23

9.8K 422 9
                                    

Suasana malam ini terlihat lebih syahdu dengan angin sepoi-sepoi tak kencang namun masih terasa menyegarkan.

Roni menghubungi Salma dan mengajak Salma ke rooftop, ketika Salma sampai rooftoop terlihat Roni bermain dengan gitar, memetiknya asal.

"Galau pak?" Menyadarkan Roni akan kehadirannya

"Iya nih bu! Kok bisa ya hidup saya beruntung?"

"Beruntung kenapa?"

"Bisa dicintai Zaheera Salma"

"Dasar! Nih, kopi hitam" Salma menyerahkan dan duduk di kursi sebelah Roni

"Makasih, buatan kamu apa kopi kemasan?"

"Aku buatin dari apart aku" Roni tersenyum senang dan menyeruput sedikit

".... Ngapain, tumben ngajak ke rooftop, bawa gitar lagi"

"Kalau di apart kamu malam-malam aku takut khilaf"

"Khilaf juga gapapa"

Roni sontak langsung menengok "bener yank!"

"Ih, semangat banget sih! Lagian juga kita udah disini"

"Gapapa ayo ke apart kamu" Ucap Roni

"Hihihi apaan sih Ron! Udah, sebenarnya kamu mau apa? Aku nahan ngantuk ini"

Roni mengambil amplop coklat di saku celana dan menyerahkan ke Salma.

"Apa ini?"

"Buka aja!"

Salma membuka isinya dan ternyata berisi tiket pesawat dengan jadwal penerbangan besok sore

"Banda neira?" Roni tersenyum manis dan mengangguk

"Ngapain?"

"Movienya kita take di sana"

"Kamu nggak bilang yank!" Wajah Salma menegang

"Kenapa? Kamu nggak suka!" Tanya Roni ikut menegang

"Huaaaa, akukan belom packing yaaank!!!" Salma merengek tanpa mengeluarkan air mata, Roni bernafas lega

"Kamu ngagetin aja sih! Padahal itukan salah satu whislist kamu"

"Iya, kok kamu tau?"

Roni mengajak salaman Salma, Salma menerima dengan bingung

"Roni mahardika" Gimmiknya

Salma tertawa dan beralih menyingkirkan gitar Roni dan duduk dipangkuan Roni

"Hemm, kalau udah begini kan akunya repot nahan" Ucap Roni lirih dengan menggaruk hidungnya

"Nahan apa yank?"

"Nahan candu kamu" Alihnya

".... Mau ngapain yank?" Tanya Roni pasrah ketika tangan Salma bergelanyut di leher Roni

"Makasih ya Ron, kamu selalu sempurna dengan caramu membahagiakan aku"

Gitar Roni di sandarkan dipagar rooftoop dan kedua tangannya memeluk pinggang Salma

"Yank, aku mau invite movie itu karena aku tau kamu ingin kesana, dan akan selalu ku usahakan membahagiakan kamu dengan caraku. Karena itu caraku mencintaimu" Roni menarik Salma kedalam pelukan

Salma mendorong pelukannya dan menatap Roni

"Kamu boleh minta apapun dari aku sebagai hadiahnya"

Roni menatap Salma ragu, namun tangan kanannya berani terangkat dan meraba tipis bibir Salma.

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang