17. MASALALU

20 13 1
                                    

"Orang lama memang pemenangnya, tapi orang baru sebaik itu"
-AURORA SENJANI.

"Senja, kenapa lo cantik banget?" tanya Ares, dengan menatap mata Senjani.

Senjani menjauhkan wajahnya dari Ares. "Ka ares, kenapa nanya mulu si?" tanya balik Senjani.

"Haha" kekeh Ares.

"Tapi bener senja, lo cantik banget!" lanjut Ares menatap mata Senjani dalam.

"Bohong!"

"Bener, ngapain gue bohong"

Ares mengelus rambut Senjani."Kamu cantik sayang" ucap Ares, saat detik ini juga Senjani tidak berdaya mendengar ucapan Ares barusan.

"GA JELAS!"

Saat ini Senjani dan Ares sedang berada di taman kota, taman kota selalu ramai banyak pepohonon dan tanaman-tanaman cantik yang menghiasi pemandangan taman. Senjani duduk di tempat yang banyak bunga.

"Senja, belum bisa lupain Arthar?" tanya Ares.

Senjani terdiam sesaat, melihat bunga-bunga di depanya. "Udah, tapi kalo masih dejavu, wajar kan ka?" jawab Senjani.

Ares tersenyum. "Wajar cantik, perlahan-lahan pasti bisa lupain dia sepenuhnya"

Senjani menatap mata indah Ares. "Ka, maaf" tutur Senjani

"Maaf untuk?"

"Maaf, kalo gue belum bisa sepenuhnya lupain Arthar " jelas Senjani, dengan pandangan menunduk.

Ares mengangkat kepala senjani untuk melihat dirinya. "Gapapa, gue ga pernah permasalahin itu"

"Sekali lagi maaf, Ka ares sama senja banyak sakitnya" ucap Senjani sedu.

"Engga, mala senja sama gue banyak sakitnya, maaf senja gue belum bisa jadi yang terbaik" tutur Ares.

"Kakak udah jadi yang terbaik!" balas Senjani.

"Ahaha, ja ayo jalan jalan di sekitar taman" ajak Ares.

"Ayo!" jawab senjani, Ares berjalan sembari megenggam tangan mugil Senjani.

"Ka liat, itu kupu-kupu" ujar Senjani sambil menunjuk dua ekor kupu-kupu yang baru saja terbang di depan mereka berdua.

"Iya, cantik sekali seperti senja"

"Ga jelas!" ujar Senjani

"Bener tau"

"Mang eak" ledek Senjani.

"Semoga kita selalu seperti kupu-kupu itu ya, kemanapun terbangnya mereka selalu bersama, seperti kita semoga kita selalu bersama selalu" ucap Ares.

"Iya semoga" jawab Senjani.

Bruk...

Senjani tertabrak dengan seseorang.

"Maaf maaf saya lag..." ucap orang itu sembari melihat Senjani.

"Senja?" lanjut orang yang menabrak Senjani barusan.

Senjani membulatkan mata saat dirinya tau, yang baru saja menabraknya adalah mantan pacarnya. "Arthar?" Sontak Senjani.

"Apa kabar ja?" tanya Ares menguluri tanganya untuk berjabat tangan.

Senja membalas tangan Ares "Baik" jawab Senjani cangguh.

"Maafin gue ja, gue nyesel" ucap Arthar.

"Iya gapapa, lupain aja"

Alex melihat Ares dari ujung kaki hingga rambut. "Ini cowo lo?" tanya Arthar.

"Bukan, kakak kelas gue" jawab Senjani.

"Oh, nomor handphone lo ganti? gue hubungin ga tersambung soalnya" tanya Arthar.

bukan ganti nomor, tetapi memang nomor Arthar sudah lama Senjani blokir.

"Enga"

"Oh, ja gue masih sayang sama lo" tutur Arthar.

"Kita perbaiki semuanya ya ja" lanjut Arthar.

Senjani terdiam.

"Senja" pangil Arthar menunggu jawaban Senjani.

"Maaf Alex, ga bisa" jawab Senjani lirih.

"Kenapa Ja? lo udah lupain gue? secepat itu lo lupain gue" tanya Arthar dengan nada sedikit tinggi.

"Bukan kaya gitu maksud gue thar, untuk saat ini gue lagi mau sendiri, maaf"

"Dan bukanya lo lagi sama cewe yang waktu itu di resto?" tanya Senjani.

"Udah ga ada hubungan sama dia"

"Kenapa?"

"Dia selingkuh sama temen gue" jelas Arthar.

Ares tertawa. "karma itu nyata ja" ucap Arthar.

"Ka" ucap Senjani.

"Maaf ja hehe"

"Senja maaf, aku mohon kita perbaiki ya" mohon Arthar pada Senja.

"Maaf , gabisa" jawab Senjani.

"Arthar terima kasih juga untuk semuanya, bahagia selalu Arthar" ucap Senjani lansung meninggalkan Arthar sendiri.

"Maaf Senja"

Mereka berdua berniat berjalan sekitar taman kota untuk mencari jajanan.

"Mau beli apa?" tanya Ares, Ares tau jika Senjani sedang bad mood karna kejadian tadi, tidak sengaja bertemu dengan Alex.

Langit mulai mengelap kini sekarang sudah berganti menjadi malam hari. matahari berganti menjadi bulan, dan udara di taman kota semakin dingin karna udara malam hari. taman kota pun mulai ramai dengan remaja-remaja seusia Senja dan Ares, taman kota tempat yang biasa menjadi tempat nongkrong seperti remaja-remaja

"Kenapa ga lo terima ajakan Arthar?" tanya Ares.

"Kenapa emang? kalo gue tolak" tanya balik Senjani.

"Yakan, dulu lo gamon sama dia, sekarang dia balik kenapa lo tolak?" tanya Ares.

"Itu dulu ka, sekarang gue udah ikhlasin dia, dan sekarang gue punya lo!" jawab Senjani seraya tersenyum pada Ares.

"Senja terima kasih" ucap Ares.

"Terima kasih juga ka"

Senjani menaruh kepalanya di pundak Ares. "Ka jangan pergi" ucap Senjani dengan mata melihat langit.

"Iya Senja" jawab Ares sembari mengelus kepala senjani.

ALSENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang