BAB 37

40.3K 2.4K 2.5K
                                    

Vote, komen dan Follow akun author nya ya. Kalau gak di follow, banyak kejadian BAB gak bisa kebuka.

Komen di setiap paragraf juga ya.

Jangan jadi pembaca yang gelap, sengku💅

Jadi jangan lupa nabung dari sekarang biar bisa jemput cerita ARKAZIRA di bulan April.

••••

Arkana baru saja tiba di Markas Alsaka. Lelaki itu turun dari sepeda motor, lalu ia berjalan menuju ketua dan anggota Alaksa yang berada di luar, sedang bersantai-santai.

"Nyari mati tuh orang," ucap Erlangga sembari tersenyum miring.

"Gede nyali juga dia datang kesini sendirian," sambung Aldo.

Erlangga bangkit dari duduknya ketika Arkana mulai mendekat— berjalan ke arah nya. "Mau mati lo berani datang kesini?" tanya Erlangga sembari tersenyum smirk.

Bugh!

Arkana langsung melayangkan bogeman mentah nya kepada Erlangga, membuat semua anggota Alaksa yang berada di sana langsung bangkit dari duduknya, dan berjalan untuk mengampiri Arkana, namun di cegah oleh Erlangga dengan sebuah kode menahan dengan tangan.

"Santai, kita tanya dulu maksudnya apa," ucap Erlangga kepada anggota nya.

"Maksud lo apa datang kesini dan tiba-tiba nonjok gue, anjing?!" tanya Erlangga dengan nada suara tinggi, sembari mencengkeram erat kerah baju Arkana.

"Lo nyari masalah duluan sama gue. Maksud lo apa ngirim bangkai tikus ke rumah gue hah?" tanya Arkana, tajam. Lalu setelah itu ia melepaskan paksa tangan Erlangga dari baju nya.

"Tumben Erlangga ngerencanain sesuatu gak ngasih tau gue," ucap Aldo dalam batin nya.

"Woi! Jangan asal nuduh lo!" sarkas Erlangga sembari mendorong tubuh Arkana.

"Gue bukan asal nuduh, tapi gue tau kalau itu dari lo, Erlangga!" teriak Arkana.

"Punya bukti apa lo, hah? Dan kalau emang itu ulah gue, dari mana gue bisa tau rumah lo, hah?" tanya Erlangga, santai, sembari berjalan mendekat ke arah Arkana.

"Gue emang gak punya bukti. Tapi gue yakin itu ulah lo. Siapa orang yang gak suka sama gue, selain lo? Gak ada kan, Jing?!" ucap Arkana, tajam.

"Woi bego! Jangan asal tudu lo!" teriak Aldo.

"Diem lo anak bawang!" tegas Arkana kepada Aldo.

"Shit!" umpat Aldo kepada Arkana.

Terlihat anggota Alaska begitu menatap Arkana dengan tatapan tajam. Jika Erlangga tidak menahan nya untuk menyerang Arkana, mungkin anggota Alaska sekarang sudah menghajar Arkana habis-habisan.

"Gue emang gak suka dan benci sama lo, tapi gue gak ngirim apa yang lo bilang itu, keparat!" sarkas Erlangga seraya memberikan sebuah sebuah bogeman ke arah wajah Arkana. Namun Arkana dengan cepat menahan nya.

"Oke, gini deh. Gimana kalau nanti malem lo sama gue fight di ring tinju. Kita ngadain acara pertandingan MMA. Dan ngadain taruhan sebesar 20 juta," ujar Arkana sambari melepaskan tangan nya dari tangan Erlangga yang sudah mengepal.

"Kalau gue kalah... gue gak bakal nuduh lo, dan gue juga bakal ngakuin kalau lo itu raja jalanan yang sesungguhnya.  Bukan hanya itu, kalau gue kalah lo bakal dapet duit 20 juta dari gue. Tapi kalau gue menang, ya berarti sebaliknya. Dan untuk tambahan nya gue minta anggota lo buat berhenti malak di pasar dan jangan pernah lo ganggu kehidupan gue lagi," lanjut Arkana.

Erlangga tersenyum miring setelah mendengar ucapan Arkana. Lalu setelah itu ia memberikan sebuah tonjokkan ke bagian ulu hati Arkana.

Uhuk! Uhuk!

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang