BAB 36

41.5K 2.4K 2K
                                    

Vote, komen dan Follow akun author nya ya. Kalau gak di follow, banyak kejadian BAB gak bisa kebuka.

Kalau bisa komen di setiap paragraf juga.

Jangan jadi pembaca yang gelap, sengku💅

Jadi jangan lupa nabung dari sekarang biar bisa jemput cerita ARKAZIRA di bulan April.

••••

Di Minggu pagi ini, Elzira beserta keluarganya sedang sarapan. Elzira baru saja memakan satu suap nasi goreng, dan ia sekarang sudah merasa mual. Membuatnya berhenti makan.

"Sayang, kenapa gak di lanjutin makan nya?" tanya Desti kepada Elzira.

"Tau, abisin dong sayang. Kamu makan nya baru sedikit loh," sambung Arkana, seperti biasa mulai drama.

"Aku eneg, Mas. Apalagi lihat muka kamu," ujar Elzira sembari menampilkan sebuah senyuman terpaksa nya kepada Arkana.

"Sialan nih orang," umpat Arkana di dalam hati.

Uhukk! Uhukk!

Liam terbatuk-batuk ketika ia sedang minum dan mendengar apa yang di katakan Elzira. Liam juga ingin tertawa, namun ia berusaha menahan nya.

"Liam, kamu makan nya jangan rusuh. Jadi tersedak tuh kan," ujar Desti.

"Aku suapin ya. Siapa tau aja kamu jadi selera," kata Arkana sembari menggeser piring milik Elzira.

"Iya tuh bener. Mami kamu juga dulu pas hamil Liam gitu. Gak mau makan, katanya gak selera. Tapi pas Papi coba suapin jadi selera, makan nya lahap banget," timpal Radian.

"Iya, soalnya jadi lebih nikmat," sambung Desti.

"Yaudah deh," balas Elzira. Ia mau untuk makan dengan di suapi oleh Arkana.

"Yaudah buka mulutnya, sayang," titah Arkana sembari menyodorkan sendok ke mulut Elzira.

Elzira membuka mulutnya, ia memakan satu sendok nasi goreng itu.

"Gimana? Sekarang selera makan gak?" tanya Arkana.

"Hm iya sih. Sekarang gak eneg lagi," terang Elzira, jujur.

"Nah, berarti emang anak kalian mau Papanya yang suapin Mamanya," ujar Desti.

"Apa iya. Aneh banget deh gue semenjak hamil," ucap Elzira dalam batin nya.

"Iya bener. Sering-sering aja lo suapin Kakak gue, Ka," sambung Liam.

"Bacot, Liam," cicit Arkana di dalam hati.

"Mi, Papi pergi sekarang ya. Temen-temen Papi udah nunggu," kata Radian seraya bangkit dari duduknya. "Mami yakin gak mau ikut?" lanjutnya bertanya.

"Enggak Pi," balas Desti.

"Mau kemana, Pi?" tanya Liam.

"Main golf. Kamu mau ikut gak?" tanya Radian.

"Enggak ah," balas Liam yang memang tidak pernah mau untuk ikut dengan sang Ayah, karena jika ikut Liam pasti selalu di jodoh-jodohkan dengan anak teman Papinya.

"Yaudah, Papi berangkat ya Mi," kata Radian seraya mengusap kepala sang istri, lalu setelah itu mengecupnya.

"Iya Pi. Hati-hati di jalan," ucap Desti sembari tersenyum.

"Iya Mi," balas Radian juga sembari tersenyum.

"Sayang, Papi pergi dulu ya," pamit Radian kepada Elzira.

"Iya Pi. Bye..." ucap Elzira sembari
melambaikan tangannya kepada Radian yang sudah berjalan untuk beranjak dari sana.

"Kalian masa sih kalah sosweet nya sama Papi, Mami," kata Liam kepada Arkana dan Elzira.

ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang