Spark V

128 18 32
                                    

Yang kangen Axe ayo ngumpul dulu sini!

Maaf ya minvan baru nongol, kemarin semingguan Minvan tepar dan tak berdaya😂

Kalian semua sehat-sehat ya guys!
Langsung aja yok meluncur!!

Kalian semua sehat-sehat ya guys!Langsung aja yok meluncur!!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


-Sneak Out-

Satu hari lagi berlalu dan setelah jam besuk, Vae duduk seorang diri di ranjang perawatannya sambil menulis jurnal harian, memutar percakapan dengan ibunya dan candaan bersama ayah sambungnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu hari lagi berlalu dan setelah jam besuk, Vae duduk seorang diri di ranjang perawatannya sambil menulis jurnal harian, memutar percakapan dengan ibunya dan candaan bersama ayah sambungnya.

Meletakkan pulpennya, Vae menutup jurnalnya kemudian turun dari ranjang perlahan. Dia menyibak tirai jendela yang berada di samping tempat tidurnya dan memandang selimut gelap di luar yang tampak berkabut oleh polusi cahaya dari banyaknya kendaraan yang melintas, lampu-lampu jalanan serta penerangan gedung-gedung di sekitarnya.

Berdiri lebih dekat, Vae menengadah ke atas, mencoba melihat menembus bayang-bayang selaput polusi untuk mendapati kelip bintang yang sayangnya tidak dia temukan. Vae mendesah kecewa.

Sedari dia tahu arti namanya yang membawa secercah cahaya harapan di kehidupan ibunya yang pernah berada di kegelapan, serta cerita-cerita dongeng mengenai benda langit yang bercahaya terang dan indah, membuat Vae menjadi sedikit terobsesi pada bintang.

Vae yang tumbuh di wilayah kota yang dia tahu telah banyak mendapat polusi cahaya tiap malam, membuatnya tidak berhenti berharap jika suatu hari nanti-mungkin saat natal-di malam yang jernih penuh berkat, dia bisa melihat serpihan salju berkelap-kelip di langit penuh bintang seperti cerita dongeng favoritnya. Tapi, keinginan sederhana itu ternyata sedikit sulit untuk dia dapatkan.

Sekelumit harapan dari apapun yang bisa Vae dipikirkan, dia ingin satu kali saja, memandangi malam yang dipenuhi benda-benda langit yang berpendar bagai berlian. Pernah dia merencanakan mengajak ibunya pergi berlibur ke negara bagian Colorado dan mendaki Rockie untuk bisa mewujudkan keinginan kekanakannya, atau mungkin terbang ke Kanada atau mungkin juga ke Swedia dimana dia bisa sekaligus melihat aurora. Namun, sekali lagi, dia dihadapkan oleh fisik yang tidak memungkinkannya mendaki atau menyapa alam bebas yang sedikit menantang adrenalinnya.

Axe Vae : You're My StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang