Spark XVIII

101 12 6
                                    

Halo, selamat malam~

Aduh, maaf banget Mincan update-nya ngalong banget🫠

Tidak banyak kata maning, mari cus ketemu Axe-Vae aja🙃

What the next after candle light?

What the next after candle light?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Thunderstorm-

Tiba di depan kamar rawat Axe, tampak Gema yang berlari-lari kecil menyusul masuk dan bersama Ners Fina membantu Axe kembali naik ke ranjangnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiba di depan kamar rawat Axe, tampak Gema yang berlari-lari kecil menyusul masuk dan bersama Ners Fina membantu Axe kembali naik ke ranjangnya.

Di sudut ruangan, Vae berdiri mengamati Gema dan Ners Fina yang menanggalkan jas yang dipakai Axe, menempelkan kabel-kabel elektroda di dadanya, lalu mengganti nasal kanulanya dengan nasal kanula bertekanan tinggi. Tidak lupa, Ners Fina mencatat setiap pengamatannya. Setelah melakukan semua pekerjaannya, Ners Fina serta Gema pun keluar, memberi sedikit waktu lagi untuk Axe bersama dengan Vae.

“Lebih baik?” Vae berjalan mendekat, duduk di bangku samping ranjang Axe dan mengusap wajah Axe lembut kemudian menggenggam tangannya. "Kamu pasti capek ya, kelamaan duduk?"

Axe menggeleng, “Tapi aku seneng, bisa dinner sama kamu,” Axe balas menggenggam tangan Vae. “Thanks, Vae,”

"Sama-sama," Vae nyengir manis. "Aku juga seneng, plus ngobatin kangen katanya."

Axe terkekeh lemah, "Vae, kenapa kamu cantik banget sih," katanya berusaha mengangkat tangannya–meski tampak bergetar–untuk menyentuh wajah Vae. "Someday…aku pengen ajak kamu lihat bintang yang banyak."

"Serius?" wajah pucat Vae tampak berbinar mendengar kalimat Axe tentang ‘melihat bintang-bintang’. "Beneran? Kalau nggak, nanti aku tagih lho!" 

"Iya,” Axe mengerjap pelan. “Kalau nanti ada kesempatan, aku pengen ngabisin satu malam bareng kamu lihat bintang.”

Vae bergumam menikmati sentuhan Axe yang terasa hangat di wajahnya. Vae kemudian, memiringkan sedikit kepalanya untuk mencium telapak tangan Axe. "Pasti keren banget," bisik Vae menurunkan tangan Axe dan kembali menggenggamnya. “Tadi, kita kan udah buat momen keren, indah, dan super romantis. Sekarang, boleh nggak, kalau aku temenin kamu sampai kamu tidur biar nanti aku bisa pulang tanpa khawatir?"

Axe Vae : You're My StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang