54

10.3K 490 23
                                    

"JATUHKAN HUKUMAN MATI"

Ucap Roni lantang dan bertepatan dengan palu hakim yang terketuk, secara otomatis keputusan hukuman untuk terdakwah telah diputuskan dan sidang ditutup

Dengan perasaan lega, Lita menarik nafasnya kembali, Anggis menangis haru dan memeluk momnya

Aris menepuk pundak Roni dan mengangguk setuju

Florie hanya menunduk menerima keputusan, Reno pun menghampirinya

"Maaf" Hanya itu yang bisa Reno ungkap

"Gapapa om, makasih! Aya juga minta maaf"

"RONI! SALMA PINGSAN!" Teriak Poul

Dengan cepat Roni menengok sumber suara

"CACA!" Roni bangkit dari kursinya dan berlari mendekati Poul yang sudah diketahui keberadaannya

"Gimana bisa terjadi?" Tanya Roni

"Nanti aja jelasinnya kak, sekarang bawa kak Sal kerumah sakit" Ucap Nabila yang sudah menjadi sandaran Salma pingsan

"Onttyy huaaa, onty Ca" Rayyan menangis ditinggalkan

Dengan dikemudi Poul, mobil Roni melaju dengan kecepatan penuh menyesuaikan keramaian jalanan kota Jakarta

"CEPET POUL!" Ucap Roni geram

"Sabar kak Roni, kita juga sama-sama usaha, jangan sampai ada kejadian yang tak kita inginkan lagi" Ungkap Nabila karena khawatir

"Caca! Bangun! Ca, sayang" Ucap Roni menepuk pelan pipi Salma

"... Sejak kapan kalian datang?" Tanya Roni

"Sejak pertama kali sidang dimulai" Ucap Poul yang sudah geram mengingat persidangan tadi

"Kak Salma nggak benar-benar ada job ditempat jauh, tapi dia ada disekitar Jakarta, kak Salma ada dirumah aku" Ucap Nabila

"Apa maksudnya?" Tanya Roni yang tak mengerti jalan fikiran Salma

"Salma mau tau seberapa tegas lu membela keluarga kecilnya, karena yang lu hadapi masa lalu lu"

"Yank, nggak gini caranya, bangun yuk! Aku nggak bisa tanpa kamu" Ucap Roni dengan nada lemahnya

Mobil berhenti didepan ruang IGD, Roni dengan sigap membantu pihak rumah sakit yang bertugas

"Tolong segera beri penanganan untuk istri saya" Harap Roni pada suster

"Kami hanya ada kamar VIP yang lagi kosong" Ucap kasir rumah sakit

"Saya ambil" Ucap Roni tanpa berfikir

"Saya ambil" Ucap Roni tanpa berfikir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🐟🐟🐟

Salma masih berada dibrankar rumah sakit dengan matanya yang masih terpejam, Roni mendudukkan dirinya dipinggiran brankar mengusap lembut kepala Salma dan sesekali mencium keningnya

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang