Spark III

128 22 17
                                    

Malam semuanya, yang nungguin bujank tampan tukang buat onar mana nih suaranya! Ayo kita merapat disini!

Malam semuanya, yang nungguin bujank tampan tukang buat onar mana nih suaranya! Ayo kita merapat disini!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Our Song just Begin-

Selesai merencanakan jalan-jalan malam untuk melihat bintang, meski waktunya masih belum jelas, Axe beranjak dari tempat duduknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selesai merencanakan jalan-jalan malam untuk melihat bintang, meski waktunya masih belum jelas, Axe beranjak dari tempat duduknya.

“Gue udah selesai,” kata Axe. “Bentar, gue nelan amunisi dulu," lanjutnya menghampiri meja nakas dan mengambil tabung obat yang berisi banyak ragam di dalamnya. 

Vae mengangguk, mempersilahkan Axe meminum obatnya sementara dia membereskan kotak sisa sarapannya dan menyimpannya lagi di tas bekal.

“Jadi, lo udah berapa hari disini?” tanya Axe yang sedari tadi belum mendapat jawaban dari Vae. 

"Hm, aku belum lama kok. Mungkin dua hari yang lalu? Tadinya, cuma mau ketemu dokter, tapi enggak tahu kenapa, jadi rawat inap. Dan aku cuma di kamar terus. Pas kemarin ketemu kamu itu, pertama kalinya aku keluar hirup udara segar, eh, tapi sorenya nggak bisa bangun karena kakiku sakit semua,” jelas Vae lalu beranjak dari tempatnya, mengacungkan bawaannya, "Aku balikin ini sebentar ya," 

Mendapat anggukan Axe, Vae segera pergi keluar dari kamar rawat Axe dan lima belas menit berikutnya dia kembali mengetuk pintu kamar Axe, walaupun pintu itu sedikit terbuka.

"Masuk aja," balas Axe yang kemudian menoleh dengan senyumnya untuk menyabut Vae yang kembali datang. Gitar yang tadi masih di penyangga di sudut ruangan kini sudah berpindah di pangkuan Axe. "Mau nyanyi lagu apa, Tuan Putri?"

Vae nyengir geli mendengar sapaan gombal Axe dan mengambil tempat duduk di sampingnya, "Apa ya? Kamu mau lagu apa? Aku nyanyiin deh! Itung-itung, buat jadi welcome party for a new friend." 

Axe bergumam, tampak berpikir sementara Vae mengeluarkan garpu tala dari kantong celananya, menggerakkannya lalu mendengarkan gaung kecil nada dasar melalui telinga kanannya.

Axe Vae : You're My StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang