20. PEMAKAMAN

49 11 3
                                    

"Cinta yang paling menyakitkan
adalah cinta beda alam"
-Aurora Senjani

Hujan mulai berhenti  di saat malam berganti pagi, karna hujan semalam, membuat cuaca pagi ini sangat sejuk. Rumah besar milik keluarga Alvegar sudah ramai dengan orang-orang yang datang untuk melihat terakhir kalinya Sang anak sulung dari keluarga mereka. Sejak semalam Senjani sangat setia berada di samping tubuh pucat Ares, rasanya sekarang sudah tidak bisa menangis karna dari semalam Senja tidak berhenti mengeluarkan air matanya.

Pagi ini, akan di laksanakan proses pemakaman Ares. Senjani tidak habis pikir oleh Papanya Ares, di saat anaknya meningal dia dimana?, Sakit sekali menjadi Ares.

"Ja, Ares mau di bawah ke makam" ucap Attala.

"Masih mau liat Ares" jawab senjani seduh.

"Ja, ikhasin Ares" lirih Attala, Attala lansung membantu Senjani untuk berdiri.

"Ares janji mau bersama selamanya, tapi kenapa Ares tinggalin Senja!!" ucap Senjani dengan isakan.

Attala diam membisu, dirinya bingung untuk menjawab ucapan Senjani,  rasanya sakit sekali mendengar ucapan Senjani barusan.

Proses pemmakaman sudah berlansung, Senjani sudah berada di pemakaman Ares di dampingi Satya dan teman-teman Ares yang turut membantu pemakaman Ares. Senjani melihat tubuh Ares perlahan di tutupi tanah, rasanya saat itu juga Senjani kehilangan keseimbangan tubuhnya, lemas, lemas sekali rasanya.

"Ja, kalo mau ke nunggu di mobil juga gapapa" ucap Attala khawatir dengan kondisi Senjani.

"Gapapa disini aja" 

Proses pemakaman sudah selesai, makan Ares sudah rapih dengan batu nisan di atas makamnya.Warga yang membantu pemakamam Ares sudah berpamitan untuk pulang, sekarang sudah sepi hanya ada Senjani, Satya dan attala dengan teman-teman Ares.

Senjani menaburkan bunga di atas makam Ares dengan menatap makam dengan tatapan seduh.

"Ka, tenang di sana ya" tutur Senjani dengan senyuman, sambil menaburkan bunga di atas makam Ares.

Senjani duduk di samping makam Ares mengelus batu nisan makam Ares. "Ka kenapa harus lo tutupin soal penyakit lo" ucap Senjani.

"Kenapa lo ga pernah cerita soal itu ka sama gue? lo selalu bilang ke gue kalo ada apa apa cerita jangan di pendem sakit, tapi kenapa ka? kenapa lo ga pernah cerita tentang penyakit lo ke gue ka? gue benci sama lo!" lanjut Senjani matanya menahan benungan air yang air jatuh.

"Ka berat banget rasanya, udah ketemu ya sama bunda anna? kakak udah ga sakit lagi kan? ka maaf aku banyak nyusahin kamu, maaf banget. Terima kasih juga ka, telah membuat aku menjadi perempuan yang paling bahagia di dunia ini, aku sayang kamu ka, i miss you!"

"Nanti kalo aku kangen gimana ka? kalo aku mau cerita ke siapa ka?" Senjani menangis seseguk di atas batu nisan Ares.

"Jangan kaya gini ja, nanti Ares ngeliat kamu kaya gini sedih" ujar Attala.

"Iya ja, kita pulang yuk? kamu harus istirahat de" ajak Satya, dirinya sangat khawatir dengan tubuh adiknya, karna dari semalam belum makan.

"Ga mau, masih mau sama Ares"

"Senja kamu harus peduli sama diri kamu sendiri, kalo Ares liat kamu kaya gini nanti dia sedih" ucap Satya membujuk Senjani. Akhirnya Senja pun mau di ajak untuk pulang.

"Ja dari Ares, dia titip sama gue" ucap Attala memberikan kotak berwarna coklat dengan pita di atasnya.

"Makasih ya tala"

"Iya ja"

"Ka Ares, kehilangan kamu aku seperti kehilangan setengah nyawa ku. I LOVE YOU SEMESTA KU. " ucap Senjani di dalam hati, dari jauh matanya tertuju kepada makan Ares.

"Selamat jalan ketua osisku"

Langit pagi sudah berganti malam, kini sudah jam dua belas malam, Senjani masih belum bisa tidur, ia teringat kotak coklat yang Attala kasih di pemakaman tadi untuknya dari Ares. Senjani lansung beranjak dari kasurnya untuk mengambil kotak itu. Senjani membuka kotak itu terdapat tiga kertas surat dan satu bingkai foto dirinya dengan Ares saat pertama kali mereka pergi berdua ke pantai, senjani memulai membaca surat pertama dari Ares.

Surat Pertama

"Aku takut senja, aku takut kita akan berpisah"

Ja, aku takut. tubuhku di diagnosis menderita Penyakit Jantung. Jantung aku lemah ja.... Dokter bilang tubuh aku harus secepatnya menemukan Pendonor Jantung Jika sebulan Ini belum mendapatkan donor kondisi aku bakal memburuk atau bisa saja aku kehilangan nyawaku. Ja takut, aku mau hidup lebih lama lagi. Agar kita bisa bahagia bersama. Tapi Sepertinya takdir berkehendak lain... Senja kamu Cinta Pertama dan terakhir Alvegar ares Peratama. I Love You Jaja♡.

Ja ko aku alay:( aku kamu hehe)

Ares kangen bunda senja

#Alvegar Ares Verdano.

Surat Kedua

"Senjani, kamu perempuan berharga di hidup Seorang Ares"

Haii perempuan cantik, apa kabar sayang? kamu baca ini pas aku sudah tidak ada ya? No senja ga boleh nangis. Senja aku nulis ini saat aku lagi di rumah sakit, kondisi aku drop ja, pulang dari pasar malam aku lansung ke rumah sakit di temenin Attala, Senja maaf aku bohong sama kamu, aku mau ngasi tau yang sebenarnya tapi aku takut ja:( aku takut buat kamu repot, aku takut bikin kamu khawatir, Senja setelah tidak ada aku di dunia, tolong jalanin hari-hari kamu seperti biasa ya? Senja jangan terlalu berlarut dalam kesedihan tidak baik, kamu juga harus peduli sama kesehatan kamu cantik, jaa kamu berharga banget di kehidupan aku ja, aku ngga mau kehilangan kamu, maka biar aku saja yang pergi terlebih dahulu dari pada aku harus kehilangan kamu, Senjani I will always love you♡!.

sakit ja, infusanya sakit:(
senjaaa, aku capek harus minum obat terus(

#Alvrgar Ares Verdano.

Surat ketiga

Haii ja, selamat malam aku yakin kamu bacanya pas malam malam wlwl, jajaaa ini surat ketiga aku, niatnya mau buat sampai surat ke tiga puluh tpi nyatanya ja, baru surat ketiga kondisi aku mala makin drop, ja aku lagi di sekolah rapat osis untuk lomba, ja aku takut kondisi aku drop waktu hari H lomba:( semoga aja engga, jaa hujan dingin senja jangan lupa pakaii hodie ya!! aku takut kamu kedinginan, soalnya aku kedinginan wlwl, ja tubuhku yang sekarang lemah banget dikit dikit sakit sejak jantung aku rusak semuanya berubah, dunia aku sepi ja, papa aku bahka ga pernah nanyain gimana kondisi anaknya... tapi gapapa aku kan masih punya kamu, ja kamu cantik seperti bunda anna aku rinduh bunda ja, aku mau nyusulin bundaa:( tapi aku masih mau sama kamu disinii, senja aku takut, malam ini rasanya beda sekali rasanya seperti ini hari terakhir aku di dunia... ja maaf kalo aku pulang sekarang, maaf belum bisa bahagia in kamu ja:( udah ya ja rapatnya mau di mulai babai good night, i love you and moree moree jaja♡♡♡

#Alvegar Ares Verdano.

END

ALSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang