Jadi seperti ini rasanya di tret dengan baik sama lo ka" -Aurora Senjani.
Hari ini seperti biasa, Senjani menjalkan hari harinya seperti biasa, tidak ada hal yang membuatnya menarik sepertinya untuk hari ini, agenda kegiatan senjani tidak terlalau banyak, bahkan seperti kemarin bangun mandi, sekolah, pulang, dan tidur, selalu seperti itu tidak ada yang menarik dari kehidupanya sekarang.
Sekarang sudah memasuki jam terakhir pelajaran, dan kelas senjani sejak tadi jam kos di karna kan guru yang seharusnya memasuki kelasnya tidak masuk. sebagian besar dari penghuni kelas X IPS I memilih untuk tidur, tetapi ada beberapa yang ngobrol dengan teman sebangku atau bermain kartu dan lainnya, dan Senjani dan Serra memilih untuk mengobrol, sejak tadi Senjani mendengarkan cerita Serra dengan kakak kelasnya itu yang berhasil membuat Serra seperti orang gila, bagaimana Serra tidak seperti itu, afgan kakak kelas mereka mengajak Serra ngedate. Senjani yakin jika semua ciwi ciwi di sekolah ini tau afgan mengajak Serra ngedate Serra akan mendapatkan nyinyiran dari fans-fans beratnya afgan di sekolah ini.
"SUMPA JA! Gue ga bohong" seru Serra dengan bersemngat.
"Iya Serr gue percaya, terus gimana lo terima?" balas Senja.
"GUE TERIMA LA, kesempatan tidak datang dua kali ja!"
"Siap"
"Lo sendiri gimana? Sama ka Ares" tanya Serra.
"Ga gimana-gimana"
"Yang bener" Ledek Serra.
"Iya"
Jujur Senjani sendiri pun binggung dengan dirinya dan Ares.
Ting...
Notifikasi dari handphone Senjani, Senjani lansung menyalahkan handphonenya.Ka ares||ketos
||ja, lagi belaja apa?||ga belajar ka, lagi
jam kosong||oh
Setelah melihat balasan dari Ares, Senja lansung mematikan handphonenya.
"Siapa?" tanya Serra, penasaran.
"Ka ares" jawab Senja.
"Ngapain?" lanjut Serra.
"Nanyain lagi belajar apa" jelas Senja.
"Oh"
Tidak lama dari itu.
"Asalammualaikum" ucap seseorang memasuki kelas X IPS I.
"Waalaikumsalam" jawab mereka serentak.
"Loh ka ngapain kesini, ada perlu?" tanya salah satu teman kelas Senja, pada laki-laki yang baru saja memasuki kelas mereka.
"Iya ada perlu" jawab laki-laki itu.
"Ada perlu apa ka?" tanya teman Senjani lagi.
"Ada perlu sama Aurora Senjani" terang laki-laki itu.
"Ada perlu apa ada perlu? Modus kali ka Ares sama Senja" ujar salah satu teman senjani,yang mendapatkan sorakan dari semua teman senjani.
iya laki-laki itu Ares, entah kenapa dia tiba-tiba datang ke kelas Senjani. Ares lansung berjalan ke arah Senja, Ares memberi kode kepada Serra untuk berpindah duduk ke bangku kosong yang berada di depan Serra, setelah Serra pindah, Ares lansung duduk di samping Senjani.
"Tadi istirahat udah makan?" tanya Ares pada Senjani memulai topik.
"Udah" jawab Senjani yang belaga sibuk dengan novelnya.
"Bagus, jangan sampai telat makan, nanti sakit" tutur Ares.
"Iya, ka Ares ngapain ke kelas senja?" tanya Senjani, ia takut jika Ares bolos dari kelasnya.
"Ada perlu sama Senja" jawab Ares.
"Ada perlu apa?" tanya Senja, tanpa menjawab pertanyaan Senjani, Ares lansung mengeluarkan handphone dan airphone dari kantong bajunya.
"Maaf" tutur Ares, Ares memasang airphone di telinga Senjani, dan meletakan handphone pada tangan senjani, hanphone Ares menampilkan palylist lagu yang bernama Aresenja.
"Ja, lagu kesukaan lo apa? Gue gatau lagu kesukaan lo jadi lagu yang gue pasukin di playlist ini cuman lagu yang menurut gue cocok untuk lo" jelas Ares, Senjani saat ini juga dirinya ingin terbang.
"Semua lagu Nadin Amizah, dan Hindia gue suka" jawab Senja, dan airphone di telinganya memutar lagu berjudul kau rumah ku, saat itu juga Senjani mati rasa, ia berusaha menahan rasa sedihnya.
"Oke gue pasukin di palylist ya ja"
"Iya"
"Palylist ini khusus untuk lo ja" ucap Ares.
Ares menganti lagu yang tadi dengan lagu sempurna "Dan lagu ini, khusus untuk perempuan di samping gue" lanjut Ares sembari tersenyum kepada Senjani, tolong Senjani salah tingkah.
"Ka Ares" ucap Senjani.
"Iya?"
"Terimaksi" Senjani tersenyum kepada Ares.
"Terimakasi untuk?" tanya Ares.
"Untuk palylist yang ka Ares buat, ini sederhana ka tapi ga semua cowo bisa buat playlist buat cewenya" jelas Senja, dengan senyumannya.
"Cewenya?" Batin Ares, Arghh.
"Sama-sama, Senja suka?"
"Suka banget!"
"Bagus deh kalo Senja suka, nanti kalo Senja lagi gabut lagi lakuin kegiatan apapun itu atau kangen sama gue, lo bisa putar semua lagu di palylist ini" ucap Ares.
"Oke ka!"
"Gue balik ke kelas dulu ya, lima menit lagi bell pulang, bye Senja" Ares.
"Iya ka"
Setelah Ares meninggalkan kelas Senja, Serra lansung berpindah duduk di sebelah Senja.
"Ja, gue tau sekarang lo mau melayang kan" Ledek Serra, yang sedari tadi diam-diam mendengarkan semuanya.
"Serr, tanya keadaan gue sekarang!" ucap Senja dengan pipi yang merah karna menahan salting.
"Ja lo gapapa?" tanya Serra dengan kekehan kecil.
"GATAU SERR, GUE MAU NGILANG DARI SINI!! TOLONG GUE SERR, GUE KE HABISAN OKSIGEN!" seru Senjani.
"Ahaha, Ja tadi ka Ares?" tanya serra, ia sangat tidak percaya jika itu Ares.
"Bukan kayanya serr, kayanya itu setan bucin yang masuk ke jiwa ka Ares" jawab senjani.
"Anjir ahaha"
Senja.
"Ka, apa maksud semua ini? Kenapa ka Ares buat gue ngerasa di tret banget sama ka Ares, bahkan alex aja ga pernah buatin gue playlist, ka tolong jangan buat gue kecewa sama semuanya yang udah lo lakuin ka" kata Senjani dalam hati.
°ALSENJA°
▪︎Maaf jika banyak taypo atau banyak kesalahan dalam penulisan.
▪︎Bantu vote and komen!
Terimakasih01.23
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSENJA
Teen Fiction"Orang baru terlalu sempurna, untuk di samakan dengan masalalu" -Aurora Senjani. "Jangan pernah jadi rumah untuk seseorang yang luka masalalunya belum selesai" -Alvegar Ares Verdano ____________________________________________ "Ka, kira-kira siapa y...