BAB 08

22 3 0
                                    

Happy reading!

~🌻🌻🌻~

.......

"Raf, Lo mau makan apa? Biar gue pesenin." Ucap Angga seraya berdiri dari bangku nya. Sekarang ini waktunya istirahat, jadi semua siswa-siswi pergi ke kantin untuk mengisi perut nya.

"Lo yang traktir?" Tanya rafka yang membuat Angga menggaruk tengkuknya.

"Ya eng-enggak sih. Lo kan yang bayarin gue biasanya raf." Jawab Angga yang hobinya minta gratisan Mulu.

Padahal Angga terlahir dari keluarga yang lumayan berada. Tapi entah kenapa laki-laki itu selalu makan gratis dan di bayarin oleh rafka.

"CK! Malu-maluin Lo jadi cowok gak modal banget."

"Bukan gak modal raf. Lo tau sendiri kan, Gue kemarin habis beli motor baru. Motor gue kan di ambil si yoga karena gue kalah balapan." Jelas Angga yang seolah-olah membela diri.

Ya, Angga selalu mengikuti balapan motor. Dan laki-laki itu selalu kalah, alhasil uang nya habis terus karena membeli motor baru. Rafka dan Doni sudah menasehati Angga agar tidak ikut balapan terus, tetapi Angga rasanya belum puas kalo ia belum menang balapan.

"Serah Lo deh, capek gue lama-lama nasehatin Lo terus."

Doni menatap rafka sedari tadi. Rafka yang di tatap seperti itu oleh Doni pun memasang wajah bingung.

"Kenapa Lo ngeliatin gue kayak gitu banget?"

"Lo ada masalah raf?"

Deg!

Rafka terdiam saat Doni bertanya seperti itu. Rafka menghela nafasnya dan menatap Doni datar.

"Kenapa Lo nanya kayak gitu?"

"Ya gue heran aja, kenapa setiap pulang sekolah Lo gak langsung balik ke rumah? Lo malah ke markas dan pulang jam 10 atau 11 malam. Keluarga Lo baik-baik aja kan?"

Rafka mengalihkan pandangannya ke samping. Walaupun mereka bertiga sudah bersahabat lama, tetapi kedua temannya itu tidak mengetahui keluarga rafka seperti apa. Karena rafka tidak pernah curhat apa-apa kepada mereka.

"Raf? Kok diem? Keluarga Lo baik-baik aja kan?"

Rafka berdehem sebentar untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Baik, keluarga gue baik-baik aja. Gue gak betah aja di rumah, bosen. Makanya gue suka pulang larut malam." Jawab rafka yang jelas-jelas berbohong. Mungkin mereka tidak mengetahui kalo rafka sedang berbohong. Tetapi Allah tentu mengetahui nya.

"Rafka, foto bareng yuk!"

Tiba-tiba salah satu siswi menghampiri nya. Cewek itu memang cantik karena bermake-up tebal.

"Ih, rafka sama aku aja foto nya. Walaupun aku gak jadi pacar kamu, setidaknya ada foto aku dan kamu di galeri." Ucap cewek satunya lagi yang baru saja datang dengan wajah super centil nya.

"Rafka minta wa nya dong!"

"Raf, ini aku bawain makanan buat kamu. Di makan ya!"

ketika aku mengenalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang