61

10.6K 494 14
                                    

Ting Tong!
Ting Tong!

Suara bel terdengar menggema dirumah yang kini hanya berpenghuni dua perempuan

"Saya izin membuka non"

Salma yakin, seseorang yang datang itu adalah Roni, Salma yang tadi sibuk dengan laptopnya segera ditutup dan berbaring mengikuti panjangnya sofa

"KAKAK?" Teriak Anggis yang sudah masuk dalam rumah

"Eh? Aku kira Roni" Ucap Salma yang terbangun mendengar suara Anggis

"Hehehe, iyah aku sebenarnya mampir aja, dari rumah Nabila soalnya" Anggis duduk di space kosong sebelah Salma

"Tumben, ada apa?"

"Aku disuruh pap buat urus beberapa berkas tentang prosedur sebagai investor"

"Udah?"

"Yaaa, belum semua kak, bener-bener pusing aku dibuatnya"

"Hehehe kenapa?"

"Belum terbiasa aja, bener-bener ketat dan selektif, keren emang Az-Zaheer"

Salma hanya mengangguk menyetujui

"Kamu nggak ke Rumah sakit nggis?"

"Udah, udah lihat bayinya juga, sekarang aku mau ajak bicara kamu yang ada didalam perut" Ucap Anggis meletakkan kepalanya dipaha Salma menghadap ke arah perut

"Halo?" Sapa Anggis

Salma hanya terkekeh pelan

"Aku datang, kamu sehat-sehat yah, jangan rewel, kasihan mamiCa" Usap Anggis dalam berkata

"Kamu mau dipanggil apa dek?" Tanya Salma

Anggis menatap Salma yang memanggilnya dengan kata awalan "dek"

Bagi Anggis kata itu sangat berarti, dimana dirinya benar-benar merasa memiliki kakak

Bahkan abang-abangnya tak pernah menyebut dirinya dengan sapaan itu

Anggis tersenyum manis

"Hmmm? Siapa ya kak?"
"Eonni, biar kelihatan muda terus" Jawab Anggis menyebut panggilan

"Ih? Bahasa mana?"

"Korea hehehe"

"SI PALING KOREAAA!" Teriakan suara bukan dari Salma, tapi jawaban dari suara Roni

Anggis bergegas beranjak bangun dari tidurnya

"Ya emang kenapa? Kak Sal aja nggak masalah!"

"Beuh! Si paling kakak" Ejek Roni pada Anggis

Roni sampai disebelah kursi Salma yang juga kosong, posisi Salma berada ditengah-tengah

"Iiih bang! Mandi dulu kek, kasihan kak Sal bau keringet abang"

"Emang kenapa? Orang kadang Caca yang buat gua berker-" Tatapan Roni langsung jatuh pada retina Salma yang melebar, dan seketika perkataannya tak dilanjutkan

Anggis melihat interaksi kode keduanya "aku tau ya, arahnya kemana. Awas lu bang kalau nggak ngebiarin kak Sal istirahat!"

Anggis berkata dengan memeluk erat tubuh Salma

"Iiih sape lu!" Roni berusaha memisahkan pelukan itu

"Apasih! Kan abang udah tiap hari, gantian gua lah sekarang, sejam aja belom" Ucap Anggis dengan memainkan lirikan mata

Salam hanya terkekeh melihat aksi bertengkar kakak adek ini, Salma membalas pelukan Anggis dengan rapat

"Ngapain dipeluk sih Ca? Biarin aja"

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang