36

12.4K 466 30
                                    

Sore ini Roni telah selesai dengan konsernya, dengan dijemput Poul, Roni kembali menuju rupan.

"Ron! Lu gak berniat nyeritain masa lalu lu ke Salma?"

Roni yang masih sibuk membalas Salma seketika berhenti tanpa menengok

"kenapa mesti diingetin terus sih!" Ucap Roni

"Dulu lu gak mau menceritakan karena takut ditinggal Salma, lu nikahin Salma bukan karena ingin hak lu aja kan?" Ucap Poul dengan fokusnya pada jalan.

Seketika Roni menengok ke arah Poul, ucapannya kini terdengar menyakiti hati.

"Ya nggak lah gila! Lu tau kan gua cinta sama Caca"

"Ya kalau gitu ceritain lah! Sekarang lu mau alasan apalagi?"

"Jangan dekat-dekat ini lah, besok Caca off air terus lanjut ke jepang, gua nggak mau mood dia jelek"

Perjalanan sudah mendekati rupan.

"Gua takut lu kehilangan Salma" Ucap Poul dengan nada rendah

Selama beberapa menit kedepan, keduanya tak ada yang berbicara, Poul fokus dengan jalannya dan Roni fokus dengan ponselnya.

Keduanya sampai didepan Rupan, tanpa mematikan mesin mobil, Roni menutup kembali pintu mobil ketika dirinya sudah berada diluar.
Poul menurunkan kaca mobil hingga suaranya terdengar oleh Roni.

"Ron!" Hanya tiga langkah Roni berjalan dan panggilan Poul menghentikan

"..... Gua ngelihat Florie dikonser lu, dengan tatapan dan senyuman yang sama waktu pertama kali kalian jatuh cinta. Gua harap lu pikirin ucapan gua. Gua balik" Poul melajukan mobilnya meninggalkan Roni yang masih mematung.

🐟🐟🐟

Salma baru saja selesai membersihkan area belakang, rumput liar yang tumbuh, dengan alat bantuan pemangkas, Salma membersihkan.

Waktu itu Roni pernah menawarkan adanya pembantu untuk membantu pekerjaan Salma, namun dirinya menolak karena masih bisa diatasinya sendiri.

"Eh! Udah sampai yank"

"Iya" Jawabnya lesu tanpa menatap Salma, Salma menyadari perubahan Roni, Salma mendekat ke arah Roni.

"Kamu mau makan apa?" Tanya Salma mencoba mencairkan

"Aku mandi dulu aja, makanannya terserah apa yang ada" Roni menatap Salma dengan senyuman getir dan melangkahkan kaki kekamar mandi untuk membereskan diri.

Salma membuatkan makanan kesukaan Roni, butuh waktu 10 menit untuk memasaknya, namun Salma masih belum menemukan keberadaan Roni di ruang makan.

Salma mengikuti kearah kamar dan mengecek keadaan Roni. Masih terdengar air mengalir dari arah kamar mandi, sepertinya Roni masih belum ingin menyelesaikan ritual badannya.

Salma menyiapkan baju Roni ditempat ranjang, memilih menunggunya kembali di ruang tengah dan menyelesaikan pekerjaan yang kemarin-kamarin sempat terpending.

Knop pintu kamar terbuka, Salma melirik Roni yang keluar dari arah kamar dengan rambutnya yang basah dan badannya terlihat segar namun masih dengan wajah yang lesu.

Roni mendekati Salma dan tiba-tiba menjatuhkan badannya ke pelukan Salma.

"Aw, kenapa yank?" Kagetnya karena mengenai perutnya yang kram

Rumah di PerantauanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang