27

10.2K 383 6
                                    

Berjalan setengah bulan setelah beberapa kali menghadiri off air, minggu depan adalah pernikahan mas Kevin, untungnya Salma dan Roni juga mendapat jadwal off air di yogya pada minggu itu.

Pagi ini Salma membuat masakan sesuai request Roni, dibantu dengan Nabila yang membersihkan area ruang tamu untuk makan bersama.

Salma dikejutkan dengan tangan yang melingkar dan dagu yang menempel di pundaknya. Salma hafal tangan itu.

"Wangi banget" Ucap Roni menghirup aroma

"Iyalah, udah pasti enak"

"Tapi wanginya dari kamu, berarti kamu enak donk? Mau sarapan kamu aja!"

"Heeeh! Aku pukul pake spatula kamu"

"Jangan donk yank"

"Kamu jangan gini, malu diihat Nabila"

"Nabila aku suruh jemput Poul"

"Heem pinter banget kalau nyari kesempatan"

"Hahaha, harus donk! Ca, nanti malam keluarga aku mau ngajak makan bareng dirumah, gimana?"

"Ya gapapa"

"Tapi besoknya kita ada off air ke yogya"

"Gini deh, kamu mau ikut aku ke yogya sampai acara selesai apa nggak?"

"Ya maulah yank"

"Ya udah, berarti nanti ke rumah kamunya agak mepet aja, sekalian kita persiapan bawa baju. Besok kita langsung terbang. Bawa Poul sama Nabila aja biar nanti setelah dari bandara mobilnya dibawa pulang" Roni mengangguk setuju

"Berarti kamu mau tidur dirumah?"

"Iya"

"Bisa tidur nggak? Kalau kurang istirahat takut besoknya kamu nggak fit"

"Kalau nggak bisa tidur, kamu mau peluk aku nggak?"

"Iya mau banget lah"

"Dasar! Sekarang kamu kabari yang lain, kita ketemu di bandara"

"Nanti aja" Roni masih memeluk Salma dan mencari wangi candunya

"Yank aku nggak bisa bebas gerak ini, nanti aja laaaah" Rengek Salma

"Yaelah, gua diajak Nabila kesini buat mandangin kalian?"

Salma dan Roni menengok ke asal suara

"Emang kenapa, lu nggak bisa kan kayak gini?"

"Bisa" Jawab Poul santai namun dapat pelototan dari Nabila dan spatula ditangan Salma yang terangkat, terlihat tetesan minyak panas dipucuknya.

"M-maksudnya kalo udah boleh"

"Wahahaha" Roni tertawa puas diatas penderitaan Poul

Sarapan telah siap dan mereka menyantap hidangan pagi ini, setelah selesai Salma membantu Roni menyiapkan bajunya, setelah selesai menyiapkan baju Roni, Salma kembali ke apartemen untuk persiapan miliknya.

Nabila membantu do'a untuk Salma karena dirinya sedang asyik bermain dengan ponselnya. Dipertengahan packing suara bel dari apartemennya berbunyi, kedua gadis mandiri ini saling pandang.

"Siapa Nab?"

"Nggak tau kak? Aku buka aja kali yah" Salma mengangguk

Nabila mendekati pintu utama dan ketika terbuka, terdengar tangisan anak kecil yang sangat kencang hingga Salma mendengarnya. Buru-buru Salma menghampiri arah suara

"Huaaa Onty, ontyyy" Rayyan sedang menangis tersedu-sedu digendongan bang Satya

"Hai Nab, Sal" Sapa Adel

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang