BAB 7

55.6K 2.1K 39
                                    

Hallo guys, kalau ada yang typo, bantu tandai ya. Dan hargai karya author dengan vote, komen dan follow akun nya.
Happy Reading 🤗

                             ****

Di pagi hari nya, Elzira terbangun ketika cahaya matahari menembus kaca jendela kamar nya.

"Aaaaaa!" Elzira menjerit ketika melihat tangan Arkana melingkar di pinggang nya.

Arkana langsung terbangun ketika mendengar jeritan dari istri yang tidak di inginkan nya itu.

"Woi! liat, liat tangan lo," ucap Elzira dengan wajah geli, sembari menunjuk ke arah pinggang nya yang di peluk Arkana.

"Berisik banget sih lo, cuman gini doang. Mungkin gue pikir lo guling," ucap santai, Arkana, dengan suara serak khas bangun tidur. Lalu lelaki itu pun langsung menyingkirkan tangan nya dari pinggang Elzira.

"Hei, jamet, ini bagi gue adalah musibah besar. Lo enak bisa meluk-meluk cewek cantik kayak gue. Lah... gue, gak banget deh di peluk-peluk cowok jamet kayak lo."

"Ck, cantik? cantik dari mana nya hah?! yang ada cantikan cewek gue kemana-mana," balas Arkana, sembari tersenyum mengejek. Lalu ia bangkit dari tidur nya.

"Dasar jamet lo!" teriak Elzira kepada Arkana, yang kini sedang berjalan memasuki kamar mandi.

Setelah beberapa menit lama nya berada di kamar mandi, kini Arkana keluar dari kamar mandi dan hanya menunggu handuk yang melilit di pinggang nya, sehingga tubuh atletis dan perut bak roti sobek, Arkana, terlihat jelas oleh Elzira.

"Idih, gue ngapain pake liatin tuh cowok, sih," rutuk Elzira dalam batin nya, lalu ia langsung menutup mata nya dengan kedua telapak tangan.

"Lama banget sih, itu orang keluar kamar nya, gue kan mau mandi. Gue harus cepet-cepet ke Kampus, biar gue gak telat lagi," gumam Elzira.

Drtt... Drtt...

Ponsel Elzira yang berada di atas nakas bergetar, lalu ia pun langsung menyambar ponsel nya itu, untuk segera menjawab telepon masuk nya.

"Hallo, Mi," seru Elzira, setelah ia menjawab telepon masuk nya itu yang berasal dari Desti.

"Sayang, tadi pagi, mobil baru kamu udah di antar ke sana ya. Jadi sekarang kamu ke Kampus bisa pake mobil itu, sesuai janji," terang Desti dari seberang sana.

"Aaa... Mami emang paling baik sedunia. Thanks Mi," ucap Elzira, dan gadis itu terlihat bahagia.

"Iya sayang. Kamu udah mandi belum?" tanya Desti.

"Belum Mi."

"Yaudah mandi sana, nanti bisa telat lagi ke kampus nya."

"Iya Mi. Mi, papi udah pulang belum?" selidik Elzira.

"Belum sayang, katanya sih besok," terang Desti.

"Oh iya. Nanti pokoknya Mami harus buat Papi ngerti dan gak marahin aku, kalau tau aku udah nikah."

"Iya sayang, kamu tenang aja. Kalau gitu udah ya, Mami mau ngebangunin Adik kamu yang tidur nya kayak latihan mati," ujar Desti yang langsung memutuskan sambungan telepon nya.

Arkana kini keluar dari walk in closet, lalu lelaki itu langsung berjalan menuju meja rias.

"Wangi banget nih cowok, nge-goda iman banget deh," ucap Elzira di dalam hati. Ketika Arkana sedang menyemprotkan farfum ke tubuh nya.

"Omg, Zira sadar, sadar. Lo apa-apaan, sih," lanjut Elzira di dalam hati, merutuki dirinya sendiri.

Arkana langsung keluar dari kamar, setelah ia selesai dengan segala persiapan nya untuk ke Kampus.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang