisa bertemu" Bisikku begitu sedih. Aku tahu akan semarah apa mama jika mengetahui apa yang akan ku lakukan. Namun ini lah satu-satu nya jalan. Dan aku tak bisa mundur lagi.
.
.
Jangan Lupa VOTE dan Comment ya. Thanksss
KAMU SEDANG MEMBACA
SERPIHAN HATI
RomansaTernyata ayah yang ku banggakan selama ini tidak sepeti yang ku duga. Ia telah menghianati mama. Betapa aku membencinya