THE LAST GREAT PRINCESS (FangJee)

32 0 0
                                    

Puteri Agung Jeehan menatap keluar jendela istana dengan hati yang berdebar-debar. Di kejauhan, awan-awan debu terlihat berkelebat, tanda kedatangan rombongan dari Kerajaan Shadow yang begitu dinantikannya. Dalam kerinduan yang menyala-nyala, dia menunggu kedatangan Pangeran Mahkota Fang, tunangan yang selama ini telah menduduki tempat istimewa di hatinya.

Sejak berita tentang kunjungan rombongan Kerajaan Shadow sampai ke telinganya, hati Jeehan seperti terikat dalam kilatan cahaya yang menandakan kedatangan sang pangeran. Dia telah merindukan kehadiran dan senyuman hangat Pangeran Fang, seseorang yang telah lama memenuhi harapannya akan cinta sejati.

Ketika rombongan itu akhirnya sampai, Jeehan berdiri di atas balkon istana dengan hati yang penuh harap. Dia bisa melihat bendera-bendera yang berkibar dengan megah, dan di antara kerumunan, dia melihat sosok yang sangat dikenalnya: Pangeran Mahkota Fang, dengan keberanian dan keperkasaannya yang tiada tanding menaiki kuda dengan gagahnya.

Ketika rombongan itu memasuki gerbang istana, Jeehan merasa hatinya berdebar semakin kencang. Setelah sekian lama terpisah, akhirnya dia akan bertemu lagi dengan tunangannya. Senyum merekah di bibirnya, dan matanya berbinar-binar dalam antisipasi akan pertemuan itu.

Ketika akhirnya Pangeran Fang melangkah ke dalam istana, pandangan mereka bertemu. Dan dalam tatapannya, Jeehan melihat cahaya yang sama seperti dulu, cahaya cinta yang begitu mendalam dan tulus. Hatinya menjadi lega, mengetahui bahwa perasaan mereka tidak berubah meskipun waktu dan jarak telah memisahkan mereka.

Kedatangan rombongan Kerajaan Shadow di istana Element disambut dengan kehangatan oleh Raja Halilintar dan Ratu Rose. Namun, di antara sorot mata yang penuh dengan sambutan, Pangeran Mahkota Fang tampaknya tidak dapat menyembunyikan perhatiannya pada Puteri Agung Jeehan. Meskipun dia membalas sambutan dengan sopan, pandangannya selalu kembali kepada Jeehan, menunjukkan ketertarikan dan kekagumannya padanya.

Jeehan, di sisi lain, merasa terpesona dan malu oleh perhatian yang diberikan oleh Pangeran Mahkota Fang. Dia tidak bisa menahan pandangannya yang hangat, dan setiap kali dia bertemu dengan mata Fang, dadanya berdesir dengan rasa gugup yang menyenangkan. Meskipun dia mencoba untuk tetap tenang dan anggun, kehadiran Fang membuatnya merasa tidak bisa mengontrol tubuhnya.

Walaupun suasana di sekitar mereka begitu meriah, namun waktu bersama mereka terasa terlalu singkat. Saat makan siang tiba, Jeehan dan Fang belum memiliki kesempatan untuk menghabiskan waktu bersama-sama. Mereka terpisah oleh kehadiran tamu-tamu dan protokol istana yang mengatur acara tersebut.

Di tengah sorak-sorai dan banyaknya perbincangan, Jeehan dan Fang sama-sama merasa terpisah, meski berada di ruangan yang sama. Namun, di tengah kerumunan yang terus berlangsung, mata mereka terus saling bertemu, menunjukkan betapa dalamnya perasaan mereka terhadap satu sama lain.

Setelah makan siang yang meriah, Raja Halilintar mengangkat gelasnya dalam suatu keheningan yang terhormat di ruang makan istana. Dia menatap rombongan Kerajaan Shadow dengan penuh penghargaan.

"Para tamu terhormat dari Kerajaan Shadow," ucapnya dengan suara yang tenang namun tegas, "Saya ingin mengucapkan terima kasih atas kedatangan kalian Yang Mulia ke istana kami. Kini, izinkanlah kami untuk menghaturkan layanan kami agar kalian dapat beristirahat setelah perjalanan yang panjang."

Raja Gurlatan mengangguk sebagai tanda penghargaan, "Terima kasih, Raja Halilintar. Kami sangat mengapresiasi keramahtamahan dan sambutan hangat dari Kerajaan Element."

Raja Halilintar tersenyum ramah, "Tidak perlu mengucapkan terima kasih. Silakan, biarkan pelayan kami membawa kalian ke ruang-ruang istirahat yang telah kami persiapkan dengan baik."

Pelayan-pelayan istana segera bergerak cepat, membimbing rombongan Shadow ke ruang-ruang istirahat yang nyaman dan mewah. Jeehan sangat ingin berdiri di samping Pangeran Mahkota Fang, mata mereka bertemu dalam kehangatan yang penuh arti.

What If : OPEN YOUR WORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang