"Patah hati pertama papa meninggal, dan patah hati kedua melihat mama menikah lagi" -AURORA SENJANI
"Mama akan menikah lagi..." ucap Nela.
"APA?" kaget Senja dan Satya.
"Senja enga setujuh!" sanggah Senjani. Senja lansung meninggalkan Satya dan Nela yang masih berada di ruang tamu.
"Satya juga!" sanggah Satya.
"Senja jangan egois, mama juga mau bahagia" sela Nela.
"Mama harap, kamu bisa mengerti"
Senjani lansung meninggalkan Nela. Rasanya seperti di bunuh berkali-kali namun tak kunjung mati. mengapa Senjani berpikir seperti itu? bagaimana Senjani tidak berpikir seperti itu, sudah jelas bahwa kenyataan seperti ini Senjani seperti di permainkan oleh dunia yang kejam ini. Senjani cape tolong berhenti dulu masalah yang menghampirinya, Senjani baru saja mulai kehidupa baru tanpa melibatkan Nela dan Andre almarhum papanya, berdua dengan Satya. Tetapi kenapa? seakan-akan dunia menolak jika Senjani berdamai dengan luka-lukanya.
Senjani lansung memasuki kamarnya, dan mengunci pintu kamarnya. untuk saat ini, Senjani benar-benar butuh waktu untuk sendiri.
"Pa, mama jahat" ucap Senjani dengan bibir yang bergetar.
"Papa, kata mama Senja enga boleh egois. Tapi mama sendiri egois pa!" lanjut Senjani, dengan isakan.
"Papa Senja boleh ikut papa?" tanya Senjani, matanya berkabut.
tok...tok...tok
Pintu kamar Senjani di ketuk. "Senja, abang boleh masuk?" tanya Satya yang baru saja mengetuk pintu kamar Senjani.
"B-boleh bang" Senjani lansung memutar kuncir yang mengantung di Handle pintu untuk membuka pintu kamarnya.
Pintu terbuka, menampakan Satya yang berada di depan pintu, Satya yang melihat Senjani menangis sampaih sesegukan, Satya lansung memeluk Senjani sang adik.
"Senja abang di sini" tutur Satya, yang masih memeluk Senjani dan mengusap rambut panjang milik Senjani.
"Senja ga mau mama punya keluarga baru bang" lirih Senjani.
"Senja, jangan khawatir semua akan baik-baik aja oke!" terang Satya, menenangkan Senjani.
Senjani melepaskan pelukanya "Bang, kenapa harus hari ini?" Senjani.
"Mama lupa ya, Hari ini Satu Tahun kepergian papa? kita lagi berduka mengenang papa. Tapi mama mala ngasi tau sesuatu yang buat kita semakin down" sambung Senjani.
"Mama ga mikir perasaan kita ya?. Oh iya mama kan udah ga peduli sama kita. Mama nyuruh kita jangan egois, sedangkan mama? mama selalu mikirin perasaan dia kebahagiaan dia sendiri tanpa mikirin perasaa kita bang!" Senjani tersenyum smirk.
Satya mengelengkan kepala. "Senja" Satya.
"APA? ABANG MAU BELAIN MAMA!" bentak Senjani pada Satya.
"Ja, ga gitu maksud abang"
"Udah abang keluar, Senja mau sendiri" ucap Senjani, Senjani mengegam tangannya kuat-kuat.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALSENJA
Teen Fiction"Orang baru terlalu sempurna, untuk di samakan dengan masalalu" -Aurora Senjani. "Jangan pernah jadi rumah untuk seseorang yang luka masalalunya belum selesai" -Alvegar Ares Verdano ____________________________________________ "Ka, kira-kira siapa y...