7

8.9K 418 5
                                    

Terdengar riuh suara alat dapur yang saling bergesekan, Salma yang bangun dari tidur mencoba keluar kamar dan menghampiri chef dapur pagi ini.

"Enak banget baunya Nab!" Salma menghirup aroma masakan Nabila

"Iya donk? Mau sarapan bareng?"

"Iya lah... Baunya bikin aku laper! Aku bantu apa nih!"

"Masaknya udah selesai, minta tolong buang sampah kedepan aja kak, kayaknya udah penuh banget itu"

Salma membereskan sampah dan mengambil yang berserakan. Kresek sampah di tangannya sudah terikat rapat.

"ASTAAGAAAAA!!!"

"kenapa kak?" Tanya Nabila berlari ke arah Salma

Terlihat, lelaki menyebalkan sudah ada didepan pintu apartemen Salma, telapak tangannya ia sandarkan di pinggiran pintu, wajahnya tersenyum tengil dengan kaki yang menyilang seolah tau kapan pintu itu akan dibuka.

Beginilah ilustrasinya, tanpa memakai jas 😝

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Beginilah ilustrasinya, tanpa memakai jas 😝

"Lu ngapain pagi-pagi kesini Ron!"

"Sarapan"

"Eh, kak Roni udah datang. Masuk kak, makanannya udah siap loh ini!" Ucap Nabila menata makanannya di meja.

"See?" Ucap Roni dengan mengangkat jari telunjuk kanannya. Roni masuk dan sedikit menyenggol pundak Salma.

"Gua tampol pake kresek sampah juga lu!!!" Roni terkekeh mendengarnya.

Salma keluar membuang sampahnya di depan. Saat hendak membuang sampah terlihat Poul di depannya berjalan berlawanan arah dengan Salma. Ia tau Poul akan menuju ke apartemennya.

"Kondisikan temen lo yang satu itu!" Ucapan Salma membuat Poul mengernyitkan dahi tak mengerti.

Makanan dimeja sudah tertata rapi, siap di makan. lengkap juga dengan minuman yang sudah mereka pesan kemarin! Yap. Kemarin Nabila menawarkan Poul sarapan bersama dan tak lupa menyuruhnya mengajak Roni.

Susu hangat dua gelas milik Nabila dan Poul.
Kopi hitam untuk Roni dan Kopi susu bergranule untuk Salma.

Mereka duduk bersiap menyantap makanannya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang