Happy reading!
~🌻🌻🌻~
..........
Hap!!!
Rafka berhasil mendarat dengan tepat. Ya, laki-laki itu memilih masuk kedalam sekolah melalui tembok yang berada di belakang sekolah.
Memang tembok nya agak tinggi, tapi bagi laki-laki tidak terlalu susah untuk memanjat nya.
"Rafka Erlangga!"
Suara lantang seseorang membuat rafka membalikkan badannya. Dan ternyata itu adalah Bu Rina, selaku guru BK di sekolah ini.
"Bagus ya. Sudah telat malah lewat belakang sekolah. Kamu memang pintar, tetapi pintar dalam hal yang tidak benar."
Rafka menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Kenapa bisa ketahuan sih. Rafka pikir lewat sini tidak akan ketahuan seperti sekolah nya dulu.
Di sekolah yang dulu rafka memang sering telat dan akhirnya melakukan hal yang sama seperti yang ia lakukan sekarang. Tetapi bedanya disekolah nya yang dulu ia tidak ketahuan dan alhasil tidak di hukum.
"Eh Bu Rina, ibu kok makin hari makin cantik aja ya bu. Masya'allah aura ibu pagi ini benar-benar berseri sekali."
Bu guru dengan badan gemuk itu langsung tersipu malu. Saat siswa setampan rafka memuji nya terang-terangan.
"Ah masa sih? Kamu bisa aja." Ucap Bu Rina sambil memukul bahu rafka genit. Laki-laki itu tiba-tiba merinding ketika melihat guru didepannya ini yang sedang salting.
Rafka sebenarnya tidak memuji dari hatinya yang paling dalam. Laki-laki itu punya niat yang terselubung.
"Emang ibu pagi ini beneran beda?"
"I-iya, ibu beda banget pagi ini. Ibu bener-bener keliatan cantik."
Bu Rina langsung tersenyum senang. Berbeda dengan rafka yang ingin muntah setelah mengucapkan kata-kata itu.
"Yaudah, kalo gitu saya permisi dulu ya Bu."
Baru saja satu langkah rafka pergi, satu jeweran kencang mendarat ditelinga laki-laki itu.
"Mau kemana? Hm? Kamu pikir ibu gak tau apa? Kamu muji-muji tadi cuman akal-akalan kamu aja kan supaya bisa kabur? Ibu udah tau betul akal-akalan siswa seperti kamu ini."
Rafka terus meringis ketika jeweran Bu Rina itu semakin kencang.
"Sekarang ibu hukum kamu, berdiri dan hormat bendera sampai jam istirahat. Paham?"
Rafka tidak menjawab apa-apa. Laki-laki itu hanya berdecak pelan dan bergumam tidak jelas.
"Paham enggak yang saya bilang? Hah?" Tanya bu Rina sekali lagi dengan jeweran telinga yang kencang nya minta ampun.
"Auw! I-iya Bu, iya paham."
~🌻~
"CK! Apes banget sih gue hari ini. Udah capek-capek gue muji tuh guru gendut, eh tetep aja di hukum."
KAMU SEDANG MEMBACA
ketika aku mengenalmu
Teen Fictionmenceritakan tentang seorang laki-laki yang memang minim tentang agama. tetapi takdirnya begitu indah ketika di pertemukan dengan seorang perempuan yang membuat nya semakin dekat dengan sang pencipta. "penampilan Lo paling beda di sekolah ini." "mak...