Pertunangan (BlazeZara)

14 0 0
                                    

Puteri Zara dari Kerajaan Zamrud dikenal sebagai seorang yang berbakat dalam bidang seni. Lukisan-lukisannya yang memukau dan karyanya yang penuh makna telah menarik perhatian banyak orang di seluruh kerajaan. Namun, di balik keahliannya tersebut, Zara adalah seorang yang pemalu dan cenderung menyendiri.

Sejak bulan lalu, hati Zara selalu berdebar-debar setelah menerima surat dari Kerajaan Element. Surat tersebut menyatakan bahwa Raja Halilintar bersama Putra Mahkota Blaze akan berkunjung dengan niat baik. Bagi Zara, berita ini berarti lebih dari sekadar kunjungan kerajaan. Ia sadar bahwa kunjungan tersebut mungkin membawa maksud yang lebih mendalam: lamaran dari Pangeran Mahkota Blaze.

Malam sebelum kedatangan mereka, Zara duduk sendiri di kamarnya, merasa gelisah dan tegang. Pikirannya dipenuhi dengan berbagai macam kemungkinan. Sebagai seorang Puteri, Zara sangat mengetahui nasib pernikahannya, entah menjadi istri sah maupun selir. Namun, sekalipun tak pernah Zara bayangkan akan dilamar oleh seorang Pangeran Mahkota dari kerajaan besar. Tidak ada alasan untuk menolak lamaran tersebut, sebuah cinta hanya akan datang setelah menjalanin pernikahan, tak ada cinta yang Zara harapkan sebelum menikah. Rakyatnya akan menjadi nomer satu, pernikahan ini merupakan bentuk pengabdiannya pada rakyat yang dia cintai.

Hingga dihari yang ditetapkan, Zara harus menerima lamaran tersebut. Pada akhirnya seorang Puteri harus menikah sebagai tanda persahabatan sebuah kerajaan. Disaat dirinya memaksa agar siap menikah, namun Blaze menginginkan jalur yang berbeda untuk menjalani hubungan ini.

Yah, Blaze mengusulkan agar ia dengan Zara saling mengenal dalam status tunangan. Hingga seiring berjalannya waktu, cinta diantara mereka mulai tumbuh sebelum melaksanakan janji suci. Dan usulan tersebut diterima oleh kedua Raja, dan di malam inilah, kerajaan Element mengadakan pesta pertunangan Pangeran Mahkota Blaze dan Puteri Zara.

Di dalam ruang balai, gemerlap lampu kristal menyinari lantai marmer yang bersih. Musik klasik melengking lembut memenuhi ruangan saat para tamu mulai berdansa di tengah ballroom yang megah. Di antara kerumunan, Pangeran Blaze dan Puteri Zara terlihat menonjol, mereka adalah pusat perhatian dengan keanggunan mereka yang memikat.

Pangeran Blaze melangkah menuju Zara dengan langkah yang pasti, gaunnya yang mewah bergerak lembut bersama setiap gerakan tubuhnya. Zara, dengan gaun berwarna zamrud yang anggun, memandangnya sekilas sebelum mengalihkan pandangannya ke arah lain.

Mereka memulai tarian waltz dengan langkah yang anggun, tetapi Zara terlihat canggung, dan tatapannya selalu menghindari Blaze. Setiap kali mata mereka hampir bertemu, Zara segera memalingkan wajahnya, seolah berusaha menyembunyikan sesuatu yang dalam.

Blaze memperhatikan perilaku Zara dengan kebingungan. Ada sesuatu yang tidak biasa dalam sikapnya malam ini. Ia bisa merasakan kegelisahan yang tersirat dalam setiap gerakannya, meskipun Zara mencoba menyembunyikannya dengan baik.

Setelah beberapa putaran tarian, semakin banyak pasangan penari yang bergabung, Blaze akhirnya menemukan kesempatan untuk berbicara dengan Zara saat mereka berhenti sejenak di tengah lantai dansa.

"Puteri Zara, apakah ada yang mengganggumu malam ini?" tanya Blaze dengan suara lembut, mencoba mencari tahu alasan di balik perilaku Zara.

Zara menatap Blaze dengan mata yang terguncang sejenak sebelum akhirnya ia menundukkan kepala, mencoba menyembunyikan perasaannya. "Tidak ada, Pangeran Mahkota." ucapnya tersenyum lembut.

Blaze merasa hatinya terasa sakit melihat Zara menyembunyikan perasaannya. "Apakah kau yakin itu saja, Puteri? Kau bisa membicarakan apa pun denganku," ujarnya dengan lembut.

Zara mengangguk perlahan, tetapi masih belum bisa menatap Blaze secara langsung. "Aku... tahu, Pangeran Mahkota. Terima kasih atas perhatiannya."

Blaze merasakan keinginan Zara untuk menjaga jarak, dan ia memilih untuk menghormati keinginannya. "Sepertinya kita harus menepi, Puteri."

What If : OPEN YOUR WORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang