Jangan lupa support nya ya, Vote, komen dan Follow akun author.
Kalau bisa komen di setiap paragraf juga. Pokonya wajib vote dan komen sebanyak-banyaknya guys. Belajar menghargai karya orang lain🤗
Jangan jadi pembaca yang gelap, okey.
••••
Waktu terus berjalan. Hari demi hari terus berganti. Minggu demi Minggu telah berlalu.
Di pukul 06:30 Wib. Eliza terbangun dari tidur nyenyak nya. Bangun dari tidurnya, wanita itu langsung berlarian menuju kamar mandi.
Howekk! Howekk!
Elzira di depan wastafel yang berada di kamar mandi, ia sedang muntah-muntah.
Elzira berkumur-kumur, lalu ia membasuh mukanya.
Setelah membasuh muka, Elzira melihat dirinya di depan cermin, lalu ia menghela nafas panjang. "Pasti asam lambung gue naik. Mual banget. Mana muka gue pucet gini," ucap Elzira.
Setelah mual nya tak lagi terasa, Elzira memutuskan untuk keluar dari sana.
Elzira keluar dari kamar mandi bertepatan dengan Arkana yang baru saja memasuki kamar. Lelaki itu baru pulang dari Markas, semalam Arkana bermalam di sana.
Elzira dan Arkana saling melihat satu sama lain, lalu mereka pun sama-sama naik ke atas ranjang. Lalu merebahkan tubuhnya di sana.
Mereka tidak bertegur sapa, padahal saling bertatap muka.Arkana langsung memejamkan matanya setelah ia berada di ranjang.
Hari ini tidak ada jadwal ngampus, sehingga Elzira bisa menikmati pagi ini dengan rebahan santai.
Drtt! Drtt! Drtt!
Ponsel Elzira yang berada di atas nakas bergetar.
Elzira mengambil ponsel nya, lalu ia melihat layar ponsel. Terlihat di layar ponsel tertera nama Erlangga.
"Ekhem! Ekhem!" Elzira berdehem sebelum ia menjawab telepon dari lelaki yang sedang dekat dengan nya itu.
"Hallo," seru Elzira setelah ia menjawab telepon nya.
"Morning, cantik," ucap Erlangga dari seberang sana.
Elzira tersenyum. "Morning," balasnya kepada lelaki itu.
"Udah sarapan?" tanya Erlangga.
"Belum."
"Nanti malem kita dinner, gimana?" tanya Erlangga.
"Boleh, dimana?" tanya Elzira.
"Dimana aja yang kamu mau."
"Kalau aku dimana aja sih mau. Jadi gimana yang ngajak aja," ujar Elzira.
"Yaudah deh iya," balas Erlangga lembut.
Ekhem! Ekhem!
Arkana berdehem. Tapi terlihat matanya tertutup.
"Ih, nih orang apaansih," kesal Elzira dalam batin nya.
"Itu suara siapa?" tanya Erlangga kepada Elzira.
"Itu suara Papi," jawab Elzira.
"Udah ya. Aku mau sarapan dulu," lanjut Elzira.
"Iya. Have a nice day, cantik," ucap Erlangga yang membuat Elzira tersenyum.
"Iya. Aku matiin ya. Bye," ucap Elzira sebelum ia memutuskan sambungan telepon.
"Gak tidur, gak melek. Lo sama-sama ngeselin," rutuk Elzira kepada Arkana.
![](https://img.wattpad.com/cover/355959826-288-k450244.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARKAZIRA: Forced Marriage (Terbit)
Ficção Adolescente•Ketua Geng Motor •Nikah Terpaksa Arkana Septian, lelaki berparas tampan. Seorang Mahasiswa yang menjadi pelatih taekwondo di kampus nya. Dan ketua gang motor RODRA yang anggota nya lebih dominan anak SMA. Arkana yang masih belum puas bermain denga...