BAB 18

22 3 0
                                    

Happy reading!
.
.
.

~🌹~

"Astagfirullah!"

Alisha yang sedang fokus membaca tiba-tiba saja di kejutkan dengan rafka yang kini duduk di depannya. Laki-laki itu sebisa mungkin menahan senyum nya saat melihat raut wajah alisha yang terlihat lucu.

"Kamu ngapain di sini?"

Laki-laki itu menegakkan tubuhnya dan mengangkat sebuah buku.
"Ini kan perpustakaan, ya gue mau baca lah. Ya kali gue ke sini mau makan." Jawab rafka yang sudah terbiasa dengan mulut nya yang asal ceplos.

Alisha menghela nafasnya pelan. Untung saja suara rafka tidak terlalu keras, jadi mereka tidak di marahi oleh petugas perpustakaan.

Gadis berwajah teduh itu kembali membuka bukunya. Siapa yang tidak mengenal alisha di sekolah ini. Dia adalah gadis yang berprestasi dan juga sering mengikuti olimpiade di sekolah nya. Jadi wajar saja jika gadis itu sangat suka dengan buku.

Berbeda dengan rafka yang notabenenya adalah siswa yang paling malas jika menyangkut pelajaran. Tapi entah kenapa setelah mengenal alisha, laki-laki itu menjadi rajin belajar. Entah itu tentang pengetahuan agama maupun pelajaran sekolah.

"Rafkaaaa!"

Suara seseorang kini menggema di dalam seluruh ruangan yang sepi ini. Gadis berdarah Amerika itu yang tak lain adalah Jessika langsung bergelayut manja di tangan rafka.

"Rafka, aku dari tadi nyariin kamu tau. Ternyata kamu ada disini."

Rafka langsung menepis kasar tangan lembut gadis itu. Kedua matanya menatap tajam Jessika yang sedang memasang wajah yang sok polos.

"Cukup! Cukup Lo gangguin hidup gue. Lo ga bosen apa ngejar gue terus? Hah?"

Alisha menatap rafka dan Jessika secara bergantian. Pasalnya sekarang mereka menjadi pusat perhatian. Apalagi ini perpus, otomatis hanya mereka yang ribut di tengah keheningan ini.

"Aku ga akan pernah bosen ngejar kamu sampai kamu mau jadi pacar aku rafka. Karena aku tuh cinta dan sayang banget sama kamu."

"Tapi gue enggak! Jangan paksa gue buat Nerima Lo di kehidupan gue. Karena itu ga akan pernah terjadi."

Hati Jessika kembali hancur mendengar kata-kata itu lagi. Ya, kata-kata itu memang sering dirinya dengar langsung dari mulut rafka.

Tapi bukannya mundur, Jessika malah semakin obsesi mendapatkan cinta laki-laki itu. Oh ayolah, apakah cinta itu bisa membutakan semuanya?

"Tapi rafka akuu......" Ucapan Jessika terhenti saat melihat rafka tiba-tiba saja mengenggam lembut tangan alisha yang berdiri didekat nya.

"Gue udah punya pacar, dan ini pacar gue. Namanya alisha Humaira."

Deg.

Alisha menatap rafka kaget, begitu pun dengan Jessika. Bahkan beberapa orang yang kini berada di perpustakaan ikut terkejut dengan apa yang rafka ucapkan barusan.

Jessika menggeleng tak percaya. Kini gadis itu beralih menatap penampilan alisha dari atas sampai bawah.

"Gak mungkin! Gak mungkin selera kamu cewek kampungan kayak gini raf. Itu jauh dari standar kamu."

ketika aku mengenalmuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang