BAB 06

24 4 0
                                    

Happy reading!

~🌻🌻🌻~

........

Seorang remaja laki-laki tampan berambut sedikit pirang itu baru saja memarkirkan sepeda motor nya di depan rumah nya yang mewah dan luas itu.

Ia pun turun dari motor nya dan langsung memasuki rumah nya yang terlihat sepi dan juga senyap.

"Eh, den rafka udah pulang?"

Rafka terperanjat kaget saat bi asih yaitu art di rumah ini yang tiba-tiba muncul dari belakang nya.

"Bi asih ngagetin aja." Ujar rafka sambil mengelus dada nya.

"Maaf atuh den, bibi teh gak bermaksud ngagetin." Jawab wanita berumur sekitar 40 tahunan itu sambil menampilkan deretan gigi putih nya.

Rafka mengedarkan pandangannya ke seluruh penjuru rumah. Laki-laki itu menghela nafasnya pelan.

"Papah sama mamah belum pulang ya bi?"

"Belum den, kayaknya mereka lembur lagi." Jawab bi asih dengan raut wajah tak tega.

Setiap hari kedua orang tua rafka selalu pulang di jam 12 malam. Mereka berdua benar-benar gila kerja. Mereka selalu lembur hingga pulang sampai larut malam. Entah itu beneran lembur atau ada hal lain. Rafka juga tidak tau.

"Aden teh mau bibi bikinin apa?" Tanya bi asih dengan wajah ceria nya.

Bi asih tau betul apa yang di rasakan laki-laki itu saat ini. Sejak kecil rafka memang kurang mendapatkan kasih sayang dari kedua orangtuanya. Sejak kecil pun bi asih yang selalu menemani rafka. Mengantarkan rafka ke sekolah waktu TK sampai SD.

Sampai-sampai saat rafka tidak bisa tidur dulu, bi asih yang selalu menemani nya tidur. Saat ada acara-acara Di sekolah, bi asih lah yang selalu hadir.

"Enggak usah bi. Rafka capek, jadi mau langsung istirahat aja." Jawab rafka yang langsung menaiki tangga untuk menuju ke kamar nya.

Sesampainya di kamar, rafka langsung merebahkan tubuh nya di kasur. Laki-laki itu menatap langit-langit kamar nya yang berwarna hitam.

Entah kenapa, tiba-tiba bayangan senyum alisha terngiang-ngiang terus di otak nya. Laki-laki itu mendudukkan tubuhnya di kasur sambil mengacak-acak rambut nya.

"CK! Kenapa gue mikirin dia terus sih?"

Rafka melirik jam tangan nya yang sudah menunjukkan pukul 11 malam.

"Dan juga perbaiki sholat. Jika kita  memperbaiki sholat kita, maka Allah pun akan memperbaiki hidup kita."

Ucapan alisha yang masih terngiang-ngiang membuat rafka teringat kalo dia belum sholat isya. Laki-laki itu pun berjalan ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Sekaligus berwudhu dan melaksanakan sholat isya.

~🌻~

Malam pun kini berganti pagi. Rafka menatap dirinya di pantulan cermin. Ia menghela nafas nya berat. Sungguh, kedua matanya ini masih sangat mengantuk.

Rafka tidur jam 1 malam. Terus laki-laki itu bangun jam setengah lima untuk melaksanakan sholat subuh. Hanya karena ucapan alisha malam itu, rafka jadi takut untuk meninggalkan sholat.

ketika aku mengenalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang