58

10.1K 485 11
                                    

"Bagaimana dengan rupan?"

Roni hanya menatap Salma yang sedang memberikan pertanyaan

"... Kamu jual rupan?" Tanya Salma memastikan, karena masih belum ada jawaban, Salma kembali masuk kedalam mobil

Roni hanya tersenyum gemas "bibi masuk aja dulu, kalau sudah semua bibi boleh istirahat"

"Den, tolong bujuk non Salma ya, bibi ndak mau melihat non Salma sedih" Ucap bi Irma dengan tangan yang memohon maaf takut perkataannya menyakiti

Roni tersenyum manis, bahkan bi Irma saja memihak Salma

"Iya bi, Roni usahakan"

Roni memilih menghampiri Salma yang duduk disebelah kemudi, bukan ikut masuk kedalam mobil dan duduk ditempat kemudinya

Roni membuka pintu mobil dan menampakkan Salma dengan tangan yang sudah bersikukuh didepan dadanya

Tanpa meminta persetujuan, Roni langsung menggeser Salma dan ikut duduk dikursinya, Roni hanya dapat seujung kursi

Roni peluk tubuh wanitanya dan Roni sandarkan kepalanya dipundak yang tegap

"Aku tau Ron, rupan itu hak kamu, tapi setidaknya tanya aku kek, atau paling nggak konfirmasi ke aku kek, bilang ke aku kek"

"Emang kenapa dengan rupan?"

"Iya kan sayang aja nggak kepakai, barang-barangnya juga udah dibeliin baru"

"Tapi aku lebih sayang kamu"

"Apa hubungannya?"

"Ca, rupan itu jauh dari keramaian, buat keadaan kamu yang sedang mengandung itu akan membuat aku khawatir, makanya kenapa aku mau kita tinggal di apart? Karena kalau aku ninggalin kamu di apartemen akan membuat aku lebih tenang, apalagi kalau tinggal disini, ada bi Irma yang bantu, ada om, tante, Nabila yang siaga buat kamu, dan ada satpam juga yang bantu mengamankan apalagi ini komplek masih punya keluarga kamu"

Jelas Roni dengan tatapannya pada Salma berharap Salma bisa mengerti alasannya

"... aku buat rupan itu untuk aku menyendiri waktu itu, tapi takdirkan berkata lain, aku ketemu kamu ketika rupan belum jadi, dan ketika rupan udah jadi, kamu bisa memposisikan rasa sepi aku, jadi buat apa? Kan bahagiaku sekarang sama kamu, kita bisa fungsikan rupan untuk tempat liburan" Kali ini Roni memberi sedikit alasan dengan kata-kata rayunya

Roni berhasil mendapat perhatian Salma walau dengan lirikan tajam

Roni tersenyum dengan balasan tatapan Salma

Cupp! Cium Roni pada pipi gembul Salma

"Udah ya, sekarang kita masuk dan sarapan, kalau ditunda lagi kasihan badan kamu, kasihan adek juga" Ucap Roni lembut

Tiiiin! Tiiinnn!

Klakson mobil merubah posisi Roni, terlihat mobil milik Nabila sudah ikut terparkir dibelakang mobil Roni, dan dibelakangnya juga ada mobil milik Salma yang dikendarai Poul

Nabila dan Poul keluar dari mobil yang dikendarainya

"Baru sampai kak Ron?" Tanya Nabila

"Ron! Ini mobil Salma masuk garasi aja yah, tapi mobil lu sama mobil Nabila pinggirin dulu"

Pertanyaan Nabila belum terjawab dan Poul sudah langsung memberikan pertanyaan juga

Roni hanya bisa mengangguk dan tersenyum melihat ekspresi Nabila yang mengomel pelan

"Dasar! Nggak mau ngalah banget sih! Kak Salma mana?" Tanya Nabila menahan kesal

"Tuh, di mobil" Tunjuk Roni dengan tangannya

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang