MSG: TRHITY FOUR

878 111 28
                                    

- Happy Reading -

Bab : 33/?

Tengah malam , Elbara tak henti henti nya membolak balik posisi nya ia tak bisa tidur sedari tadi tidur nya seperti ayam . Dia menarik nafas berat lalu merubah posisi nya menjadi duduk .

Tak terasa mata nya kembali memanas, " kamu jahat! Kamu pembohong! Kamu ingkar janji ! Kamu tega sama aku ! Kamu ninggalin aku sendiri di sini! Kamu jahat !  " racau nya.

Pikiran nya semakin berkecamuk dia mengambil ponsel , kunci motor dan jaket nya lalu mengendap endap keluar dari rumah.  Sekarang di rumah nya sedang ada kedua orang tua nya.

Dia berhasil keluar sempurna hingga ke halaman , Elbara mendorong motor nya menjauh dari area rumah nya lalu mengendarai motor nya menuju markas .

Sekarang hanya itu tempat nya pulang selain tuhan , tak ada yang lain  . Tak lama kemudian ia sampai di depan markas dia melempar helm nya sembarang arah tak perduli rusak atau tidak.

BRAK!

" wesh anj- bos santai dong! " umpat Theo yang kebetulan selalu berada di markas karna ia sebatang kara.

" tau lo dateng da--et dah mata lo sembab amat kenapa ? Kacau bener gak makan lo ? " kata itu terlontar dari mulut seorang lelaki bernama Deon .

Elbara hanya melirik sekilas lalu duduk bergabung dengan anggota nya , sekarang tak banyak stay di markas .

" ada yang ngajak balapan gak ? " tanya nya dingin .

" kaga ta-

--sirquit tempat biasa lagi ngadain kompetisi balapan " sela Devan , kebetulan kali ini ia berjadwal menjaga markas .

" gak jadi " jawab Elbara ketus lalu melenggang pergi menuju pantai dua .

Theo dan Deon memandang kepergian sang ketua heran, " Van , napa pak bos ? " tanya Deon .

Devan menghela nafas Lalu melenggang pergi tanpa menjawab pertanyaan Deon.

" mereka kenapa sih? Gak pak bos pak wakil sama sama kek gitu " bisik Theo pada Deon.

Deon mengangkat bahu nya acuh , mereka pun melanjutkan main catur nya.

Al&El

Keesokan pagi nya Elbara sedang berada di rumah Oma Vera atas permintaan si pemilik rumah.

Dia sedang memakan sarapan yang di buat Oma Vera dengan terpaksa , tadi Oma Vera bilang jika ia makan ia akan memberikan sebuah titipan Kinara kepada Elbara.

Setelah habis , Elbara bangkit dari duduk nya menghampiri Oma Vera yang sedang berada di halaman belakang.

Saat di halaman belakang ia merasa iba kepada Oma Vera yang sedang termenung sambil memegang sebuah buku berwarna cream , tapi ia juga tak jauh beda nya seperti Oma .

" Oma " panggil nya pelan.

Oma Vera yang mendengar suara seorang pun menoleh ya walaupun ia hanya dengar samar samar , kurva di wajah nya membentuk bulan sabit ke atas.

" Ini Oma kedalam " singkat Oma Vera sambil menyerahkan buku berwarna cream lalu melenggang masuk .

Elbara memandang buku dan kepergian Oma Vera bergantian dia pun duduk di tepi kolam di sana , perlahan ia membuka buku itu .

My Secret GirlfirendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang