Spark II

183 21 25
                                    

Bab dua sudah tiba... mana suaranya buat Axe?

Langsung wae, kita lihat aksi apa lagi yang dilakuin Axe.

Langsung wae, kita lihat aksi apa lagi yang dilakuin Axe

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Invitation-

Hampir semua petugas medis yang ada di Dharma Nusa Medical Center, tidak ada yang tidak mengenal Axton Smith, yang sejak kedatangannya beberapa tahun lalu sudah membuat ulah dan selalu membuat para Ners kelimpungan karena tidak bisa menemukan Axe ...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Hampir semua petugas medis yang ada di Dharma Nusa Medical Center, tidak ada yang tidak mengenal Axton Smith, yang sejak kedatangannya beberapa tahun lalu sudah membuat ulah dan selalu membuat para Ners kelimpungan karena tidak bisa menemukan Axe yang tiba-tiba menghilang dari kamar rawatnya. Biasanya, setelah dicari-cari di setiap sudut bangunan, ternyata Axe pergi keluar rumah sakit untuk membeli sesuatu di minimarket.

"Kamu nggak bisa ya, duduk manis di ranjang gitu?" omel Ners Fina yang pusing menghadapi tingkah Axe. Kemarin, dia mendapati Axe kabur dan sekarang hendak mengulanginya lagi.

"Oh, c-come on, Ners,” bantah Axe susah payah. “Sa-ya k-kan hidup ng-gak cuma bu-at di-kurung di bangsal a-jah... I j-just wanna be-ing nor-mal…

Fina menghela napas, tidak menanggapi bantahan ataupun keluhan Axe yang tersendat  dan segera memakaikan masker oksigen padanya.

"Axe,” kata Fina akhirnya. “Kami melakukan semua ini untuk kebaikanmu. Kalau kamu pulih lebih cepat, kan bisa pulang lebih cepat juga, kami nggak akan lagi menahanmu disini. Jadi, kamu harus jadi anak baik kalau mau pulang, oke?" 

Sebagai mantan seorang penderita kanker, tentu saja Axton sudah tidak percaya lagi dengan apa yang dijanjikan oleh Fina. Kalaupun dia diperbolehkan pulang, beberapa hari kemudian, dia akan kembali dirawat. Entah karena ada penyumbatan udara pada paru-parunya, penumpukan cairan, atau infeksi dan itu lah yang sering kali terjadi. Yah, seperti yang sudah berkali-kali dia pikirkan, meski dia sembuh dari sel jahanam itu tapi nyatanya kebebasannya pun ikut terenggut tanpa dia tahu.

"Iya, iya, nanti saya bakal jadi anak baik yang imut dan ngegemesin," balas Axe yang tentu tidak dipercaya oleh Fina.

¤¤¤

Hari itu, Axe menjadi anak baik dan penurut, tidak keluar kemana-mana, karena dia merasa tidak memiliki cukup tenaga dan tidak berdaya, pun kondisinya memang belum pulih sepenuhnya. Tapi, keesokannya, pagi-pagi Axe sudah berdiri di depan bangsalnya dan melakukan meregangkan ringan. Saat tengah mengangkat tangannya, pintu bangsal lain di depannya terbuka, membuat Axe menjadi malu, dipandang aneh oleh seorang wanita tua yang sekiranya berusia akhir lima puluh tahunan dan seorang remaja cewek kurus berkulit pucat. 

Axe Vae : You're My StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang