Tes, tes satu dua....!
Selamat malam warga Alstroemers!mana suaranya yang udah nungguin Axe dan Vae rilis nih! Saru chapter untuk membayar janji minvan yang tertunda, cukup nggak satu chapter?
Kalau rame Minvan kasih bonus satu lagi! Jadi mari kita ramaikan!!!
-First Met-
Hidup itu benar-benar tidak bisa diprediksi, kadang naik, kadang turun. Sama halnya dengan hati, yang tak pernah tahu pada siapa akan jatuh. Bagaimana kalau Axton Smith, seorang cowok blesteran Kanada ini, ternyata sudah berkali-kali jatuh hati, tapi tidak pernah terbalas?
Bagaimana bisa? Padahal, dari segi parasnya yang rupawan dan tinggi seperti model peragaan busana, tidak diragukan lagi jika dia menjadi idola sekolah. Tapi, yah, bagaimana Axe–panggilan akrabnya–tahu? Pernah Axe mencoba menjalin hubungan dan berjalan sebagaimana mestinya, tapi hal itu tidak berujung lama. Akhirnya, dia pun malas untuk mencoba lagi dan lebih memilih mencari donor yang bisa memperpanjang visa tinggalnya di dunia, setidaknya hingga lima tahun kedepan.
Dari catatan medisnya, Axe memang dinyatakan sembuh dari kanker yang dulu sempat bersarang di tubuhnya, tapi, sebagai ganti sel mengerikan itu pergi, ternyata, tingkat kejahatannya meninggalkan jejak menjengkelkan dengan menurunkan separuh fungsi kerja dari paru-paru Axe. Menyebalkan, bukan? Dan yah, meski sembuh pun, dia harus berkali-kali keluar-masuk rumah sakit karena masalah yang tak pernah surut menghadangnya. Seperti saat ini, dia harus terjebak di salah satu ruang perawatan intensif VIP yang ada di rumah sakit tempat dia selalu dirawat. Segi positifnya, walaupun cerita Axe penuh drama kesakitan, tapi hidup Axe tidak seburuk yang dibayangkan orang-orang. Menilik paspor dan catatan imigrasinya, dia sudah pernah berkeliling ke beberapa belahan dunia, dan sudah menikmati banyak hal. Hanya, sekarang Axe tak bisa lagi menikmati udara bebas. Bakteri sialan yang masuk ke tubuhnya kali ini sukses membuat Axe tidak bisa berkeliaran menjelajahi setiap sudut rumah sakit atau sekedar bermain kucing-kucingan dengan para Ners yang memantau keadaannya.
"Saya lebih suka kalau kamu anteng begini, Axe," kata dokter yang menangani Axe.
Mengerjapkan matanya, Axe tahu–bahkan, bocah juga tahu–jika siapapun pasti akan diam di ranjang pesakitan saat mulutnya dijejali selang besar untuk membantunya mendapat suplai udara tambahan. Infeksi yang menyerang paru-parunya ini memang tidak main-main dan hal seperti Pneumonia pun menjadi musuh terbesar Axe. Berkali-kali, dia harus bergantung pada selang intubasi untuk bertahan hidup.
KAMU SEDANG MEMBACA
Axe Vae : You're My Stars
Teen FictionAxton--cowok blesteran Kanada--yang dinyatakan sembuh dari kanker, telah menyerah menjalin hubungan yang tidak pernah berbalas dan memilih sibuk mencari donor demi menambah harapan hidup paling tidak untuk lima tahun ke depan. Tapi, diam-diam, dia t...