Axton--cowok blesteran Kanada--yang dinyatakan sembuh dari kanker, telah menyerah menjalin hubungan yang tidak pernah berbalas dan memilih sibuk mencari donor demi menambah harapan hidup paling tidak untuk lima tahun ke depan. Tapi, diam-diam, dia t...
Sesuai janji nih, Minvan bawa si Axe Vae lagi yok ramaikan!
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
-Glad to See You Again-
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sekolah memang tempat yang asyik untuk membuat cerita yang penuh dengan canda, tawa, dan kisah asmara yang indah pada masa remaja–yang katanya menjadi cerita tak terlupakan serta tidak dapat diulang. Sekolah, yang kadang monoton dan membosankan, tapi rasanya tetap lebih baik dibandingkan dengan berada di rumah sakit. Bagi Axe, dia selalu suka kembali ke sekolah setelah sekian lama hanya berada di bangunan yang berbau desinfektan. Di sekolah, dia bisa bertemu dengan teman-temannya yang membuatnya merasa hidup normal, meski yah, temannya tidak banyak–bahkan bisa dihitung jari–tetap hal itu sudah cukup untuk Axe.
"Aduhh! Sumpah lo liburan lama amat dah!! Mana kalau kita mau main nggak dibolehin pula," protes Danu–salah satu teman Axe.
Saat dirawat, Axe yang memang melarang teman-temannya untuk datang berkunjung ke bangsalnya. Selain tidak ingin mendapatkan ocehan dokter Yudha, dia juga tidak ingin mereka melihat kondisi dirinya yang sangat payah dan tidak enak dilihat.
"Masih pagi, Nu,” Axe memutar bola matanya. “Jangan buat kuping gue panas deh! Kalau mau protes, mending lo tulis tuh di e-mail. Gue kasih ruang khusus buat lo, terus jangan lupa kasih subjeknya dengan hashtag ‘Surat Sayang Buat Axe Yang Ganteng Paripurna Sejagad Raya’. Entar gue pastiin baca tuh, surat indah dari lo. Swear,”
“Howek!!!” balas kedua teman Axe yang ingin muntah menanggapi ide menjijikkannya yang entah mengapa membuat si pencetus ide itu malah tertawa senang oleh ekspresi teman-temannya.
"Makin nggak bener otaknya,” komentar Gery–teman Axe yang lain–menanggapi para temannya yang memang tidak ada yang waras.
Mengabaikan komentar Gery dan mimik jijik Danu, Axe menegak air mineral kemasannya di bangku kantin, menikmati waktu bebas karena para guru mendadak rapat intern sehingga siswa yang rajin belajar di kelas masing-masing, sementara siswa yang bosan melakukan hal lain. "Hah~ beruntung banget gue masuk pas sekolah lagi free gini, kan jadinya nongki aja gitu di sini," kata Axe menurunkan botol airnya lalu memainkan tutupnya.