10. PULANG BARENG

50 34 2
                                    

"Jadi seperti senja walau hanya memberi keindahan sesaat, tapi ia janji esok akan kembali lagi."


Tidak terasa sudah hampir satu bulan Senja menjalankan hari-harinya sebagai siswa di SMA bhyangkara, Senjani baru saja memasuki kelasnya yang masih sepi, bahkan Serra  belum datang. Senjani memilih untuk keluar kelas dan berjalan ke koridor depan kelasnya untuk menikmati pemandangan pagi dari luar kelasnya, dan melihat siswa-siswa SMA Bhyangkara yang berlalu lalang baru saja memasuki sekolah, dan mata Senjani tertuju kepada cowok dengan jaket berwarna hitam yang tersenyum kearahnya.

"Hayo liatin apa?" Serra yang baru datang itu berhasil membuat Senjani kaget.

Senja mengusap dada "Anjir, dateng bukannya salam. mala ngagetin" ujar Senja, dan Serra hanya menyegir tanpa ada rasa bersalah.

Serra melihat ke arah lapangan dan ternyata ada Ares yang sedang melihat ke arah mereka berdua "Ohh. ternyata lagi main tatap-tatapan" ujar Serra.

"Enga ada yang tatap-tatapan" Senjani.

"Alahh. udah ah enga mau ganggu" ucap Serra ia lansung meninggalkan Senjani, Senjani kembali ke arah lapangan, Ares masih berada di posisi yang sama. di saat Senjani membalas senyumnya Ares lansung berjalan pergi dari tempatnya. Ares diam di tempat hanya menunggu Senjani membalas senyumanya?.

Bel sekolah pun berbunyi menandakan semua peserta didik harus memasuki kelas masing-masing. Senjani berjalan memasuki kelasnya, dan saat dia melangkah memasuki kelasnya ia mendapatkan Surakan dari teman teman kelasnya.

"Cie" Seru semua seluruh kelas Senjani, Senjani sangat malu.

Tidak terasa waktu pulang telah tiba, Senjani yang sedang sibuk merapihkan semua buku-bukunya ke dalam tas, tiba-tiba seseorang menghampirinya.

"Pulang bareng sama gue Ja" ujar seseorang itu.

"Senja ma mau banget ka, dari kemarin berharap nungguin ka Ares ngajakin pulbar katanya" Bukan Senja yang menjawab melainkan Serra.

"Gimana Ja, mau?" tanya Ares lagi.

"Udah Ja sana. gensi jangan di gedein!" lagi dan lagi Serra yang menjawabnya.

"Maaf ka, gue di jemput sama abang gue" jawab Senjani, ia tidak berbohong memang setiap hari Satya yang menjemputnya. tapi sekarang Senja belum sempat menchat Satya untuk menjemputnya.

Baru saja Ares ingin menjawab, Serra sudah menjawab terlebih dahulu "Alesan banget Ja, udah sana" ucap Serra sembari mendorong tubuh Senja agar berjalan, Mau tidak mau Senjani menerima ajakan Ares.

Kini Senja dan Ares berada di pakiran sekolahnya.

"Pake Ja" titah Ares, seperti sudah membuat rencana Ares mengajak pulang bareng Senjani  hari ini Ares membawa dua helm. Ares sudah menaiki motornya menurunkan foot step untuk Senjani, Senjani terdiam apa tidak salah Ares menurunkan foot step untuknya? hal sederhana yang buat kita merasa beruntung banget.

"Ja, mau mampir ke pantai dulu enga?" ucap Ares berusaha mencairkann suasana yang sedari tadi di perjalanan tidak ada obrolan.

"Seterah Ka Ares aja" jawab Senjani, jika menolaknya ia merasa tidak enak dengan Ares.

"Masa seterah gue Ja" Ares sambari melihat Senjani dari spion motornya. "Cantik" batin Ares.

Mereka sudah sampai di  pantai jadi Senja dan Ares memilih duduk di tepi pantai, sengaja Ares mengajak Senja kesini, kata serra Senja sangat menyukai pantai dan sunset.

"Senja" ucap Ares, Senja lansung menengok ke arah Ares yang berada di sampingnya.

"Nama lo cantik" Sambung Ares, detik itu juga Senjani merasa kehabisan oksigen dalam tubuhnya.

"Terimakasi ka" jawab Senja sembari tersenyum.

Diam-diam Ares memotret Senjani.

Ares melihat ada yang berjualan es krim dia lansung mengajak Senja membeli es kerim.

"Suka es krim?" tanya ares.

"Suka"

"Ayo beli" ajak Ares, ia lansung menarik tangan Senjani untuk membeli es krim.

"Lo suka rasa apa?, vanila?" tanya Ares.

"Iya, vanila" jawab Senja, tebakan Ares betul sekali.

"Sama dong, gue juga suka vanila"  ujar Ares, dan senjani hanya terkekeh kecil.

Mereka berdua kembali ke tepi pantai, sembari menikmati es krim yang mereka beli tadi. Dengan kejailanya Ares mengenakan pipi senjani dengan es krimnya "KA ARES!" Seru Senjani, Senjani tidak terima ia membalas mengenakan pipi Ares dengan es krim di jarinya.

"Senja, awas ya!" Ares ia membalas senjani lagi.

"Ka ares duluan ya" Senjani, Ares hanya tertawa.

Ares mengeluarkan ponselnya dari saku bajunya, ia lansung mempotret Senjani yang mukanya masih penuh dengan es krim.

"Senja. Ayo foto" Ajak Ares, senjani lansung mengarah ke kamera dan bergaya.

Hari semaki sore, Senja dan Ares memilih untuk pulang Sebelum Jam lima. Ares mengantarkan Senjani pulang terlebih dulu, sesampainya di rumah Senjani Ares lansung pulang.

"Dari mana kamu senja?" tanya Nela, saat melihat senjani memasuki pintu rumah

"Pulang sekolah ma, tadi Senja ke taman dulu sebentar" jawab Senja.

"Kamu itu enga inget waktu ya? lihat sekarang sudah jam empat. seharusnya kamu pulang terlebih dulu baru main!" ujar Nela.

"Maaf ma"

"Lain kali, pulang sekolah lansung pulang" sambung Nela lagi.

"Iya ma. Maaf" Senja menundukan kepala, ia lansung berjalan meninggalkan Nela.

"Pulang telat di omelin, di rumah di omelin terus" oceh Senjani kesal.

Senjani duduk di kasurnya dan membuka ponselnya terdapat notifikasi baru.

Serra cewe argan

cie, udah jgn salting aja wkwk

Senjani

siapa si yg salting😒

Serra cewe argan

liat sg ares ja! tp jgn deh
nanti lo salting.

Senjani lansung membuka aplikasi instagram, tanpa membalas pesan dari Serra.

Senjani lansung membuka aplikasi instagram, tanpa membalas pesan dari Serra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

•semua dari pin.

Senja lansung melempar ponselnya ke kasur, Tolong Senjani ingin terbang!!.




○Maaf jika banyak yang taypo, dan tulisan berantakan, karena ini tulisan pertama saya....

jakarta
20-03-20224

ALSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang