Spark XXII

93 7 6
                                    

"Wherever snow falls, or water flows, or birds fly,
wherever day and night meet in twilight, wherever the blue heaven is hung by clouds, or sown with stars,
wherever are forms with transparent boundaries,
wherever are outlets into celestial space, wherever is danger, and awe, and love, there is Beauty, plenteous as rain, shed for thee, and though thou shouldest walk the world over,
thou shalt not be able to find a condition inopportune or ignoble"
--Ralph Waldo Emerson--

"Wherever snow falls, or water flows, or birds fly, wherever day and night meet in twilight, wherever the blue heaven is hung by clouds, or sown with stars, wherever are forms with transparent boundaries, wherever are outlets into celestial space,...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Celestial-

-Celestial-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Vae?

Axe kembali mengerjap, tepat ketika selubung partikel debu yang bersinar itu seakan membutakan matanya. Axe tersengal, terbatuk saat bangun dari sebuah kubangan rawa berlumpur dan berkabut. Melihat sekelilingnya, dia masih tidak mendapati apapun, namun, suara nyanyian itu kembali terdengar di ujung jalan yang samar-samar menampakkan sebuah padang dan bangku dengan siluet seseorang yang duduk sendirian.

Melangkahkan kakinya yang berat keluar dari lumpur, Axe perlahan berjalan melewati selubung kabut sampai dia berdiri tidak jauh dari punggung kurus seorang cewek yang memakai rok terusan selutut berwarna putih.

Vae,

Axe mencoba memanggil melalui batin yang tampak senyata suara yang keluar dari bibirnya.

Cewek kurus dan berkulit pucat yang sedang duduk di bangku taman itu menoleh, menatap Axe. Mata hazelnya yang indah perlahan mengerjap lalu bibirnya melengkungkan senyum.

¤¤

Vae mendongak dari bangku tempat dia duduk, melihat seseorang yang tampak basah juga kotor perlahan mendekat dan berdiri tepat di hadapannya.

Kamu?

Vae mengerjap pelan, senandungnya berhenti, dan dahinya berkerut ketika dia merasa tidak asing dengan sosok balas menatapnya ini.

Apa…kita pernah kenalan sebelumnya?

Vae mendapati seseorang itu mengangguk yang membuat dahi Vae semakin berkerut, mencoba mengingat di dalam memorinya yang berkabut.

Axe Vae : You're My StarsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang