18

9.7K 444 7
                                    

Drrtt! Drrtt!

Salma dengan mata sipitnya melihat siapa yang mengganggunya, terlihat jam menunjukkan pukul 06.00 pagi

"Napa Ron?" Salma menjawab dengan suara paraunya

"Buka pintu Ca!"

"Ngapain?" Masih dengan mata Salma yang tertutup

"Lu baru sembuh, makannya harus teratur, cepet buka pintunya!"

"Nggak harus jam segini, udah ah nanti aja, gua ngantuk!" Panggilan telfon dimatikan sepihak

Dugaan Salma salah, sekarang Roni mahardika kembali berulah, Roni berkali-kali memencet bel apartemen yang tadinya hanya membangunkan Salma, kini Nabila dan Anggis ikut terbangun. Alhasil mereka bertiga bangun dan tak sengaja membuka pintu kamar bersamaan.

"Duh, siapa sih? Tumben banget pagi-pagi"

"Kayaknya gua tau sih Nab" Ucap Anggis

"Roni berulah mahardika" Salma berjalan menuju sofa dan melanjutkan tidurnya dengan menggunakan selimut sebagai penutupnya. Nabila kembali ke kamar dan Anggis yang membukakan pintu.

"Kok lu nggis? Caca mana?"

"Ya lu bang, pagi-pagi bikin ribut"

"Udah lah minggir lu, gua nyiapin sarapan dulu"

Roni masuk dan menyiapkan sarapan di piring, setelah semua tertata rapi Roni membawanya ke ruang tamu. Namun betapa terkejutnya Roni melihat Salma yang tertidur dengan menggunakan selimut untuk menutupi seluruh tubuhnya dan hanya terlihat wajahnya yang sayu saat tidur.

Roni meletakkan sarapan yang sudah disiapkan ke meja tamu sebelum Roni duduk disebelah sofa menghadap wajah Salma. Sebenarnya Roni juga biasa bangun siang, namun karena teringat Salma masih masa pemulihan, pagi tadi Roni menyempatkan diri membeli sarapan agar Salma tak telat makan

"Lu tidur aja bikin gemes Ca! Selalu cantik!"

Roni hanya memandang wajah Salma, hingga tak terasa Roni ikut tertidur dengan keadaan duduk dan wajahnya menghadap Salma.
Bulu hidung Salma terasa gatal, dan badannya yang terasa berat membuat Salma menggeliat, kucing peliharaannya ikut tidur diatas badan Salma dengan ekornya yang ke arah wajah Salma.

"Heh! Gaya lu Nggak sopan sama majikan" Dengan memukul gemas

"Ha? Roni kok lu tidur di sini sih?" Salma tidak bisa bangun karena sebagian selimutnya tertindih kepala Roni

Alhasil Salma tetap dalam posisi telentang dengan kucingnya yang berada dalam pelukan tangan kanan, dan tangan kirinya meraih kepala Roni. Di usapnya sebagian rambut Roni hingga ke wajahnya, terus berulang.

"Pernyataan om waktu itu benar, kamu ganteng kok Ron"

Tangan Salma berhenti mengusap kepala Roni tetapi tangannya masih stay di leher pria itu, Salma asyik bergurau dengan kucingnya hingga tak menyadari Roni terbangun dan memandangi Salma yang asyik dan tertawa gemas dengan kucingnya.

"Gua kasih nama lu siapa yah?" Salma berfikir dengan tangan kirinya yang kembali mengusap kepala Roni hingga lehernya. Roni tersenyum senang, namun ketika tangan Salma sampai di leher, badan Roni berdesir, rasanya perutnya banyak sekali kumpulan kupu-kupu yang berterbangan dan hal itu terjadi ketika Salma sampai dilehernya yang dilakukannya berulang kali.

Salma yang tak sadar masih enjoy dengan usapannya. Salma terus berfikir hingga saat menemukan idenya, tangannya berhenti kembali dan stay di leher Roni

"Maheera, nama lu maheera, Mahardika Zaheera, hahaha"

Roni yang terlalu gemas dengan Salma akhirnya meraih tangan Salma yang berada di lehernya dan menariknya ke depan mulut Roni, sehingga bisa Roni rasakan bau wangi khas yang buatnya candu.

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang