39

9.5K 461 34
                                    

Pagi ini suasana Tokyo berubah dingin, musim salju akan datang. Reno telah siap keluar kamar hotel Roni setelah semalam keduanya saling bertukar pikir.

"Pak Reno mau kemana?"

Reno menghentikan langkahnya dan terkekeh "saya punya istri, pagi ini saya mau sarapan dengannya"

Roni tersenyum mendengus dan menggelengkan kepala, mungkin adanya rasa iri dengan Reno.

"Kalau pagi ini saya minta tolong pak Reno untuk membantu saya mencari penginapan, apa bisa?"

Reno membalikkan badan menghadap Roni "ada apa dengan hotel ini?"

"Tempatnya terlalu menyakitkan" Tatap Roni kesembarang arah

"Kenapa baru menyadarinya!" Senyum ejek Reno
Roni hanya menundukkan kepala dan menghela nafas berat

"... Didekat rumah saya ada tempat kosong, kamu bisa menempati sementara sambil menunggu kabar keamanan bandara" Roni mengangguk menyetujui

Perjalanan sepanjang lorong, keduanya sibuk sendiri, Reno yang mengabarkan Sally bahwa Roni ikut dengannya dan Roni yang terus mencoba meninggalkan jejak pesan untuk Salma.

Pintu lift terbuka menampakkan lelaki tegap tinggi dengan ponsel ditangannya hendak memasuki lift

"Om Reno!" Sapa lelaki seberang

Reno menatap pemanggil "Davin? Mau kemana?" Keduanya keluar dari lift

"Mau ke Aya"

Reno mengangguk " Mau ngapain cari Aya?"

"Kemarin malam Aya ngabarin, hari ini dia minta urus persiapan pernikahan"

Reno tersenyum getir " Tumben? "

"Ahaha aku juga nggak tau om, dia minta kita berdiskusi dulu, mungkin hari ini akan cari perlengkapan sajennya dulu Hahaha"

Reno dan Roni yang mendengarnya ikut tertawa "sajen, kamu ini gimana? Ya sudah nanti kalau ada waktu kamu bisa mampir ke rumah!"

"Siap om! Eh ini penyanyi indonesia yang terkenal sama pasangannya itu kan?" Tanya Davin beralih fokus pada Roni

"Iya, kenalin ini Roni, kalau istrinya Sal-" Ucap Reno

"Salma!" Ucap Davin dahulu
"Aku tau kalau Salma, penyanyi cantik dan anggun dengan suara merdu yang membuat keajaiban disetiap liriknya" Ucap Davin dengan membanggakan sosok Salma

"Hei! Kamu memujinya didepan suaminya Vin!" Ucap Reno tak enak hati

"Ih Om! Iya aku sengaja, dari pada dibelakangnya. Aku aja fans dia merasa beruntung bisa mendengarkan karya-karya yang diciptakan dan lagu-lagu yang di aransemen, apalagi Roni yang memiliki Salma bahkan dicintai Salma. Pasti beruntung banget kan Ron?" Lagi-lagi Roni terpojokkan dengan ucapan yang membuatnya mengingat kesalahannya.

Reno tertawa puas dan bangga dengan ucapan Davin "Ya pasti beruntunglah!" Ucap Reno dengan menepuk punggung Roni

"Heemm, iya rugi banget lah om, cewek multitalen begitu dapetin restunya mah pasti susah! Apalagi anak perempuan satu-satunya" Ucap Davin seakan tau permasalahan yang dirasakannya dulu

Roni hanya diam mematung dengan sesekali tersenyum menanggapi. Senyum penyesalan

"Ya sudah Davin kamu lanjut acara kamu, tante Sally menunggu dirumah"

"Oh oke om, salamkan ke Salma ya Ron! Hehehe, bye!" Davin menghilang ditelan pintu lift

Roni mengikuti langkah Reno, Roni menikmati pemandangan bangunan sembari berjalan menyusuri jalanan Tokyo dengan sinar langit yang sendu seperti perasaannya dan dingin seperti keadaannya dengan Salma

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang