Midnight (FangJee)

10 0 0
                                    

Creak creak

Bunyi ranjang berdecit dari ruangan Pangeran Mahkota Fang. Aroma kayu dari furnitur tua berbaur dengan wangi mawar yang layu, malam bergemuruh seakan ingin menembus dinding tebal rumah tua itu. Hujan yang deras menari di atas atap, menciptakan simfoni alami yang tak henti-hentinya mengiringi detik waktu yang berlalu. Jendela-jendela tertutup rapat, menahan dingin dan angin yang mencoba menerobos masuk.

Hanya sebagian lilin yang dinyalakan, menyebarkan cahaya redup yang menari-nari di dinding, menciptakan bayangan yang bergerak perlahan mengikuti irama api yang bergoyang. Lilin-lilin itu, dengan cahaya hangatnya, menghadirkan suasana romantis yang lembut dan menenangkan di tengah kegelapan yang pekat.

Setelah melewati banyak rintangan, akhirnya pernikahan mereka telah resmi diumumkan. Tiga hari sebelum menikah, sepatutnya mereka tidak dibenarkan untuk saling bertemu, namun sang Pangeran Mahkota dengan segala caranya selalu memiliki cara untuk bertemu dengan pujaan hatinya. Semenjak ia sukses mengambil mahkota seorang gadis dari Puteri Agung Jeehan, kini dia semakin melekat dan selalu ingin merasakan kehadiran Jeehan.

Seperti malam ini, dimana mereka seharusnya tidak bersama namun Fang dengan lincahnya menaiki jendela balkon Jeehan disaat hujan menjelang deras. Jeehan melihat calon suaminya basah sebagian, berbegas mengambil kain untuk menggeringkan tubuhnya. Tanpa diduga, Fang tergesa-gesa mengangkat Jeehan, mencumbu wajah cantik itu diatas ranjang sang puteri.

Suasana yang awalnya tegang, dengan cepat Fang rubah menjadi lebih sensual. Gerakan lembut jemari Fang kian lama menjadi semakin kasar. Kasar yang membuat Jeehan terus menangis menyebut nama calon suaminya. Bahkan alam seperti mendukung malam mereka, suara ribut Jeehan terendam dalam riuhnya tetesan hujan deras.

"Ahh...ahhh"

Jeehan terus mendesah, semakin tak karuan saat jari-jari panjang dibawah sana semakin masuk kedalam. Tubuhnya merespon gila, nafas yang tersedat saat telinganya hanya dijilat tipis oleh Fang.

"Jeehaan..." bisik Fang membuat jeehan semakin merinding. Terlebih ia merasakan sebuah tinjolan keras diantara pantatnya.

Sreeet

JLEB

"AKH! Fa-Faaanggghhh...."

Bisa kalian bayangkan bagaimana Fang menyentuh Jeehan?

Disaat Jeehan tengah sangat menikmati sentuhan Fang didalam dirinya, dengan lembut Fang menarik semua jarinya, membuat Jeehan merasa kosong yang tidak nyaman. Dengan mudahnya, Fang kembali memasukkan jemari licinnya kedalam Jeehan dengan sekali dorongan, dorongan yang lebih kasar dan dalam. 

Apa respon tubuh kalian jika seperti itu?

Tubuh Jeehan melenguh keatas, menampilkan betapa indahkan pemandangan lekukan dada miliknya. Suara yang seperti tercekik dengan nafas yang sejenak terhenti. Mata terpejam meneteskan air mata disertai bayangan betapa puasnya sang pujaan hati. Bibir yang mengeluarkan suara merdu bagi Fang. Selangkangan yang ingin menutup namun ditahan oleh Fang. Dan terutama mawar indah yang mengeluarkan begitu banyak cairannya.

"Puteri... jangan kau tutup mahkotamu. Sungguh, ini adalah pemandangan yang sangat menakjubkan" bisik Fang yang masih mengusik bawah Jeehan.

"Fa-Fangghh... tolongh... berhenti sebentar..."

Fang menuruti keinginan Jeehan. Dengan lembut, ia menghentikan jemarinya yang bergerak di dalam sana, membiarkan calon istrinya menyelesaikan sesi peleburannya. Dalam keheningan yang penuh makna, Fang duduk dengan tenang, matanya tak pernah lepas dari sosok Jeehan yang kini tampak begitu mempesona.

Di dalam ruangan yang dipenuhi cahaya lilin yang redup, Jeehan telah melebur sepenuhnya oleh Fang. Ia mengangkat tangannya perlahan

Jeehan mengangkat tangannya perlahan, jemari lentiknya menyelusup ke dalam helaian rambut legam Fang. Sentuhannya lembut, nyaris seperti belaian angin malam yang mengusap dedaunan. Mata mereka saling bertemu dalam tatapan yang dalam dan penuh makna, seakan-akan dunia di sekitar mereka menghilang, hanya tersisa dua jiwa yang saling terpaut.

What If : OPEN YOUR WORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang