Spark XVI

104 14 18
                                    

Night everyone~
Well, nyambung chapter sebelumnya, akankah Axe pergi, guys?🤧

Tidak berlama-lama intro sambutannya yak~
Yuk, capcus....

Wiuu..wiiu..wiiu...🚑

-Broken-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Broken-

-Broken-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perdebatan antara kehendak ayah dan apa yang diinginkan anak, ternyata membuat Axe cukup tertekan dan mengakibatkan kondisinya menurun, karenanya, Gema pun menyesal telah egois dengan memutuskan secara sepihak perihal pengobatan Axe di Singapura. Gema lupa akan pilihan putranya yang seharusnya juga dia pertimbangkan.

Masih terngiang di benak Gema, apa yang dikatan Axe padanya hari itu.

"Buat apa pergi kesana, kalau udah nggak ada harapan buat sembuh?!" kata Axe. "Kalau emang waktu aku udah nggak banyak, cukup biarin aku menikmati hidup dan keseharianku disini sama temen-temenku. Jangan asingkan aku kemana-mana, Yah!"

Gema hanya ingin Axe mendapatkan perawatan yang lebih baik agar memiliki harapan sembuh lebih tinggi, namun, dia melupakan satu hal penting yang nanti dapat mempengaruhi mental Axe. Obat-obatan, kemoterapi, dan radioterapi saja sudah pasti sangat menyiksa Axe, lalu ditambah oleh kehendaknya yang membuat pikiran Axe semakin kalut yang berujung menurunkan kondisi fisiknya. Menyadari hal itu, Gema pun berkali-kali menggumamkan kata maaf pada Axe yang sudah tiga hari ini mengalami demam tinggi dan harus dipindahkan ke ruang HCU. Sesal memang selalu datang disaat terakhir, ketika dia menyaksikan perjuangan Axe yang sampai detik ini belum bisa merespon apapun karena tidak memiliki tenaga, bahkan hanya untuk mengeluarkan suara saja, dia tidak mampu.

Ketika hari berganti, menjelang sore, Axe merasakan seseorang menggenggam tangannya. Membuka kedua matanya, dia terkejut mendapati gadis yang dia kira Vae, tapi ternyata orang lain.

Dari rambut gelap yang bersemburat kemerahan, Axe mengenali salah satu temannya dulu di Amerika yang bernama Zoya. Mengernyit dalam diam, Axe pun bertanya-tanya, bagaimana bisa Zoya tiba-tiba ada di sampingnya?

Axe Vae : You're My StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang