33

15.2K 467 9
                                    

Salma telah bersiap dengan kepulangannya dan hanya menunggu Roni yang baru saja dibangunkan. Mereka kembali bangun siang, semalam Roni meminta haknya kembali dengan rengekan yang dibuat-buat.

Salma sibuk didepan kulkas, terdengar dari arah kamar, pintu tertutup dan suara roda koper tergeret.

"Ngapain Ca?"

"Kemarin katanya kamu bawa gelato, mana?"

"Ehmm?"
Salma menengok ke arah Roni. Memicingkan matanya menelisik

"Jangan bilang itu alasan!"
Roni merangkul Salma menenangkan

"gini yank! Sebenarnya kalau kamu mau mencoba, gelato milik aku lebih enak yank" Roni melirik ke arah Salma menunggu reaksi

"Kamu punya gelato?" Roni menahan senyum dengan pertanyaan Salma, Roni mengkode Salma dengan tatapan.

Terlihat milik Roni yang sudah menegang dan sesak didalam celana.

"Aku akan memberikannya kapan pun kamu mau" Ucap Roni

Salma melepas tangan Roni dalam rangkulannya dan mengambil ponselnya untuk mengalihkan.

"Hallo Rayyan, onty kesana yah!" Pura-pura Salma dalam telfonnya dan berjalan mendahului

"Hahahaha, yank, nanti malam kamu boleh ambil" Ucap Roni menggoda Salma dan sedikit berteriak

Keduanya telah keluar dari apartemen, perjalanan ke tempat toko Roni sejalan dengan arah rumah Satya dan Rupan, maka dari itu Salma meminta untuk mampir dan membawanya. Kalau diperbolehkan.

Tok! Tok! Tok

Terdengar derap langkah mendekati pintu, Satya membuka pintu utama.

"Eh, pengantin baru! Tumben?" Bingung Satya

"Nih!" Tunjuk Roni dengan lirikan

"Bang! Rayyan mana?"

"Oh, ada didalam. Masuk aja!" Setelah dipersilahkan Salma masuk mendahului keduanya

Keduanya berada diambang pintu, Satya merangkul pundak Roni. Mendekatkan mulutnya pada telinga Roni.

"Gimana Ron? Goal nggak?"

"Apaansi bang! Kayak lu gak pernah aja" Roni meninggalkan Satya yang tertawa.

Roni masuk kedalam rumah Satya, bersalaman dengan Adel dan mengikuti arah suara berasal. Kedua orang yang sedang bergurau masih menghiraukan keberadaan Roni.

Roni memeluk leher Salma dari belakang sedang Salma duduk diranjang bermain dengan Rayyan.

"Ian! Om ambil onty yah?"

"Ndak!" Ucapnya tanpa menengok

"Ayo yank, tinggal aja Rayyan disini!" Goda Roni untuk mengalihkan perhatian Rayyan dari mainannya.

"Onty sama Ian om!" Rayyan memeluk perut Salma

"Ian mau tidur sama onty dirumah nggak?" Roni mendengar pertanyaan itu

"Nggaklah yaankk!" Rayu Roni

"Mau onty, nanti main dino yah?" Jawab Rayyan kegirangan

"Yaankk!" Pernyataan Roni dihiraukan

"Ehehe boleh donk! Tapi janji nggak boleh nangis"

"Siaap onty" Jawab Rayyan dengan tangan hormat

Tangan Roni yang masih memeluk leher Salma membantu menghadapnya.

"Yank, gak bisa donk!"

"Kenapa nggak bisa sihh?" Rengek Salma dengan cemberut

Cuup! Roni mengecup bibir kerucut itu.

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang