Night sweet (Sopan-Shalla)

7 0 0
                                    

"Ka-kandaa...aahh...kanda perlahan..."

Sopan, sang pangeran bungsu dari Kerajaan Fushion tengah menggagahi istri tercinta, Puteri Shalla. Malam itu, bulan memancarkan sinar lembutnya melalui celah-celah tirai di kamar Pangeran Sopan dan Puteri Shalla. Di dalam kamar yang hangat. Mata Sopan penuh kasih namun terdapat gairah setiap kali melihat kecantikan sang istri.

"Aku mencintaimu, Dindaku, Shalla..." Sopan memperlambat temponya, namun tak dipungkiri dirinya masih begitu dalam menggauli Shalla.

Shalla yang telah lelah, kini bisa sedikit lebih tenang. la perlahan membuka matanya. Tatapannya sendu, dan sisa-sisa air mata masih tampak di sudut matanya, menjadi bukti bisu dari kenikmatan yang baru saja ia rasakan. Tubuhnya lemas, namun hatinya dipenuhi oleh perasaan yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Sopan tidak melepaskan tatapannya dari wajah cantik istrinya. Ia mengagumi setiap detail dari raut wajah Shalla yang masih dipenuhi oleh emosi malam itu. Baginya, pemandangan istrinya yang lemah dan pasrah di bawah kekuasaannya adalah salah satu keindahan yang tiada tara.

Dengan lembut, ia menyentuh pipi Puteri Shalla, ibu jarinya menghapus sisa air mata yang mengalir. "Kau sangat cantik," bisiknya dengan penuh kasih. Tatapan mereka bertemu, dan dalam keheningan malam, mereka saling memahami tanpa perlu kata-kata.

Shalla tersenyum lemah, merasa tenang dalam dekapan suaminya. "Aku juga mencintaimu, Kanda," jawabnya dengan suara yang hampir tak terdengar. Sentuhan dan kata-kata suaminya memberikan kekuatan baru pada dirinya, meski tubuhnya masih terasa lemah.

Shalla kembali menutup matanya, membiarkan dirinya tenggelam dalam lautan sensasi yang diciptakan oleh dorongan lembut dari Sopan. Setiap gerakan di bawah sana membuat serat-serat tubuhnya bergetar, mengirimkan gelombang kenikmatan yang meresap hingga ke tulang-tulangnya. Tubuhnya yang kian melemah seiring dengan intensitas kebersamaan mereka, membiarkan selangkangannya terbuka semakin lebar, memberi akses penuh bagi suaminya.

"Aahh... Kanda..."
 
Pangeran Sopan tidak terburu-buru. Ia tahu bahwa cinta sejati tidak perlu tergesa-gesa. Dengan penuh perhatian dan kelembutan, ia memastikan bahwa Puteri Shalla merasakan setiap detik kebersamaan mereka. Malam itu menjadi saksi akan kedalaman cinta mereka, di mana dua hati bersatu dalam harmoni yang indah.

Puteri Shalla tersenyum kecil di tengah kelelahan yang melanda, merasakan betapa beruntungnya memiliki suami seperti Pangeran Sopan. Dalam keheningan malam, hanya ada mereka berdua, terhubung dalam cinta yang begitu dalam dan tulus.

Jika ada elemen tertentu yang ingin Anda tambahkan atau fokuskan, saya dengan senang hati akan membantu Anda mengembangkan cerita lebih lanjut.

Malam itu, cahaya bulan menerobos masuk ke dalam kamar melalui jendela yang terbuka, menciptakan bayangan lembut di dinding. Puteri Shalla terbaring di atas tempat tidur besar dengan seprai sutra yang dingin. Tubuhnya lelah, namun hatinya penuh dengan harapan dan cinta.

Pangeran Sopan mendekati istrinya dengan langkah tenang, matanya memancarkan kasih sayang yang mendalam. Ia menunduk dan mencium kening Puteri Shalla dengan lembut, merasakan kehangatan dari kulitnya. "Aku mencintaimu, Shalla," bisiknya, suaranya penuh kelembutan dan ketulusan.

Dengan hati-hati, ia memeluk tubuh Puteri Shalla, memberikan rasa nyaman yang membuatnya semakin rileks. Sentuhan tangan Pangeran Sopan terasa lembut di kulitnya, seperti sapuan angin musim semi yang menenangkan. Setiap gerakannya penuh perhatian dan kehangatan, seakan ingin memastikan bahwa Puteri Shalla merasakan setiap detik kebersamaan mereka.

Puteri Shalla menutup matanya, menikmati setiap sentuhan dari suaminya. Tubuhnya merespons dengan rasa hangat dan kenikmatan yang perlahan menyebar. Pangeran Sopan menggerakkan tangannya dengan lembut, menjelajahi setiap lekuk tubuh istrinya, memberikan sentuhan yang penuh cinta dan penghargaan.

What If : OPEN YOUR WORDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang