Perjalanan Menuju ke Mei Qianfan sudah berlalu 1 hari, rombongan Zu Hanling sudah 3 kali istirahat. Li Sheng Zhu mendesah sedikit kesal dengan rombongan itu.
"Rupanya kau tidak sabaran ya!" Suara Ji Yang membuat Sheng Zhu menolehkan kepalanya.
"Tidak berani dan tidak pantas!" Ucap Sheng Zhu sambil menepuk punggung kudanya.
"Raut wajahmu mengatakan sebaliknya!" Ji Yang mendekati Sheng Zhu dan menyodorkan sebotol arak.
"Terimakasih tuan!" Sheng Zhu menerima arak itu dan menenggaknya.
"Eh, tidak usah terlalu formal. Kita sama sama seikat jerami!" Ji Yang mendudukkan dirinya di sebelah Sheng Zhu.
Tanpa mereka sadari ada tatapan tajam mengarah pada mereka seolah ingin melepaskan anak panah pada jantung salah satunya.
"Ck, lihatlah kearah timur!" Sheng Zhu berucap, Ji Yang menaikan sebelah alisnya tidak mengerti. Namun ia menuruti ucapan Sheng Zhu dan menoleh kearah timur.
'sialan, tidakkah dia bisa membaca situasi dengan benar? Terbakar cemburu benar benar membuatnya bodoh!' batin Ji yang mendapati Song Lan yang berwajah masam.
"Ahahaaa tidak perlu cemas, sebentar lagi api di kepalanya akan segera padam. Kalau begitu aku pergi!" Ji Yang bangkit dan berlari kearah Song Lan.
Song Lan yang melihat Ji Yang beranjak dengan cepat memalingkan wajahnya tanpa peduli.
Plak....
"Hentikan itu! Kau tidak percaya padaku bahkan setelah usiamu mencapai kepala 4? Dasar pendeta tua!" Ji Yang memukul kepala Song Lan dan mengomel.
Lupakan pertengkaran mereka, kita masuk kedalam gerbong kereta kuda milik raja Shi Ying.
"Hong Yuan!" Hong Yuan yang duduk di depan kusir menyembulkan kepalanya dan memberikan salam hormat.
"Hamba yang mulia!"
"Masuklah, ada hal yang harus ku katakan!"
"Baiklah yang mulia, izinkan hamba!"
"Hmmm"Setelah keduanya duduk dalam kereta, Shi Ying menarik nafas dalam-dalam sebelum memulai pembicaraan. Hong Yuan sedikit gugup karena itu.
"Langsung saja, 1 Minggu lagi! Segel naga putih terbuka. Roh guru Ruhen Bai mendatangi ku sebelumnya, mengatakan padaku jika Yibo memiliki aura besar yang mengundang pemburu 4 darah. Hong Yuan, aku percaya padamu. Raja ini memohon padamu!" Hong Yuan memahami apa yang Shi Ying inginkan darinya.
Hong Yuan hanya pelayan kecil yang setia mengabdi pada Zu Hanling.'akan melalui banyak kesulitan setelah ini, ku harap Yibo tidak masuk dalam lingkaran pertumpahan darah. Tidak lagi!' batin Shi Ying.
"Hamba mengerti yang mulia!" Hong Yuan membungkuk hormat.
"Juga jangan pernah ragu melayangkan pedang leluhur mu untuknya!" Shi Ying menatap penuh dalam netra Hong Yuan.
~°•°~
"Qiqi... Kau dimana?" Xie Li berkeliling taman bunga untuk mencari Bai Zhuqian yang tiba tiba lenyap tanpa pamit.
"Huftt selalu saja begini. Tidak ada yang benar padanya! QIQIIIIIII GEGEEEEE DIMANA KAU?" Xie Li geram dan menembakkan sihir spiritualnya menghancurkan taman bunga.
Beberapa siluman serangga terkejut dan menghindar. Tapi Xie Li tetap memancing siluman capung itu untuk menampakkan diri.
'bocah pengacau!'
Seseorang mendesah kesal di balik pohon.WOOOSHH...
"Ugh.... QIQIIIIIII!! Kau merusak tatanan rambutku! Kipasmu itu sungguh menyebalkan, tidakkah kau bisa mengendalikan angin dengan benar? Apa kau sengaja melakukannya? Hei... Tidak sopan!" Dengan suara keras dan menggebu-gebu Xie Li mengomel pada Bai Zhuqian yang sudah berdiri di hadapannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SECRET DOOR (On Going_Zhanyi)
FanfictionGendre: fantasy Bromance. Portal waktu yang terbuka menarik jiwa Wang Yibo. Meninggalkan raganya dalam lemari usang milik ibunya. Apakah Yibo bisa kembali ke dimensinya atau terjebak selamanya di dalam dimensi Negeri abadi??