26

10.2K 361 7
                                    

"Nab, coba kamu lihat, nggak ada pergerakan dari sebelah"

Nabila yang ingin mengambil pakaiannya di kamar masih takut untuk membuka, bukan fikirannya yang kotor tapi lebih baik mencegahnya bukan?

"..... Aduh, mereka tidur jam berapa sih, jam segini belum bangun, bangun sarapan kek, apa bersih-bersih kek"

"Iya terus ini gimana?"

Poul berfikir sejenak, bagaimana cara membangunkan mereka. Poul berdiri hendak mengunjungi kamar yang kemarin baru dimasuki

Tingg tongg!

Seorang lelaki tegas membuka pintu utama

"Kenapa Poul?"

"Rayyan ada nggak bang?"

"Tuh! Lagi mainan sendiri" Bang Satya menunjuk dengan dagunya

"Rayyan!" Panggil Poul, Rayyan asyik dengan dunianya

".... Ian! Ke onty Caca yuk!" Ajaran Poul mulai meraja lela. Rayyan yang asyik bermain menengok ke arah Poul dan berjalan mendekat. Poul berhasil mengambil alih perhatiannya

"Onty Caca siapa?"

"Onty Salma, panggilan Ian buat onty, onty Caca aja yah!"

"Onty Ca!" Poul tersenyum menang

"Mau ketemu onty Caca sama Om Roni nggak?" Rayyan mengangguk, Poul meminta izin bang Satya. Setelah diiyakan, Poul siap memulai kerusuhan

"Poul? Rayyan? Ngapain?"

"Nab, tolong buka pintunya pelan-pelan"

Nabila yang mengerti maksud Poul membuka pelan pintu connecting room, terlihat sudah posisi tidur keduanya.

'Anggap aja foto ini berkerudung😂'

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

'Anggap aja foto ini berkerudung😂'

"Ian, bangunin mereka yah!" Ucap Poul berbisik

"Iya om" Jawab Rayyan ikut berbisik dengan anggukan kecil

Rayyan berlari kecil menghampiri, Poul sengaja menyisakan pintu terbuka sedikit agar terdengar reaksi keduanya.

"ONTYYY" Teriak gemas Rayyan, Salma seketika terkejut, dadanya memacu dengan cepat. Salma menengok ke bawah kasur.

"Ian?" Tanpa rasa bersalah Rayyan menaiki kasur dan ikut berbaring ditengah-tengah mereka.

"Om, gessser ooom!" Roni masih belum sadar

Salma menertawakan kelakuan Rayyan, Salma menggeser badannya kebelakang sehingga Rayyan punya tempat. Salma memutar badan Rayyan menghadap Roni.

Tangan Rayyan yang imut diulurkan Salma ke hidung Roni, menekan sedikit pernafasan dengan bantuan jari Salma. Roni mulai menggeliat, Rayyan tertawa tanpa bersuara seakan mengerti.

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang