BAB 25

46K 1.7K 253
                                    

Jangan lupa support nya ya, Vote, komen dan Follow akun author.

Kalau bisa komen di setiap paragraf juga.

Jangan jadi pembaca yang gelap, okey.

Malam ini double up. Kalau baca harus secara berurutan ya. Jangan banyak yg di skip biar gak pusing nantinya.

Happy reading 🧚
                                      ****

Arkana tiba di depan gerbang Universitas nya. Terlihat teman-teman nya dan juga Febi sudah berada di sana. Mereka menunggu Arkana datang.

"Hallo, Brother. Kok gue lihat-lihat Lo gak kayak orang sakit," Pandu kepada Arkana.

"Udah sembuh karena gue minum obat," balas Arkana.

Arkana membuka helm, ia turun dari motor, lalu menghampiri teman-temannya.

Arkana menjabat tangan teman-teman nya satu persatu. Lalu setelah itu ia berdiri di samping sang kekasih.

"Rindu kamu," ungkap Febi seraya memeluk Arkana dari samping.

"Iya aku juga," balas Arkana.

"Ayo kita cabut. Lagian di sini pacaran apalagi sampe peluk-pelukan gak aman. Noh, ada CCTV," kata Pandu.

"Iya nanti di lanjut di kamar Markas aja," timpal Arga sembari tersenyum miring.

"Yaudah ayo balik," balas yang lain.

"Sayang, kamu gak bawa mobil?" tanya Arkana kepada Febi.

"Enggak. Aku tadi di anterin sopir," terang Febi.

"Hm, yaudah bagus. Jadi kita bisa boncengan," kata Arkana sembari tersenyum dan mencolek hidung mancung Febi.

Arkana dan teman-teman nya menghampiri sepeda motor masing-masing. Lalu setelah itu mereka melajukan nya, meninggalkan Universitas tersebut.

"Yang, kamu sayang sama aku gak?" tanya Febi, tiba-tiba.

Arkana membawa tangan Febi untuk di lingkaran di pinggang nya. Lalu ia mengusap-ngusap nya secara lembut dengan sebelah tangan nya.

"Sayang, banget. Kamu itu segalanya bagi aku, Feb," terang Arkana.

"Hm, masa sih," balas Febi.

"Iya lah. Kalau gak sayang, untuk apa aku bertahan sampai sejauh ini," ujar Arkana.

Febi kini semakin memepererat pelukan nya. Ia juga menyimpan dagu nya di bahu Arkana.

"Hmm, iya. Aku juga sayang banget sama kamu. Aku akhir-akhir ini selalu mimpi buruk tentang hubungan kita. Makanya aku nanya gitu," kata Febi.

"Mimpi buruk apa?" tanya Arkana.

"Iya aku mimpi kamu tuh berpaling dari aku. Kamu nyelingkuhin aku. Terus kamu nikah sama orang lain," terang Febi.

"Apa jangan-jangan alasan kamu kemarin ngambek-ngambek gak jelas karena itu ya?" tanya Arkana.

"Iya, aku tuh kesel nya jadi kebawa ke dunia nyata tau. Maknanya aku kemarin tiba-tiba kesel sama kamu," ujar Febi.

Arkana tertawa kecil. "Itu cuman mimpi sayang. Jadi kamu gak perlu sampe segitunya. Lagian mustahil banget buat aku berpaling dari kamu," kata Arkana.

"Awas aja kalau sampai berpaling. Bakal aku bejek-bejek tuh cewek yang udah berani ngerebut kamu dari aku," ancam Febi.

"Gak bakalan sayang," balas Arkana, lembut.

"Maafin aku Feb. Mimpi kamu itu bukan sekedar mimpi, tapi itu nyata. Tapi kamu tenang aja, aku gak akan pernah jatuh cinta sama Elzira. Aku juga bakal cerai kalau dia minta duluan," ucap Arkana dalam batin nya. Ia merasa bersalah kepada Febi.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang