"Jikaa ada yang lebih indah dari ke indahan sunset, mungkin itu lo ja"
-ALVEGAR ARES PERATAMASekarang Hari minggu Tanggal Enam belas Agustus sehari sebelum merayakan Hari kemerdekaan Negara Indonesia, Hari ini Ares mengajak Senjani ke pantai, untuk menggantikan janji dirinya satu minggu yang lalu kepada senjani untuk mengajak Senjani ke pantai.
"Ja, pantai yuk?" ajak Ares dari sebrang telfon.
Mata senjani membulatkan matanya, kenapa semendadak ini Ares mengajaknya untuk pergi. "Ha? sekarang?" tanya Senjani.
Terdengar suaran kekehan dari ponsel Senjani. "Iya, dong" sahut Ares.
"Ka? kenapa mendadak banget!" omel Senjani, membuat Ares yang mendengarnya gemas dengan Senjani.
"Haha yauda maaf, tapi mau kan?" tanya Ares.
"Mau" jawab Senjani.
"Oke, siap-siap lima menit lagi gue otw, gue juga udah izin sama bang satya, babay" titah Ares, lansung mematikan sambungan telfon.
Senjani membulatkan matanya lagi saat mendengar ucapan Ares. "HA BEJIR LIMA MENIT?" teriak Ssnjani histris, mana bisa waktu lima menit untuk bersiap-siap. Sepertinya Ares harus tau lima menit itu tidak cukup untuk kaum hawa bersiap-siap, Senjani saja belum memilih baju untuk ia pakai itu pasti memakan waktu banyak, biasa kaum hawa setiap mau pergi selalu nyari baju dan selalu bilang ga punya baju padahal bajunya satu lemari lebih wkwk, Dan belum mengunakan skincare dan make up.
Senjani lansung memilih baju untuk dirinya gunakan. "Eum, ini cantik kayanta buat ke pantai sama ka Ares" ucap Senjani sambil menempelkan dres berwana coksu yang dia pegang.
Tring...
Notifikasi ponsel Senjani, pop up notifikasi.
ka Ares
jaa gue udh di dpanSenjani membaca chat dari Ares tanpa lama Senjani langsung buru-buru untuk ke depan rumahnya. Saat sudah sampai di depan rumahnya, Ares yang masih di motor tersenyum manis kepada Senjani.
Ares mengukir Senyuman manisnya, kedua pipinya menampakan dua senyum pipi yang membuat wajahnya semakin manis. "Senja, lo cantik banget sayang" ucap Ares membuat Senjani salah tingkah.
Senjani berusaha mengantur ekspresi wajahnya, agar tidak terlihat bawah dirinya salah tingkah karna ucapan Ares barusan. "G-GA JELAS!" ujar Senjani gugup.
"BENER!" terang Ares.
Senjani membuang tatapanya ke sembarang arah, asalnya tidak bertatapan dengan Ares, Agar tidak membuatnya tambah salah tingkah.
"Mau sampai malam di sini ka?" tanya Senjani membuat Ares tersadar dari tatapanya yang sedari tadi fokus kepada diri Senjani yang indah.
"Ngga dong, Ayo" jawab Ares, sembari menurunkan foot step motornya untuk Senjani.
"Udah?" tanya Ares memastikan jika Senjani sudah naik.
"Udah" jawab Senjani.
"Okei cantik" jawab Ares.
Selama perjalanan, mereka berdua mengobrol banyak hal, bertukar cerita dan Ares dengan sejuta gombalanya.
Mereka sekarang sudah berada di pinggir pantai, duduk ke arah pantai. Suara ombak terdengar begitu nyaring tetapi tenang,aroma air laut tercium, dan suara keramaian dari wisatawan terdengar.
Ares menatap Senjani dalam. "Kamu tau ga? selain sunset ada yang lebih indah dari sunset" tanya Ares.
"Apa?"
"Kamu senjani" jawab Ares sembari menatap Senjani dengan senyumnya.
"GA JELAS" ketus Senjani.
"Emang, Kan yang jelas..." sahut Ares.
"Kan yang jelas cuman cinta gue ke lo Ja" sambung Senjani meniru ucapan Ares.
Ares menjitak kepala senjani "Ahaha tau aja"
"IH KAKAK" omel Senjani.
"Senja, sebentar ya" ucap Ares pada Senjani.
"Mau kemana?" tanya Senjani.
"Mau beli minum sebentar"
"Oh oke, jangan lama"
"Iyaa sebentar" Ares langsung bangun meninggalkan Senjani.
Ares menuju ke motornya, ia membuka jok motornya, untuk mengambil buket bunga mawar, niatnya Ares ingin menembak Senjani, untuk menjadi pacarnya.
Ares kembali ke tepi pantai, dan berjalan ke arah Senjani.
"Senja, will you be my girlfriend?" ucap Ares yang baru saja datang sembari memberi buket bunga kepada Senjani.
Senjani diam membisu. "Senja, apapun itu jawaban lo gue hargai" lanjut Ares.
"Kak?" Senjani, seperti tidak bisa berkat-kata lagi.
"Iya?"
"Ini serius?" tanya Senjani memastikan, dirinya masih tidak percaya.
"Iya cantik" jawab Ares.
"gue mau ka" jawab Senjani, membuat Ares tersenyum lebar.
"Ini" Ares mengasih buku kecil untuk Senjani.
"Senja, gue sayang banget sama lo" tutur Ares, sambil memeluk Senjani.
Senjani juga mengukir senyuman manis di bibirnya. "Gue juga ka" jawab Senjani.
"Senja, terima kasih telah menjadi rumah ternyaman" ucap Ares.
"Terima kasih juga ka, udag ngetreet gue sebaik ini" jawab Senjani.
"Semoga kita selalu bersama" ucap Ares lagi.
"Semoga"
Ares menatap mata Senjani lagi dengan tatapan penuh harapan. "Ja setiap orang ada masanya, dan gue ga mau masa gue sama lo habis, Senja semoga kita bertahan lama" ungkap Ares.
"Itu juga salah satu yang selalu gue semogakan ka"
"I love you, Aurora Senjani" ucap Ares.
"I love you moree, Alvegar Ares Peratama"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALSENJA
Teen Fiction"Orang baru terlalu sempurna, untuk di samakan dengan masalalu" -Aurora Senjani. "Jangan pernah jadi rumah untuk seseorang yang luka masalalunya belum selesai" -Alvegar Ares Verdano ____________________________________________ "Ka, kira-kira siapa y...