38

9.1K 397 24
                                    

Penerbangan Tokyo -Jakarta sementara dihentikan selama 3 hari, itu artinya Roni akan semakin lama berada disini, karena pihak bandara menunggu hasil data korban yang bisa dievakuasi. Kali ini Roni benar-benar terjebak disituasi yang berat.

Tingtong!

Suara bel kamarnya berbunyi, Roni berharap dibalik pintu itu ada perempuan yang dirindukan.

Ceklek! Knop pintu membuka

"Pak Reno"

"Kenapa bisa terulang kembali Ron?" Tanya Reno menahan amarah dan raut wajah yang menyimpan kesal

"Masuk dulu pak" Roni mempersilahkan dengan nada bersalahnya

"Kali ini apa yang membuat Salma seperti ini?" Tanya Reno tanpa berniat melangkah masuk

"Maaf pak"

"Dan lagi! Bukan kepada saya kamu harus meminta maaf" Reno berjalan masuk dan berhenti diarea kasur. Masih dengan ranjang yang berantakan namun terdapat koper yang sudah siap untuk dibawa

"... Apa yang terjadi sebenarnya"

Roni menceritakan tragedi permasalahannya
"Dan saya asyik dengan dunia saya ketika pertama kali bertemu dia kembali, sampai saya benar-benar tak sadar Salma melihatnya tanpa tau penjelasannya" Akhir cerita Roni dengan samaran orang yang dipakainya

"Kau tau Ron! Waktu dirumah, Salma benar-benar memikirkan keadaan kamu, dia masih menutupi kesalahanmu agar tetap ternilai baik dimata kami. Padahal saya tau, ketika Salma berpura-pura ceria, itu tandanya dia sedang ada masalah.

".... Saya bukan kakak kandungnya, tapi dengan karakter Salma yang saya tau, Salma dengan mudah tertebak ketika ada masalah, sekarang saya minta kamu introspeksi diri sebelum bertemu Salma. Kamu tetapkan keputusan kamu"

"Pak, saya benar-benar tidak memulai hubungan atau bahkan berniat memutus Salma demi dia" Lidah Roni terasa keluh menyebut nama Florie

"Dengan alur yang sudah kamu ceritakan saya tau kamu tak berniat, tapi sikap dan perilaku yang kamu lakukan ketika dengan dia, itu menunjukkan seolah-olah kamu terlihat terjebak dimasa lalu, makanya saya setuju argumen Salma"

"Dan sekarang masalahnya saya nggak tau kabar Salma, apa dia juga termasuk bagian dari korban pesawat pagi tadi"

"Kita tunggu saja sampai besok, kalau masih tak ada kabar, saya temani kamu ke bandara mencari informasi" Roni mengangguk dalam kepala tunduknya

"Saya cinta sama Salma pak"

Reno mengusap pundak Roni menenangkan
"Kenapa mesti harus Salma tersakiti dulu baru kamu menyadarinya Ron?"

"Karena saya bodoh pak! Saya terlalu terbuai dengan angan masa lalu" Ucap Roni menjambak rambutnya

"Sekarang hak kehidupan kamu juga bagian dari kehidupan Salma, kau harus tau Ron! Ketika seorang suami yang memanjakan atau melayani istrinya dengan perlakuan yang baik, dimulai dari terkecil seperti menanyakan kabarnya, membantu membereskan atau sampai menceritakan masa lalu dengan istilah saling terbuka, dengan sendirinya istri juga akan selalu terbuka dan merasa dirinya dihargai" Ucap Reno

Helaan nafas Roni terdengar kasar, terdengar dering panggilan masuk dari ponsel Roni

"Siapa?" Tanya Reno

"Mamanya Caca pak" Ucap Roni dengan tegang

"Jangan ceritakan masalah kalian, sebisa mungkin atasi masalah keluarga kamu sendiri dengan Salma" Roni mengangguk dan menekan tombol hijau

"Hallo ma?"

"Roni, bagaimana kabar kalian? Mama telfon Caca nggak bisa-bisa dari kemarin? Apa ada masalah?" Tanya Manda memborong pertanyaan

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang